psychopath

752 32 6
                                    

Tap tap tap

Suara langkah kaki yang pelan namun pasti tersebut mampu membuat detak jantung seorang gadis berdetak lebih cepat dan mampu memacu ardenalin nya.

"Ana sayang? Dimana kamu berada? Ah rupanya kucing liar ku ingin bermain main"

Suara yang sangat lembut namun mematikan.

Keringat dingin membasahi pelipis ana yang sedang bersembunyi di dalam lemari pakaian di kamar nya,sungguh saat ini ia sangat takut,bahkan kaki nya terasa seperti jely.

"Mama,papa,kakak chiko ana taku!!" jerit ana di dalam hati

Sungguh ia sangat menyesal tak ikut pergi bersama keluarganya ke acara perusahaan teman papanya,seharusnya tadi ia pergi saja walaupun harus mati kebosanan dari pada mati di tangan psychopath gila ini.

Tetapi bak kata pepatah penyesalan datang nya terakhiran kalau di awal namanya pendaftaran.

Ah sungguh ana yang malang.

Hening yang lama cukup membuat ana semakin was was,dengan jantung yang berdetak cepat ia mencoba mengintip lewat lubang kunci di lemari.

Huffhh

Tak ada siapa siapa sepertinya sudah aman' fikir ana.

KRIEET

Suara pintu lemari yang ana buka dengan perlahan,ana melangkahkan kaki nya keluar dengan menatap ke sekeliling nya.

Aman' fikirnya.
Dan dengan perlahan ana menutup lemarinya,dan seketika ia menyesali tindakan nya saat melihat seorang pemuda di balik pintu lemarinya.

"Sudah puas bersembunyi nya sayang?"

Bulu kuduk ana meremang saat mendengar suara dingin nan menusuk itu,bola mata ana memandang ke arah pintu keluar kamar dan berlari ke sana secepat yang ia bisa.

Gocha!!

Ia berhasil kabur "oh god thanks" ucapnya

"JANGAN BIARKAN GADIS ITU LARI !!"

Namun kelegaan yang ia rasakan
Sirna seketika saat mendengar suara tegas nan dingin tersebut.

Mencoba menguatkan hati bahwa ia pasti masih bisa selamat walaupun peluang nya hanya seperkian persen ana tetap berlari,menuruni tangga dangan jantung yang memompa cepat.

Saat tiba di ruang tamu alangkah terkejutnya ana melihat para  bodygourd dan pelayan rumahnya tergeletak tak bernyawa dan sekarang rumah nya telah menjadi kubangan darah.

Seketika perut ana bergejolak ingin muntah namun ia coba tahan.

"BERHENTI DI SITU GADIS KECIL!!"

Ana menoleh dan menemukan psychopath gila tersebut dengan wajah menyeramkan dan langkah besar nya menuruni anak tangga,ana mencoba untuk keluar melalui pintu namun beberapa pria berwajah sangar menghadang nya dan mencoba untuk menangkap nya.

Tak hilang akal ana pun berlari ke kamar tamu yang memang terletak di bawah,

"Ck" decak sang psychopath gila dengan seringaian kejamnya,ia pun menyusul ana namun kali ini dengan langkah yang pelan namun pasti karena ia yakin tak akan ada jaln keluar lain bagi gadis kecilnya.

Dengan keberuntungan yang tersisa, ana menutup pintu dan menguncinya.

ana berlari dan mencoba membuka lemari pakaian, ia akan bersembunyi lagi di lemari. ia rasa hanya tempat itu satu satunya yang aman,ia akan menunggu sampai orang tua nya datang dan menyelamatkan nya tak peduli jika ia akan kehabisan nafas nantinya.

Tok tok tok

"Buka pintunya ana sayang?! Sudah cukup bermainnya"

Namun sial lemarinya terkunci.
Mendengar suara dingin nan menusuk itu membuatnya semakin  takut dan ingin menangis.

BRAK BRAK BRAK

Ketukan pintu telah berubah menjadi gedoran dan itu semakin membuat ana takut

Matanya bergulir mencaru tempat persembunyian yang aman dan tatapan nya terjatuh ke bawah tempat tidur.

BRAK BRAK BRAK

menetapkan hati dengan tidak membuang wakti lagi ana bersembunyi di kolong tempat tidur.dan seperkian detik kemudian pintu terbuka dengan keras.

Membuat ana kaget dan dengan sekuat tenaga menahan isak tangisnya.

"Oh god selamatkan aku dari psychopath gila ini" doanya

Tap tap tap

Langkah kaki tersebut semakin mendekat ke arahnya,dan psychopath gila tersebut telah duduk di atas tempat tidurnya.

"Kau tahu sayang,aku mengingin kan mu menjadi miliku ah iya kau memang milik ku. Namun apa yang aku dapat penolakan!! Baik itu dari orang tua mu maupun dirimu,aku tau aku sakit namun hiks hiks "

Hati ana teriris mendengar isak tangis pemuda tersebut

"Na hiks namun hiks Namun diriku pantas bahagia dan dengan bagaiman pun kau milikku tak masalah dengan penolakan karena mau tidak mau kau tetap milik ku hahahahahah"

Seketika rasa iba yang melingkupi ana berubah menjadi  perasaan marah dan muak.

Ana menatap kaki pemuda tersebut dan ia menemukan sebuah pistol di dalam kaos kakinya dengan keberanian yang entah datang dari mana ana mengambilnya dan langsung menembakannya.

Dor

Dor

Dengan cepat pria psychopath gila tersebut berdiri dan mencoba menghindar namun naas peluru kedua meleset dan mengenai betisnya yah walaupun hanya seperti gorean namun percayalah ini sakit.

"Arghhhh "

Mendengar teriakan itu ana semakin mencoba untuk menembakinya namun apa apaan ini pelurunya habis,seketika pelipisnya mengeluarkan peluh.

"Huem di sini rupanya kau gadis kecil  ,"

Dor

Dan pemuda tersebut jatuh tersungkur di depan ana yang masih bersembunyi di kolong tempat tidur. Mata ana melotot saat tubuh pemuda tersebut mengeluarkan dara dan menatapnya dengan sorot sedih.

Deg

"Hah hah hah hah"

Ana terbangun dari mimpi buruknya bukan lebih tepatnya memory kelamnya yang di putar kembali oleh otaknya.

Mengelap peluh sebiji jagung di pelipisnya ,Mata ana menyusuri sekeliling ruangan kamarnya,dan ia tak menemukan apa apa selain bayangan tubuh seorang pria di gorden jendela kamarnya.

APA BAYANGAN TUBUH SEORANG PRIA?!!!

°°•°•°•°•°•°•°•°|°°|°|°••°|°•°°°•°•°•°•

VOTMENNYA DI TUNGGUUU😘😚

Taypo bertebaran😂

ALTER EGO (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang