15

514 38 3
                                    

"Gimana?masih mau es krim?" tnya Mondy
"Duduk dulu capek" jawab Raya sembari menjatuhkan pantatnya di perumputan taman

Kini RaMon duduk di area taman,di bawah pohon rindang yg ada di sana,banyak org² yg berjualan ke sana kemari dan ada juga yg melakukan aktifitas seperti Ramon yg hanya duduk menyandarkan punggungnnya di pohon yg ada di belakangnya

"Dek" panggil Mondy pada anak kecil yg membawa beberapa gelas minuman plastik
Anak yg di panggil pun berjalan ke arah Ramon
"Mau?" tnya Mondy menyodorkan pop ice yg di jual anak kecil tsb
Cukup lama Raya menatap Mondy dan minuman tsb bergantian,dan berakhir mengambil pop ice kesukaannya selain es krim,meminumnya dengan rakus membuat Mondy tersenyum lebar

"Laya maunya ice klim,nggk mau yg lain,pokoknya kak idan halus beyiin laya es klim" suara Raya kecil kembali terngiang di kepala Mondy
"Laya jangan nakal ya,kak Zidan punyanya ini,tp besok kak Zidan jannji bakalan beliin kamu es krim dari penjual yg tadi ya,besok kak Zidan akan menunggu di sini biar nggk di tinggalin,mau ya" bujuk Zidan kala itu sambil memberikan segelas pop ice rasa vanila blue
"Enyak kak,nanti Laya minta lagi ya" kata Raya sambil meminumnya dengan rakus

Dan hal itu terulang lg,di mana mereka kembali meminum pop ice yg sama kala itu

"Aku bahkan udah lupa kalau pernah suka sama minuman ini,minuman yg slalu menyembuhkan saat Raya sakit,dan cuma kamu juga yg berani ngasih minuman ini sama aku secara diam²,meski berakhir dengan amukan ayah" kata Raya tersenyum menatap Mondy dan sesekali menyeruput pop ice.nya
"Dan karna minuman ini juga kita bisa naik sepeda bersama dan mengejar penjual es krim tanpa memanggil namanya" sahut Mondy dengan senyum termanisnya

_-*-_  _-*-_  _-*-_  _-*-_

Terlihat seorang wanita menolong anak kecil yg lg nangis dengan memegangi lututnya yg berdarah
"Dek,jangan nangis ya" kata wanita tersebut sambil meniupi lutut anak tersebut
"Hiks...mama....hiksss....mama" tangisan anak tersebut membuat wanita itu sedikit panik
"Adek kenapa nangis?" suara asing terdengar di telinga keduanya,membuat gadis dan anak tsb mendongak melihat gagahnya seseorang yg tadi bersuara

"Adek jangan nangis lagi ya,nanti kak David sama kakaknya janji bakalan ngajarin adek naik sepeda,mau?" kata David yg kini sudah duduk di depan anak kecil tersebut

Wanita yg tadi menolong masih menunduk melihat kedatangan David,namun taklama dia mengeluarkan berbagai plester lucu dan warna warni dari tas selempangnya,menyodorkan beberapa plester tersebut ke arah David tanpa bersuara,David menatap wanita dan plester tsb dengan bergantian

"Adek namanya siapa?" tnya David mengabaikan uluran plester dari seoranng wanita tsb
"Alin kak" jawab anak tersebut dengan senyuman antusias ke arah David

Alin adalah anak yg aktif,bersepeda meski tak bisa menaikinya,hal yg paling dia suka adalah memperkenalkan namanya ke semua org yg menanyakan

"Kalau kakak namanya siapa?" tnya Alin dengan suara seraknya abis menangis
"Kalau kakak namanya David,kalau kakak yg cantik itu......." kata David berhasil membuat wanita tsb mendongak dan menatap iris mata David yg kebetulan juga menatapnya
"Tanyain sendiri yah" lanjut David tersenyum dan mengelus pelan kepala Alin
"Nama kakak cantik siapa?nama aku Alin" kata Alij bertanya dan mengulurkan tangannya
"Panggil aja kak Milka ya" jawab wanita tsb yg ternyata adalah Milka,teman Raya Dan David di sekolah

