TIDAK..!

840 37 0
                                    

sudah dua minggu lebih setelah kematian jeni lucyan,namun polisi masih belum bisa menemukan titik terang nya.

Dan siswa/i SMA PELITA sudah belajar seperti biasanya.





KRING KRING KRING

Bel pertanda istirahat telah berbunyi,saat nya cacing cacing di perut yang sudah berdemo mendapatkan asupan.

Setelah guru di depan kelas melenggang pergi, semua murid didalamnya berhamburan keluar.

Dan tinggalah ana dan vivi,ana yang membereskan peralatan di meja sedangkan vivi menunggunya untuk kekantin bersama.

"Ayo " ajak ana setelah semua beres.

"Hmm" gumam vivi.

Brak.

"Astagaa..!"

"Anjing..! "

Suara dubrakan pintu yang cukup keras sukses membuat ana dan vivi terkelonjak kaget,mereka melotot dan menyeruakan serua refleks.

"Kamu..!"

Seorang wanita paruh baya menunjuk ana dengan emosi yang menggebu gebu.

Matanya menggelap,ia berlari dan langsung menerkam ana.

"Aggggrrhhhhh..! Lepas lepas,tante..! A arggh"

"Kamu..!kamu yang sudah membunuh putri saya kan..!"ucap wanita paruh baya itu dengan mencengram lebih kuat rambut ana.

" aaarggghh " teriak ana kesakitan,bahkan ia mendonggak saking kuatnya cengkraman wanita itu.

"Cukup tante cukup..! " lerai vivi dangan menarik wanita paruh baya yang mengamuk itu.

Ia memeluk kuat wanita paruh baya itu dari belakang dan menarik mundur untuk menjauhi ana.

"Lepas lepaskan..! Kamu pembunuh ..! Pembunuh..! Arggghhhh.!hiks.!hiks.!"

Ronta wanita paruh baya itu, matanya memanas dan perlahan lahan ia luruh ke lantai dengan bersimbah air mata

Mendengar teriakan dah hisak tangis membuat warga sekolah berkerumun melihat kejadian itu,di mana ibu dari seorang jeni lucyan menangis histeris.

seorang lelaki paruh baya dan beberapa guru berlari memasuki kelas,mereka mendekati ana,vivi,dan ibu jeni.

"Ada apa ini..?" ucap pria paruh baya sambil memegang bahu istrinya yang menangis,yah pria itu adalah ayah jeni.

Bukan nya menjawab wanita itu semakin terisak dan memeluk erat suaminya.

"Kalian tidak apa apa ana,vivi..?"
Ucap salah satu guru perempuan.

Tak ada jawaban dari ana

Ia masih syok.

"Kalau saya tidak buk, tapi ana tadi di jambak oleh tante itu "
Jawab vivi pada akhirnya.

"Hmm,baiklah ana ayo ikut ibu ke UKS " pinta guru perempuan tadi.

Ana hanya menganggukan kepalanya pelan dan berjalan berdampingan dengan guru ke uks.

"Ya sudah kamu di sini aja dulu ibu mau keluar " guru itupun pergi meninggalkan ana yang hanya diam.

Ia menarik nafas panjang,lalu berbaring di atas kasur uks.

"Heh culun nih kerjain tugas gua"

Jeni dengan seenak jidatnya melempar buku ke arah meja ana.

"Tapi jeni tugas ku saja belum selesai" tolak ana halus.

"Oh jadi lo ngebantah hah..! Berani yah lo sekarang..! Gaes tarik dia bawa ke toilet /wc perempuan " suruh jeni pada antek anteknya ia melenggang pergi.

ana gadis itu sudah mencoba melawan namun apa daya tak mungkin 4 lawan 1 bisa menang.

Dan

Disinilah dia sekarang di dalam toilet /wc perempuan bersama jeni karna antek anteknya masuk kelas,kelas mereka berbeda dengan jeni.

Dan lagian yang mengajar adalah guru killer bisa mati mereka kalau membolos.

"Sini lo " suara jeni terdengar menakutkan.

Ana hanya diam saja ia takut.

"Duh gimana ini,aku takut ish vivi sih pake acara bolos segala "

Gerutunya dalam hati.

"Oh lo melawan lagi " ucap jeni lalu langsung menjambak rambut ana.ia mendorong ana hingga terjatuh di sudut lantai.

Kepala ana pening hingga gelap.

"Hah ..! Hah..! Hah..!"ana terbangun dari mimpinya dengan bercucuran peluh dingin

Ana duduk dan mencoba menormalkan detak jantungnya yang menggila,setelah merasa cukup tenang ia pun berhanti.

Tiba tiba sekelibat mimpinya tadi muncul dan tidak.! tidak..! Itu bukan mimpi tapi itu kejadian nyata yang ia alami.

Kejadian itu terjadi kemarin dan yeah kemarin juga adalah hari terakhir ana melihat jeni sebelum ia meninggal.

" tadi kakak temuin kamu pingsan  di koridor sekolah "

"Trus kak.?"

"Dan yah kakak bawa kamu pulang tapi setelah kamu sadar kamu histeris banget."

"Oh"

"Ah ya ina juga sempat keluar "

Tiba tiba percakapan nya dan kakaknya semalam terlintas.

"Astaga..!" serunya menutup mulut kaget.

Ia baru sadar kakak nya menemukannya di "KORIDOR SEKOLAH " bukan di TOILET!

Dan sangat tidak mungkin jeni yang membawanya dan kalau pun ada orang lain yang membantu pasti mereka membawanya ke uks tapi ini.

Matanya berkaca kaca, TIDAK..! Tidak mungkin ina yang melakukannya.

kepala ana terasa berdenyut denyut dan akhirnya kegelapan menguasainya.

****

Jan lupa votmen nya di tunggu loh😘

ALTER EGO (√)Where stories live. Discover now