12

777 82 10
                                    

Raya mengatur nafasnya yg tak teratur,mencoba menghentikan tawanya yg benar² membuat perutnya serasa kaku,gelitikan di perutnya yg terasa geli menimbulkan tawa yg terdengar nyaring di telinga keduanya

"Huft huft huft" hembusan nafas Raya saat mengatur nafasnya

"Kak Zidan iseng mulu,Raya cape huft" keluh Raya tak lupa dengan bibir manyunnya

"Jangan manyun gitu,pngn cium jadinya" kata Mondy bercanda

Raya bangkit dari rebahannya,terlihat dari raut wajahnya yg terlihat kesal,dan itu hal lucu bagi Mondy

"Cium Cium,lihat nih jidat Raya udahh nggk perawan gara² di cium tadi" amuk Raya dengan menunjuk kening yg tadi di cium lama oleh Mondy

Bukannya takut,Mondy malah terkikik

"Masak sih nggk ada yg nyium?" tnya Mondy lg dengan menggoda

"Coba inget² deh,masak baru kali ini keningnya di cium" kata Mondy lg

"Blusss"

Wajah Raya memerah seperti kepiting rebus,Raya inget betul dimana dulu Mondy memang sering mencium jidatnya,ralat bukan Mondy tp kaka Zidannya.

"Apaan sih" kata Raya malu

"Emg apa aja nih yg masih perawan?" pertanyaan yg terlontar begitu saja tanpa bisa di kendalikan
Hidup di jepang yg bebas akan pergaulan membuat Mondy penasaran dengan Rayanya,dia hanya takut.....

"Jidat Raya udah enggk,tangan Raya,dan Mata Raya" jawab Raya polos

"Mata?" tnya Mondy sedikit heran

"Iya,Om juga yg menodai mata Raya,pas td keluar dari kamar Mandi" jawab Raya

"Kamu lihat apa aja?" selidik Mondy yg membuat Raya menyadari jawabannya yg terlihat bodoh

"Enggk,Raya nggk lihat beneran" kata Raya takut² gugup

"Kamu lihat apa aja" desak Mondy

"Aku nggk lihat itunya kok,beneran" jawab Raya

"Itunya apa?" tnya Mondy semakin menggoda

"Ahhhh apaan sih td kan om pakai handuk mana mungkin Raya lihat" lantang Raya saat merasa dirinya benar² terpepet

"Pletak"

"Dasar mesum" kata Mondy setelah menjitak kepala Raya pelan

"Enggk" bantah Raya

"Enggk apanya,apa tuh pakai handuk segala" kata Mondy membela diri

"Enggk lihat,cuma lihat perutnya aja" jawab Raya tak bisa mengelak lagi

"Udah ahh jan gangguin Raya lg" kata Raya manyun

"Cium nih" kata Mondy yg di ikuti bungkaman tangan di mulut Raya

"Soal teh..." kata Raya Ragu

"Tehnya knp?" tnya Mondy

"Maaf udah jailin ka Zidan sampai sakit" kata Raya merasa bersalah

"Tehnya manis kok" kata Mondy

"Bohong banget" gerutu Raya

"Beneran tehnya manis" jawab Mondy lg

"Asin" kata Raya tak mau kalah

"Manis kalau minumnya sambil lihatin wajah kamu" jawab Mondy menggoda

"Dasar gembel" kata Raya melempar bantakl ke arah Mondy dengan senyumannya,dia tidak munafik dia bahkan tidak bisa menyembunyikan senyuman yg hadir di bibir mungilnya

Bukan Sinetron Where stories live. Discover now