Chapter 1

5.3K 637 419
                                    

Good step :
1) Add to library
2) Baca
3) Voment :))

♡Happy Reading♡

*

*

*

"HELLO SEOUL!"

Eunbi berteriak lantang ketika turun dari pesawat yang baru saja tiba di Incheon Intenational Airport, pesawat yang mengangkut penumpang dari Shanghai ke Seoul.

"Wei! Eunbi! Jangan teriak-teriak, napa? Lo kaga ada malu-malunya!" kesal Daniel heran.

Dia abangnya, Kang Daniel.

"Uh? Kenapa harus malu?" tanya Eunbi sewot.

"Ya, emak mindahin elo ke sini karena itu. Kalem dikit, napa?!" kesal Daniel.

"Ck! Terserah!"


 
*


 
*

 

*

 

"RENJUNNNN!"

Eunbi berlari keluar melewati pintu kedatangan dan langsung memeluk cowok berambut hitam yang sedang memegang kertas karton berukirkan namanya di sana. Dia Renjun.

"Ck! Ini anak bikin malu aja!" kesal Renjun sembari melepaskan diri dari pelukan Eunbi.

"Heol.." Eunbi menatapnya tak percaya.

"Bang, harus ya dia tinggal di sini?" tanya Renjun keberatan.

"Ya! Mau mati, hah?!" Eunbi menunjukkan bogemnya.

"Cih! Untung adek, kalo kaga udah gue sleding lu!" sindir Renjun.

"Ugh! Ya!"




BUGH!

Eunbi memukul perut Renjun dan membuatnya mengeluh kesakitan.

"Woi!" teriak Renjun kesal.

"Gosh! Udah, ntar kaga kelar-kelar," lerai Daniel.

"Dia duluan!" ketus Renjun.

"Apa?! Gue?!" sewot Eunbi tak terima.

"Heol! Udah jangan bikin malu!"
 
 

*

  
*

 
 
*

 

Eunbi melangkah masuk ke rumahnya dan langsung menghambur ke sofa. Eunbi rindu dengan rumah ini setelah dua tahun tinggal di Shanghai bersama kedua orang tua-nya.

"Bang, gimana sama sekolah aing besok?" tanya Eunbi ke Daniel.

"Di sekolah abang yang lama," jawab Daniel.

"Heol! Satu sekolah nih kita?" tanya Eunbi antusias.

"Satu sekolah sama Renjun lah. Gue udah kuliah, cantik!" ucap Daniel, Eunbi terkekeh.

"Udah sono beresin barang-barang lo!" titah Daniel.

"Siyap komandan!" tegas Eunbi.

"Btw ini kamar gue dimana?" tanya Eunbi kemudian.

"Kamar di lantai atas. Di pintunya ada nama Renjun," jawab Daniel.

"Bang, dia sekamar sama gue?!" kaget Renjun.

"Ya. Lo tau, kan? Entu ntu kaga bisa tidur sendirian?" ujar Daniel membuat Renjun mendengus sebal.

"Ck! Kenapa harus gue? Kenapa kaga lo aja sih bang?" kesal Renjun.

"Ya ya ya.. Lo beruntung sekamar dengan cewek cantik kayak gue Ren.." ucap Eunbi sembari berlari ke lantai atas bersama kopernya.

"Beruntung apanya?!"

 
 
*
 
 

*

 
  
*
 
  

"La la la la.."

Eunbi bersenandung kecil sembari membereskan barang-barangnya. Mulai dari mengeluarkan pakaian, memasukkannya ke lemari, lalu menyusun barang-barang yang lainnya. Setelah berbenah sebentar, ia pun langsung menaiki ranjang teratas dari ranjang bertingkat yang ada di sana.

"Hoah.. Gue cape.." keluh Eunbi sembari menguap asal.


"Woi!"

Pandangannya tiba-tiba beralih ke sumber suara itu. Renjun, dia berdiri di ambang pintu sembari menatap Eunbi tak senang.

"Apa?" Eunbi mempelototinya.

"Beresin barang lo noh!" titah Renjun.

Eunbi melirik sebentar ke arah kopernya yang barang-barangnya masih berantakan lalu kembali berbaring malas.

"Nanti saja. Aku terlalu lelah untuk berbenah," ujarnya pake bahasa formal.

"Ya, itu cd sama bh bertebaran, beresin!!" gerutu Renjun.

"Cih! Emangnya kenapa?!" sewot Eunbi.

"Lha?! Ini anak! Beresin!" teriak Renjun lagi.

"Ck! Ga mau!" tolak Eunbi.

"Ya, gue bilang beresin!" tegas Renjun.

"No! Way!" bantah Eunbi.

Hening untuk beberapa saat. Eunbi merasa ranjangnya yang bergoncang cepat. Hal yang tak menyenangkan terjadi.






"Beresin!"

Renjun naik ke ranjang ke atas dan menggelitiki Eunbi. Renjun tau kelemahan adiknya itu.

"YA! HA HA HA HA! WOI RENJUN!" teriak Eunbi menahan geli.

"Beresin kaga? Atau lo mau gue gelitikin sampai ngompol?!" ancamnya.

"NGGA! HA HA HA! YA! HUANG RENJUN! O-OKAY! STOP IT!" Eunbi menyerah.

"Cih!" Renjun menatap Eunbi sinis.

"Woi! Lo mau comeback home to God?!" teriak Eunbi marah.

"Wae? Mau lagi?" tanya Renjun sembari menatap Eunbi tajam.

"Sakit tau!" keluh Eunbi.

"Trus gue care gitu?" tanya Renjun dingin.


"Woi, lo pada ngapain?"

Daniel mendapati Renjun yang sedang berada di ranjang atas, bersama Eunbi di bawahnya. Renjun hampir menindih Eunbi, tapi tangannya menopang tubuhnya untuk tetap berada di atas Eunbi tanpa menindihnya.

"Maksain ni orang beresin barang-barangnya," sahut Renjun.

"Bang, bawa ini orang out!" kesal Eunbi.

"Wei, Renjun, biarin Eunbi istirahat, cape dia.." ucap Daniel.

"Dan lo Eunbi, belajar panggil Renjun abang, napa? Dia lebih tua dari lo," lanjut Daniel.

"Ck! Ya kali gue panggil Renjun abang, beda sebulan doang.." keluh Eunbi.

TAAK!

"Dengerin bang Daniel. Jangan ngebantah bocah!"

Renjun menjitak dahi Eunbi lalu turun dari ranjangnya. Eunbi terus menatapnya tajam sampai Renjun keluar dari kamar.

"MICHIN LO REN!"

 
  
  
 
 
 
  
  
  
tbc.

Bitter Sweet • Jaemin | ✔Where stories live. Discover now