Chapter : 10

689 91 5
                                    

    Langit di bagian barat Neverland perlahan berganti warna menjadi jingga, menyisakan langit gelap di bagian timur yang perlahan merambah ke barat seakan ingin merengkuh Neverland dalam kegelapan tak bertuan di malam hari.

    Satu persatu para penghuni Neverland yang masih berkeliaran di luar perlahan melangkahkan kaki mereka ke dalam rumah untuk berkumpul dengan saudara-saudara mereka.

    Jeon Wonwoo, orang terakhir yang masuk rumah dan menghampiri lainnya. Duduk di lantai kayu di ruangan yang mereka sebut sebagai ruang keluarga, ruangan di mana mereka selalu berkumpul menjadi satu untuk membicarakan hal serius ataupun sekedar saling melempar gurauan. Dan satu lagi, meski hidup di zaman modern, jangan berpikir bahwa mereka memiliki televisi di ruang keluarga. Jangankan televisi, ponsel pun mereka tidak punya. Selama ini mereka menjalani kehidupan di Neverland dengan cara yang sangat sederhana.

    Wonwoo menempatkan diri duduk menengahi Changkyun dan Hanbin, lalu mengarahkan pandangannya pada seisi ruangan untuk mengabsen setiap anggota keluarga yang belum mengisi tempat mereka.

    "Hyunwoo Hyeong, Minhyuk Hyeong, Seungcheol Hyeong. Di mana mereka?" tanya Wonwoo kemudian.

    "Di gudang, mereka bilang akan mencatat barang-barang yang harus dibeli saat ke kota nanti," sahut Changkyun.

    "Siapa yang akan pergi ke kota?" Wonwoo kembali bertanya sembari mengarahkan pandangannya pada seluruh saudaranya.

    "Tim termuda yang akan pergi ke kota," Taehyung menyahuti.

    "Sungguh?" seru Wonwoo antusias.

    "Kecuali kalian bertiga. Kalian tetap di sini dan bantu aku memotong kayu," Jinhwan menyahuti dan membuat ketiga pemuda di hadapannya menatap dengan tatapan mengintimidasi.

    Taehyung dan Hoseok yang menyaksikan hal itu hanya bisa menarik seulas senyum yang kemudiaan melebar menjadi sebuah tawa ringan.

    "Apa, kalian lihat-lihat?! Ingin berkelahi?" tantang Jinhwan.

    "jikapun berkelahi, Hyeong juga pasti akan kalah," cibir Hanbin.

    "Bahkan dia tidak bisa menggunakan pedang dengan baik," sahut Changkyun.

    "Jangankan pedang, busur panah pun tidak mau menurut padanya," timpal Wonwoo.

    "Itu karena seumur hidupnya dia hanya memandangi wajah gisaeng itu," berlanjut ke Hanbin lagi.

    Disambung oleh Changkyun, "benar, harusnya dia mengatakan sesuatu pada gisaeng itu."

    Kembali pada Wonwoo, "setidaknya dia harus memberitahukan perasaannya, bukannya malah menjadi pengecut."

    Gisaeng : Wanita penghibur.

    Gumaman yang terus bersahutan membuat ruangan tersebut bahkan lebih mirip dengan sarang lebah. Namun di antara para lebah yang terus mendengung tersebut, terdapat satu singa yang bersiap melahap mereka hidup-hidup.

    "Ya!!! Berhenti mengatakannya, berhenti mengatakannya! Jika kalian tidak berhenti, kusumpal mulut kalian!" murka Jinhwan yang sudah tidak tahan lagi pada ketiga pemuda di hadapannya yang terlihat begitu puas setelah berhasil menggodanya.

    Suara tawa ringan yang terdengar samar-samar sampai luar rumah berbanding terbalik dengan keadaan di gudang yang sangat hening. Berawal dari Hyunwoo yang memanggil Seungcheol serta Minhyuk untuk ikut dengannya. Dan di sinilah mereka berakhir.

    Mereka duduk berhadapan di ruang rahasia yang terdapat di dalam gudang, ruangan yang sebelumnya pernah dimasuki oleh Seungcheol saat Minhyuk, Hyunwoo dan Taehyung tengah menempuh perjalanan kembali dari kota. Dan sampai saat ini tidak ada yang berubah dari tempat tersebut. Tempat yang menyimpan rahasia dari kehidupan kesembilan pemuda yang hidup di Neverland.

WAKE ME UP[Battle With The Devil] SERIES I : LOST CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang