25# Aku Yang Paling Bersalah

9.7K 1.2K 225
                                    

#morning Dears, sebelum kalian baca lanjutan penderitaan kaylita. Saya mau promosikan cerita yang mulai heboh dari lapak saya. Kisah cinta fenina, dengan Jester yang bisa bolak balok menjadi jessica. Kebayang nggak sih uniknya.

Baca ini aja "The Name is Jess" sambil kalian nunggu update kaylita tiap pagi..

Jangan lupa voment ya, untuk Jester dan untuk Ridan, duo cakep yang ganteng membahana.#

~*~

Kaylita sama sekali tidak memikirkan ke mana kakinya melangkah ketika ia keluar dari pagar rumah Ridan. Langkahnya hanya mengikuti jalan yang terus menurun dan sepi. Air mata yang tak henti menggenang membuat pandangannya kabur. Semua hal di sekelilingnya terasa asing, karena biasanya Lita hanya meninggalkan rumah besar itu bersama Eve di dalam mobil yang melaju kencang tanpa pernah mendapat kesempatan untuk mengenali lingkungan tempatnya berada.

Tapi apa pedulinya kini? Semua itu harus ia tinggalkan dan menjadi tidak berarti lagi sekarang. Lita merasa harus terus berjalan, dan setapak beraspal ini akan membawanya kembali ke kota, ke tempat dulu di mana dirinya berada.

Ia menengok ke belakang kalau mungkin ada taksi atau angkutan umum yang lewat, sedikit lengah dan lupa kalau daerah pemukiman di perbukitan itu adalah kawasan elit yang tidak dijamah kendaraan umum seperti angkot atau taksi. Lita berusaha begitu keras untuk mendengarkan deru suara nafasnya sendiri, agar gema suara penghinaan Pak Ridan tidak bisa kembali merasuki kepalanya dan mengorek lebih dalam luka di hati.

Apa haknya mengatakan hal seperti itu? Tidak!.... Ia bukan perempuan murahan yang menerima begitu saja tawaran dari laki-laki untuk tinggal serumah dengannya tanpa menikah... Dirinya dan Edo bukan dalam hubungan yang seperti itu.... Edo tidak pernah menyentuhnya selama mereka tinggal bersama.

Tetapi mereka memang tinggal bersama....

Apa yang akan menghalangi Pak Ridan atau bahkan setiap orang di dunia ini untuk berpikir bahwa memang terjadi sesuatu di antara mereka berdua?

Lita kembali menggerung dalam tangisan dengan dua tangannya menutupi telinga. Suara laki-laki itu terus saja menggema memantul-mantul di liang pendengaran seperti siksaan yang menghantam batang otaknya.

"Lihatlah laki-laki itu cukup tolol untuk membayar begitu mahal hanya untuk menyusukan anaknya kepada seorang pelacur!!"

AKU BUKAN PELACUR!

Tidak seperti itu kejadiannya!

Kenapa dia tidak mau mendengarkan penjelasanku...?

Lita menengok ke belakang, pandangannya kabur oleh air mata. Kepalanya kian sakit oleh dentam-dentam yang terus berteriak di telinga. Samar-samar ia melihat sebuah mobil melaju dari kejauhan. Tangannya turun dari telinga dan melambai meminta mobil itu berhenti. Tetapi kendaraan hitam itu terus bergerak melewatinya tanpa melambat. Lita membekap wajah ketika pandangannya mulai berputar. Ia merasa tubuhnya melimbung, lalu semuanya gelap.

~*~

Ketika kelopak matanya perlahan terbuka, cahaya putih yang menyilaukan begitu menusuk di atas kepala. Ada suara-suara akrab yang memanggilnya dengan nada cemas, lalu perlahan pendengaran dan penglihatannya menjadi semakin jelas. Aroma samar karbol membuat ia mengernyit, sementara kesadarannya perlahan-lahan terkumpul kembali.

"Plis Lit.... sebenarnya kamu kenapa?.... Kenapa bisa seperti ini....? Lita, kamu sudah sadar? Ini aku... Alina..."

Wajah tebal berbingkai rambut sebahu itu tampak sembab di depannya. Alina baru saja menangis dan menghapus air matanya. Jari-jarinya yang besar bersicepat memijit tangan Kaylita untuk mempercepat proses kesadarannya. Pandangan Lita berputar menatap sekitar. Dinding-dinding putih berpendar kehijauan di sekelilingnya.

NURSING CONTRACT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang