Chapter 47

219 16 7
                                    

Good step :
1. Add library / reading list untuk notif update-an
2. Baca.. jan boomvote
3. Vote komen sebagai tanda menghargai work kuki 😭

♡Happy Reading♡

Jam baru menunjukkan pukul 10 malam, ada yang masih menonton dan ada yang sudah kembali ke kamar mereka. Eunbi yang tidak bisa tidur pun keluar dari kamarnya Jaemin, meninggalkan Jaemin yang sudah tertidur pulas karena kelelahan.

"Hm.. Jeno mana?" tanya Eunbi yang tadi sempat memeriksa kamar Jeno.

"Kamarnya kosong."

"Oh, Jeno.. tadi keluar sama abang lo, katanya pengen cari angin," sahut Haechan.

"Kok berduaan sih?" heran Eunbi.

"Maklumlah Bi, jomblo.." ujar Haechan.

"Etdah, mending mereka jomblo, yang ngantri bejibun. Lah, elo?"

Eunbi pergi meninggalkan Haechan yang terkena tusukan di hulu hatinya.

"Sakit euyy.."

"Tumben ngajak gue nyari kedai buat minum soju.." ujar Jeno yang berjalan beriringan dengan Renjun.

"Lagi pengen minum soalnya," jawab Renjun.

"Tumben pengen.. ada apa?" tanya Jeno.

"Ngga. Gue kepengen soju aja," jawab Renjun lagi.

"Bilang aja kalo lo lagi stress mikiran Jaemin sama Eunbi. Ya kan?" tebak Jeno.

"Itu juga iya sih," angguk Renjun.

"Gils ya, gue ngga percaya aja lo bisa sampai sister complex gini sama Eunbi," Jeno menggeleng tak percaya.

Keduanya pun berhasil menemukan kedai kecil dan langsung memesan udon dan beberapa botol soju.

"Lo mau mabuk?" tanya Jeno.

"Minum sampe mabuk juga ngga apa-apa kok," sahut Renjun.

Dan benar saja, keduanya mulai minum soju gelas demi gelas. Renjun hampir menghabiskan dua botol soju, tapi sayang, ia menyerah untuk minum karena tak kuat dengan alkohol. Beda dengan Jeno yang masih kuat dengan alkohol.

"... hh.. gue.. kenapa Eunbi ngga pernah notis gue yang udah dari dulu suka sama dia sih?!" kesal Renjun.

"Kenapa harus Jaemin?!" kesalnya lagi.

"Udah lah Njun, relain aja.." ucap Jeno.

"Hah! Gimana gue bisa rela kalo tiap hari ngeliat mereka mesraan terus?!" ucap Renjun tak terima.

"Njun, kayaknya lo udah over banget dah," ujar Jeno.

"... itu adek lo loh Njun," ingat Jeno.

"Lo suka Eunbi?"

Renjun mengangguk.

"Lo cinta sama dia? Sayang dia?"

Renjun mengangguk lagi.

"Lo pengen dia bahagia? How? Relain dia buat Jaemin, Jaemin buat Eunbi bahagia Njun.. lo tau itu.." Jeno tumben bijak.

"... gue maunya juga gitu Jen. But you know lah, gue kalo udah suka.. ngga bisa lepas.." ucap Renjun sedikit bergumam.

"Coba dulu jauhin Eunbi Njun, itu yang terbaik buat lo berdua.." ujar Jeno.

Renjun berpikir sejenak.

"Gue bakal balik ke Shanghai.." ucap Renjun tiba-tiba.

"What? Ngga sampai segi---."

"Gue bakal balik ke Shanghai dan tinggal di sana.. keputusan gue udah bulat!" tegas Renjun.

"Njun, lo harus berpikir du---."

"Gue pikir ini satu-satunya cara biar gue ngga sister complex ke Eunbi.." potong Renjun.

"Hidup gue udah pahit bener Jen, hidup gue ngga semanis hidupnya Eunbi. That's fact."

Jeno menghembus berat nafasnya.

"Sampai segitunya lo ya. Cinta banget sama Eunbi? Gue tau kenyataan emang kadang engga semanis harapan Njun," ujar Jeno.

"Kenyataan itu lebih pahit.." sahut Renjun.

"... and then? Beneran bakal balik ke Shanghai?" tanya Jeno memastikan.

"Kalo balik ke Shanghai bisa bikin gue move on dari adek gue. Gue bakal balik.."

to be continued.

Kalian masih still Jaemin-Eunbi team atau Renjun-Eunbi team nih??

Kalian masih still Jaemin-Eunbi team atau Renjun-Eunbi team nih??

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bitter Sweet • Jaemin | ✔Where stories live. Discover now