🌠32🌠 Anxiety

2.4K 283 7
                                    

"Kau mau makan?"

Gadis itu menggeleng pelan dengan tatapan yang masih ia tetapkan pada kekasihnya kini. Setengah badannya tertutup selimut dengan posisi menyamping untuk berhadapan dengan lelaki yang juga tengah berbaring di sampingnya.

Ia kembali berusaha untuk menenggelamkan kepalanya pada bantal senyaman mungkin, ada keinginan dari dalam dirinya untuk tak menyia nyiakan waktu luang seperti sekarang. Ada saatnya nanti mereka tak akan bisa bebas melakukan hal seperti saat ini, pikirnya. Lagipula gadis itu memang sangat merindukan sosok lelaki tampan di hadapannya.

"Makanlah, apa kau mau ku masakan sesuatu?"

Seharusnya tawaran itu di lemparkan oleh seorang perempuan kepada lelaki nya, tapi sayangnya Hae Mi sama sekali tak bisa memasak dengan benar. Ada rasa sesal mengenai ketidak bisaan nya pada satu hal wajib itu.

Hae Mi juga ingin memasakan sesuatu yang bisa membuat Taehyung dan seluruh orang terdekatnya bahagia sekaligus bangga pada cita rasa masakan yang di buatnya nanti. Dan karena memikirkan hal itu, Hae Mi masih dibuat termenung.

Melihat gadis nya terdiam tanpa menjawab tentu saja berhasil membuat sosok lelaki bermarga Kim itu tersenyum saat sadar mengenai alasan gadis yang di sayangi nya itu murung dengan bibir yang di majukan.

Jemarinya terulur untuk menyisipkan helaian rambut Hae Mi yang terjatuh ke belakang telinga nya. Lelaki itu menghembuskan nafas pelan sebelum kembali mengeluarkan suaranya hanya untuk menyadarkan kekasihnya dari lamunan.

"Kau bisa memasakan ku lain waktu, sekarang biar aku yang memasak untuk mu"

Mendengar hal itu keluar dari mulut Taehyung justru malah semakin membuat hati gadis itu terenyuh seketika. Betapa pengertiannya Taehyung, pikir nya dengan mata berkaca kaca menatap lelaki itu.

"Aku tidak mau makan, aku sudah makan banyak saat menunggu mu di ruang tengah tadi"

"Aku tidak mau gendut" cicit nya dengan nada menggemaskan bagi Taehyung.

Taehyung tau bahwa gadis itu tengah mengganti topik kini. Ia juga tau bahwa gadis nya sedang berusaha mengalihkan rasa sedih dari dalam dirinya dengan candaan.

Lagipula Taehyung tau bahwa Hae Mi sama sekali tak peduli dengan berat badannya yang sebenarnya sudah sangat ideal bagi Taehyung. Toh lelaki itu juga tak peduli jika nanti gadisnya akan kelebihan berat badan. Malah lelaki itu akan senang melihat kenyataan bahwa gadis nya sehat dan bahagia.

"Benar tidak mau makan? Aku temani" dan dengan yakin nya, Hae Mi menggeleng.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita pesan?" gadis itu lagi lagi menggeleng dan kini berhasil membuat Taehyung bingung.

"Lalu?" tanya nya dengan pelan berusaha mencari alasan kenapa gadis nya tak mau makan.

"Aku ingin disini saja"

"Bersama mu seperti ini sudah sangat cukup bagi ku"

Taehyung kalah, tak ada upaya membujuk lain di pikirannya. Bahkan Taehyung tersenyum sekarang, seolah menyanggupi apa yang baru saja Hae Mi katakan padanya.

Ia mendekatkan dirinya pada Hae Mi dan menaruh lengannya untuk mendekap gadis itu senyaman mungkin dan berusaha keras agar Hae Mi tak sesak.

"Ini masih jam delapan malam, kau yakin bisa tidur?"

Hae Mi tak menghiraukan pertanyaan Taehyung kali ini, ia lebih memilih untuk membalas pelukan lelaki itu lalu berusaha mencium aroma tubuhnya sedalam mungkin sampai membuat Taehyung terkekeh karena nya.

"Tae, sebentar lagi adalah hari ulang tahun ku" bisik Hae Mi, pun Taehyung membalas dengan deheman singkatnya sembari terus mengelus sayang punggung gadis itu.

STAR | KTH √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang