5

766 70 5
                                    

Tanpa edit ya gays, sorry

Seminggu sudah Mondy mengajar sekolahan Raya,seminggu juga dia slalu mencoba mendekati Raya,dan seminggu juga Raya mengabaikan Mondy,bahkan saat Mondy mengajar di kelas Raya,Raya slalu pura² tidur,jangankan untuk mendongak,mendengarkan saja ogah,berkali² Mondy menegur sikap Raya tp berhubung Raya nggk suka pelajaran matematika jadi Raya cuek² aja,bahkan panggilan Raya ke Mondy nggk berubah,masih sama sprti yg pertama,apalagi kalau bukan Om??

"Heh lo" Teriak seseorang yg ada di belakang Raya
"Heh,lo budek ya.....atau nggk punya kuping?" teriak org itu lg saat Raya tak mengindahkan panggilannya
"Ray...lo di panggil Milka" bisik Rara yg kini berjalan bersama Raya
"Budekin telinga aja" bales Raya yg ngikut berbisik
"Lo beneran budek atau gimana sih?" kesel Milka sambil menarik seragam sekolah Raya dari belakang
"Mau lo apaan sih?nggk usah sok kenal deh" bales Raya tak kalah lantang
"Ray" panggil Rara hendak melerai
Tp bukan Raya namanya kalau tak melawan
"Justru gue yg nanya,maksud lo apaan?dulu aja sok ngedeketin David sekarang pak Mondy,MURAHAN tau nggk" bentak Milka yg di iringi tawa oleh dayang²nya
"Udah ceramahnya?" kata Raya memutar bola matanya jengah
"Berani ya lo sama gue....."geram Milka tak tahan
"Emg lo siapa?" tanya Raya dengan nada mengejek
"Lo kenal sama dia Ra?" tanya Raya pada Rara
Rara hanya diam sambil menggelengkan kepalanya
"Hahahaha,temen gue aja nggk kenal sama lo,apalagi gue?nggk penting banget tau nggk" bantah Raya tepat di depan muka Milka

Sepasang mata memperhatikan keberanian Raya dengan senyum yg mengembang di bibirnya

"Yok Ra pergi,buang2 waktu aja...mending makan" kata Raya berbalik
"Heh cewek kampung" teriak Milka kencang
"Knp hah?knp berhenti?takut lo sama gue?" tantang Milka
Raya tersenyum dan berjalan dengan anggunnya menuju Milka,menyentuh bahu Milka seakan2 membersihkan kotoran yg melekat di baju Milka
"GUE ENGGAK TAKUT SAMA LOOO" kata Raya tajam dan menggertakkan giginya seakan mengejah kata²nya,tak lupa dorongan kecil yg mampu membuat Milka terdorong ke belakang

"Barani ya lo sentuh gue" kata Milka yg kini sudah mengangkat tangannya hendak menampar Raya
"Plakkkk" Suara perpaduan dua kulit yg menyatu
Raya diam,dia tak merasakan rasa sakit di pipi ataupun tubuhnya,yg dia rasakan adalah dekapan seseorang di belakangnya,lalu dengan rasa penasaran Raya membuka matanya dan melihat seseorang di depannya
"Da....Daviddd" kata Milka gugup
David hanya tersenyum dengan sedikit meringis merasakan tamparan Milka

Raya sedikit terkejut melihat David di depannya,lalu dengan cepat Raya menoleh ke belakang,melihat siapa yg telah menariknya menjauh dari hadapan Milka,bahkan sekarang Rara sedang menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya
"Lepasin" berontak Raya seraya menyikut perut org yg masih mendekapnya
"Aisss" desis seseorang di belakang Raya
"Vid,lo gpp kan??" tanya Raya saat mendekat ke arah David dengan wajah paniknya
"Milka kamu ikut saya ke ruang BP" kata tegas seseorang yg tadi di siku oleh Raya
"Tapi pak..." kata Milka terpotong karna Mondy sudah berlalu terlebih dahulu
"Awas aja lo" desis Milka tajem menyusul kepergian Mondy

"Harusnya lo tuh nggk usah nolongin gue tau nggk" marah Raya dengan wajah paniknya
"Harusnya biarin aja Milka nampar gue,dan bukan elo" cerocos Raya yg masih menggandeng tangan David menuju Uks

David hanya tersenyum melihat wajah panik Raya,lihatlah sekarang gadis itu sedang mengambil entahlah,lagian bibir David cuma sedikit bengkak,tp knp Raya segitu perhatiannya?

"Sini gue obatin dulu" kata Raya menyentuh pipi David dengan Sayang
"Ishhh" ringis David
"Bisa diem nggk sih" kesal Raya
David hanya memajukan bibirnya
"Org sakit bukannya di sayang2 malah di marahin,kan tambah sakit" kata David dengan nada yg di buat2 sedih
"Lagian lo juga sih,tp gimana udah gpp kan?" tanya Raya yg masih menyentuh lebam di pinggir bibir David
"Kalau kamu elusin gini rasanya udah sembuh kg,nggk terasa lg sakitnya" kata David menggoda
"Yehhh" kesal Raya menekan luka David
"Eh,Ray mau kemana?Ray elahhh,ngambek dahhh" teriak David melihat kepergian Raya dengan senyum yg tak pupus dari bibirnya
"Bencana membawa berkah ini mah" lirih David dengan tersenyum

Raya masih terus menggerutu saat keluar dari Uks,tp semua itu tak menyurutkan senyum yg ada di bibirnya,ntahlah....dia merasa senang setiap di dekat David dan janjungnya slalu ngajakin lari maraton.Apalagi saat David mengeluarkan rayuannya,di senyumin aja udah terbang apalagi di rayu?tenggelemin adek di rawa² banggg.....

"Brakkk"

Bersambung......

Bukan Sinetron Where stories live. Discover now