07

3.3K 459 36
                                    

"Hyejin, mari kita menikah." Ujar Yoongi sambil berlutut dihadapannya.

Ya Tuhan, sayang sekali ini hanya mimpi. Sayang sekali tidak terjadi di dunia nyata.

Hyejin dicium dan dilamar pria tampan dan romantis di gwanghwamun saat tengah musim gugur.

Hatinya ketar-ketir tak karuan. Artinya Hyejin sebentar lagi akan jadi istri orang kan?

Astaga, apa mimpi indah ini akan segera berubah menjadi mimpi erotis setelah Yoongi dan Hyejin menikah?

Ish, pikiran macam apa ini.

"Hei Nona, tidakkah kau mendengarku? Aku sedang melamarmu sekarang." Ujar Yoongi kemudian dengan tampang sok kesal.

"Harusnya kau tahu jawabannya apa." Jawab Hyejin singkat sambil tersenyum malu.

"Ah, baiklah. Aku tahu jawabanmu apa." Ujarnya sambil berdiri dari posisinya sekarang dan memasukkan cincin itu kembali dalam saku bajunya.

Hyejin membelalak bingung. Maksudnya bukan seperti ini.

"Hei! Bodoh. Pasangkan cincin itu dijariku!" ujar Hyejin marah.

Yoongi tertawa jahil sambil berlari menjauh. Sepertinya memang sengaja mempermainkan gadis ini dalam mimpi mereka.

"Kejar aku. Kejar cincinmu kalau bisa." teriak Yoongi sambil berlari menjauh.

Hyejin mendengus sebal, ia yakin dapat mengejar pria itu dan mendapatkan cincin lamarannya kembali.

"Tunggu aku Min Yoongi! Aku akan mendapatkanmu!" teriak Hyejin sambil mengejar Yoongi yang sudah berlari menjauh.

• Beautiful Nightmare •

"Cantik sekali."

"Akhirnya aku mendapatkanmu."

"Tidak.Tidak ada yang bisa mendapatkanku, aku menyerahkan diri, Hyejin." Jawab Yoongi setelah menyematkan cincin itu di jari manis Hyejin.

Hyejin tersenyum memandangi cincin itu dijari manisnya. Ia terlihat amat bahagia.

Ya Tuhan, andai saja ini nyata. Andai masih ada waktu bagiku. Andai masih ada kesempatan bagiku seperti orang lain. Mungkin semua ini bukan hanya kenangan. Bahkan tidak bisa disebut kenangan karena ini hanya terjadi dalam mimpi.

Kemudian perlahan Hyejin memejamkan matanya.

Ah... ini sudah jam lima pagi, Hyejin mulai tertidur dan akan kembali pada dunia yang nyata.

"Sampai jumpa besok Hyejin."

• Beautiful Nightmare •

KRING!

Seperti biasa Hyejin terbangun sambil mengucek matanya yang masih lengket. Berharap lem paten yang merekat pada kelopak matanya bisa segera ia lepaskan.

Ah, mimpi itu.

Hanya mimpi. Namun terasa nyata dan ajaib.

Hyejin kembali tersadar dari tidurnya dan memandangi jari manisnya tadi. Lalu tersenyum miris.

Ternyata hanya mimpi, gumamnya dalam hati.

Punya kehidupan terlalu indah di dalam mimpi agaknya kurang menyenangkan saat kita bangun dan tersadar kembali ke dunia nyata.

Yoongi,

Apakah pria itu benar-benar ada?

•••

"Hyejin!" suara Yoongi menginterupsi langkah Hyejin untuk berhenti.

Hyejin membalikkan badan dan melihat Yoongi berjalan di belakangnya.

Apa ? Yoongi ada disekolahnya? Memakai setelan khas anak kuliahan dan mengapit buku di sela tangannya.

Hyejin tidak bisa menjawab karena rasanya ia hampir gila menghadapi ini semua.

Sulit membedakan mana yang mimpi ataupun nyata.

Yoongi tidak pernah menemuinya selain di gwanghwamun. Kemudian Hyejin teringat dan memandangi jari manisnya.

Cincin itu ada. Ah, sialan! Ini juga hanya mimpi belaka.

Yoongi berlari mendekat ke arahnya namun tubuh Hyejin serasa oleng dan goyah mendapat sentuhan keras seseorang.

Oh tidak, siapapun itu tolong jangan bangunkan sekarang, aku ingin—

"Hyejin bangun! Hei Ayumi san, ayo ke kelas!" Ujar sebuah suara yang amat menyebalkan untuk saat ini bagi Hyejin.

Ya ampun, baru saja ia tertidur di perpustakaan dan Yoongi datang. Kemudian wanita ini mengganggu tidurnya.

"Kau ini kenapa?" Tanya Naomi pada sahabatnya.

"Tidak."

"Yoongi lagi?"

Hyejin mengangguk pasrah. Dan wajahnya sarat akan kekecewaan. Baru saja ia melihat cincin itu lagi ditangannya dan kini cincin itu hilang.

"Ya Tuhan, aku rasa kau memang sudah ada kelainan. Dengarkan aku Ayumi san, kau harusnya lebih mementingkan kehidupanmu yang nyata dibanding mimpi itu. Sekalipun kau disana bahagia namun kau bukanlah penunggu alam mimpi. Aku yakin Yoongi akan kecewa jika ia tahu seperti ini keadaanmu di dunia nyata. Bahkan ia bisa saja tak muncul lagi karena takut mengganggu kehidupanmu, Ayolah bersemangat sedikit. Yoongi pasti ada ditempatnya, dia menunggumu." Ujar Naomi panjang lebar.

Sekalipun wanita itu cerewetnya tidak tertandingi dan agak sedikit gila, namun Hyejin mempercayakan cerita soal mimpinya ini pada Naomi.

Mimpi yang gila diceritakan pada orang setengah gila. Serasi bukan?

Hyejin melangkah lemas keluar dari perpustakaan itu. Entahlah, rasanya hatinya kosong.

Ia hanya kecewa. Namun entah apa hal yang harus ia kecewakan.

• Beautiful Nightmare •

Kalau ada typo ngomong dong beb.
Komen itu perlu.

Beautiful Nightmare • MYG ✔️Where stories live. Discover now