🔥30🔥 by Accident

2.8K 323 17
                                    

Lelaki itu menyesap kopi nya dengan tenang. Ujung sepatunya mengetuk ngetuk lantai tanpa mengalihkan perhatiannya dari seseorang yang kini sedang berdiri di hadapannya.

Seringaian misterius terbit begitu saja saat ia melihat apa yang sedang diperlihatkan orang itu. Ada amarah yang tersembunyi di balik mata nya jika saja kau ingin tau. Dan dengan perlahan tangan yang sudah tak lagi mulus itu mengayunkan cangkir kopi nya untuk ia simpan dan fokus pada apa yang akan menjadi obrolan singkat mereka.

"Mereka sudah menemukan keberadaan kita ya?" lagi, lelaki tua itu mengulas senyum tipis yang penuh akan arti.

Wonwoo, pria yang sedari tadi berdiri di depannya dengan hormat penuh menghargai sang klien nya yang hanya mengangguk singkat lalu kembali menyimpan berkas yang semula ia tunjukan.

"Ini pilihanmu"

"Ingin bertindak cepat atau lambat" sambung Wonwoo dengan ekspresi datar seperti biasa.

Lelaki tua itu terkekeh dengan suara yang tak terlalu nyaman untuk di dengar. Dan mulailah detik ini lelaki tua itu menampakan amarah nya tanpa di pendam. Tangannya yang sudah kriput di makan usia itu mengepal erat disertai pandangan lurus menatap lelaki muda dihadapannya.

"Sudah ku bilang tetap ikuti rencana ku jika kau menginginkan uang, Jeon Wonwoo. Kau hanya menjalankan apa yang ku perintahkan, saat ku minta kau diam, diamlah. Dan saat ku bilang bunuh, maka bunuhlah. Apa kau tak juga mengerti?"

Sangat terlihat jelas jika pemimpin kelompok yang biasa di kenal Dark Rose itu tengah meredam amarahnya sekarang, dapat di lihat juga dari mata nya yang semula tak memiliki arti apa apa kini mulai menyiratkan rasa tak suka nya.

"Aku tau tuan"

"Tapi jika kau tak juga memberikan kami perintah maka habislah sudah dirimu. Kau bahkan bisa menghabiskan sisa usia mu di jeruji besi jika kau terus seperti ini" tekan Wonwoo dengan amarah yang sudah sampai di ubun ubun.

Lelaki yang masih tetap tak di ketahui nama nya itu membulatkan matanya marah, emosi nya juga tersulut seketika dan itu tidak membuat Wonwoo tunduk atau ciut sedikit pun. Bahkan dengan santai nya, Wonwoo tersenyum dengan senyum yang sedikit merasa terhibur karena merasa seru saat klien nya itu dibakar api amarah.

"Jangan kau pandang rendah kelompok yang orang lain sebut Alpha team itu"

"Kau tau bahwa mereka bisa menguburmu hidup hidup?"

"Mungkin jika ku ibaratkan, mereka itu pembunuh berdarah dingin yang sialnya tersesat di kekungan pemerintah. Tak ada beda nya dengan kami, bukankah kau tau bahwa tempat markasnya pun tak di ketahui?"

"Bisa kau bayangkan sehebat apa mereka?"

Jantung lelaki tua itu berdetak dua kali lebih cepat kini, ada rasa takut yang di sadari Wonwoo hingga membuat lelaki muda itu terpaksa menahan tawa senangnya.

"Jadi kau tinggal pilih saja, gadis itu yang mati atau kau sendiri yang mati" ucap Wonwoo final dengan langkah yang perlahan mundur dan berlalu hendak pergi.

"Tunggu"

Seringaian miring menghiasi wajah Wonwoo begitu ia mendengar satu kata mutlak yang lelaki tua itu katakan pada dirinya. Ada rasa senang saat akhirnya ia berpikir bahwa tangannya akan kembali dikotori oleh darah yang mungkin sangat membahagiakan untuk nya.

"Aku ingin kau menghabisi keluarga nya terlebih dahulu"

ⓢⓣⓐⓡ

Uhuk..

Uhukk..

"Ahh~ Sepertinya batuk ku belum juga reda dari tadi pagi"

STAR | KTH √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang