3: Mingyu Lupa

3.3K 607 94
                                    

UPDATE LAGI WKWKWK JANGAN BOSEN LU PADA LIAT NOTIF GUA

  ❀ 

"Nyatanya disini cuma gue yang anggep lo ada." —Jeon Wonwoo.

Wonwoo sudah rapi dengan seragam sekolahnya kemudian cowok berwajah emo itu menuruni tangga rumahnya. Dia berhenti melangkah waktu melihat seorang wanita paruh baya di depannya.

Beliau mengalihkan pandangan ke arah Wonwoo yang sekarang mendekat ke meja makan.

"Jangan duduk disini." Usir wanita berambut hitam itu.

Wonwoo memilih mengalah dan kemudian meraih selembar roti dan mengoleskan selai diatasnya setelah itu dia berjalan keluar menuju teras rumah.

"Mingyu mana sih, lama banget?!" Dia misuh-misuh sembari ngecek jam tangannya dan menatap pagar rumah yang nggak menampilkan kekasihnya.

Sudah menunggu sepuluh menit, akhirnya Wonwoo menyerah dan memilih untuk menghubungi Mingyu.

Sementara ...

"Halo?" Sapa Mingyu begitu ponselnya di dalam kantung bergetar.

Dia langsung menjauhkan benda pipih itu dari telinganya begitu mendengar suara melengking dari sebrang sana, terus mengecek kembali nama orang yang nelepon dia. Itu betulan Wonwoo, sepagi ini udah marah-marah aja.

"Lo gimana?! Gue nungguin udah dari tadi kok gak sampe juga?!"

Mingyu menghela napas, "Aku udah di jalan. Lima menit lagi sampe sekolah."

"Lo lupa lagi jemput gue?! Bener-bener." Mingyu menepuk dahinya, baru sadar kalau tadi dia nggak menjemput Wonwoo dan justru pergi duluan.

Dia bisa dengar suara kecewa Wonwoo, "Kebiasaan banget! Lo selalu lupa sama gue!"

Setelah itu, sambungan terputus sepihak. Mingyu menggelengkan kepala sebelum akhirnya melajukan kembali perjalanannya yang sempat tertunda.

Sedangkan Wonwoo akhirnya menghubungi Seungcheol –teman sekelasnya– menyuruh cowok bermarga Choi itu buat menjemput dia yang sebentar lagi betul-betul terlambat sekolah.

Untung saja, rumah Seungcheol cuma beda blok sama rumahnya, jadi selang lima menit, dia udah sampai dengan motor ninja merah kebanggaannya.

Bagus, nggak kayak motor Mingyu yang sukanya mogok terus. Mana jalannya lambat pula.

"Ayok naik, Won." Seungcheol menepuk-nepuk jok belakang yang kosong.

Wonwoo mengiyakan, dan sepanjang perjalanan mengoceh perihal Mingyu. "Gue tuh kesel banget sama Mingyu, aslian dah, Cheol. Dia tuh selalu lupa sama keberadaan gue! Nggak mau ngertiin gue! Biasanya juga gue sama dia berangkat dan pulang bareng. Masa jadi lupa? Padahal kejadian kayak gini tuh gak cuma sekali, dia kebiasaan banget lupain gue!" Sungut Wonwoo berapi-api.

"Ckckck ampun deh," Seungcheol menggelengkan kepalanya ketika melihat Wonwoo yang masih saja mengomel dari kaca spion.

"Masa harus selalu gue ingetin?!"

Seungcheol menghela napas bingung ingin merespon apa atas curhatan temannya itu. "Lupa kan wajar, Won. Namanya manusiawi."

"Lo kok belain dia?!" Wonwoo memukul kepala Seungcheol yang di lapisi helm dengan cukup keras.

Begitu sampai di sekolah, gerbang sudah hampir saja di tutup rapat. Mereka datang lima menit sebelum bel masuk berbunyi. Sekolah juga sepi, karena muridnya masuk ke dalam kelas bersiap buat belajar.

heart fluttering | meanieWhere stories live. Discover now