"Plesternya mau milih yg mana?" suara David kembali membuat keduanya menoleh ke arah David
"Ini yg Hello kitty bagus,tp Frozen juga,ihhhh yg Sofia juga bagus,ahhh yg Masya juga bagusss,bingung...." keluh Alin bingung memilih beberapa plester milik Milka
Tangan Milka terulur mengelus kepala Alin dengan sayang,begitupun dengan tangan David,yg membuat tangan keduanya berpegangan di kepala Alin,dengan mata yg menatap satu sama lain

"Awwww" jerit Alin mengagetkan keduanya
"Sakit?" tnya Milka dengan cepat dengan nada khawatir
David tersenyum melihat Milka yg dengan telaten mengobati luka Alin

"Manis" suara David yg keluar tiba² membuat Milka yg selesai mengobati lutut Alin mendongak menatap David dengan Tanya
"Kak David pergi dulu ya" kata David mengelus pelan kepala Alin sambil tersenyum bergantian ke arah Alin dan Milka
"Tapi tadi ka David udah janji mau ngajarin Alin naik sepeda sama kak Milka" tahan Alin pada David yg hendak pergi
"Kak Milkanya lagi sibuk apa enggk?" tnya David pada Alin namun tatapan Matanya ke arah Milka yg masih menunduk
Milka mendongak menatap ke arah David,Milka tau jika David tak memyukai kebersamaan yg ada di antara mereka
"Alin lain kali aja ya,,,,kak David sama kak Milka masih banyak urusan" kata Milka lembut mengelus rambut Alin
"Yahhhh" desus Alin kecewa
"Yaudah kak Milka pergi dulu ya,sampai ketemu nantiiii" kata Milka mencium pipi Alin dan berjalan menjauh sambil melambaikan tangan

~^~ ~^~ ~^~ ~^~ ~^~

Milka berjalan menyusuri jalanan setapak yg cukup sepi menuju komplek perumahan yg ia tinggali di sana.
Senyum yg hadir di bibirnya tak pernah pudar sedikitpun,mengingat bagaimana Alin yg lucu dan........
"Ekhem" deheman seseorang dari samping membuyarkan lamunan Milka dengan senyum bahagianya

Milka menoleh dan mendapati David yg mengendarai motornya dengan pelan di sampingnya
Bahkan Milka nggk menyadari suara Motor David yg ada di sampingnya

"Mau bareng?" tanya David pada Milka yg kini menatapnya
"Nggk ngerepotin?" tnya Milka hati²
David tersenyum dan menggelang,menghentikan motornya menunggu Milka naik motor Ninjanya

Dalam perjalanan tak ada pegangan ataupun pelukan,Milka merasa canggung,apalagi mengingat dia pernah menampar David
Diam² Milka menatap David dari spion kaca ninjanya,senyum tipis terbit di bibir Milka
"Aku tak salah mencintaimu" kata itu terucap begitu saja di hati Milka yg diiringi senyuman tipis di bibirnya
"Bahkan,kau masih mau bersamaku meski sikapku terlalu buruk untuk di pandang,aku janjiii akan memperbaiki sikapku untukmu" lanjut Milka dalam Hati,senyum tak pernah lepas dari bibirnya saat melihat wajah rupawan David dari spion kaca

Milka memalingkan wajahnya ke arah samping saat David menatapnya lewat spion yg sama,Senyum tipis terukir di bibir David saat melihat Milka memalingkan wajah dari tatapannya secara tak lanngsung

"Kalau nggk keberatan,berhenti di toko depan ya Vid,tp kalau kamu buru² duluan gpp kg" kata Milka bersuara dan menunjuk ke arah toko yg ada di depan sana.....

Bersambung.......

Bukan Sinetron Where stories live. Discover now