Taeyong memutar bola matanya, menahan agar dia tidak marah dan kesal dengan Jaehyun, menoleh untuk melihat Jaehyun namun yang di dapat Taeyong malah bibir dia tidak sengaja menempel dengan bibir Jaehyun

Jaehyun tersenyum saat kejadian itu terjadi, tak menyia-nyiakan kesempatan. Jaehyun mengecup ke dua pipi Taeyong bergantian

"Jangan marah, aku tidak suka kau abaikan hyung"

Jaehyun menyandarkan kepalanya di bahu Taeyong, tangannya masih sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya

Melihat Jaehyun yang seperti ini, rasa marah Taeyong sepertinya langsung hilang. Kekesalan yang tadi ada di hatinya berganti dengan rasa gemas.

"Maaf,, aku tidak bermaksud mengabaikanmu" ucap Taeyong

Tangannya mengelus pipi Jaehyun yang mengembung karena makanan. Taeyong memilih mengabaikan sebentar apa yang di kerjakan kali ini. Kepalanya ikut bersandar di atas kepala Jaehyun yang ada di bahunya

Perlakuan yang sangat sederhana, namun membuat efek nyaman yang luar biasa untuk keduanya. Saling memahami satu sama lain dan memperhatikan masing-masing dari mereka membuat Jaehyun maupun Taeyong sangat jarang bertengkar. Atau bahkan mereka belum pernah bertengkar sejak kecil

Bukankah ikatan mereka sangat kuat.

"Kenapa kau tidak keluar dengan Mingyu, ini hari libur. Biasanya kalian pergi ke lapangan kota?" tanya Taeyong, tangannya kini memainkan poni Jaehyun dari samping

"Mingyu pergi dengan Woozi hyung, katanya sih mau menemani mencari buku. Tapi kurasa Mingyu hanya akan menjadi orang ketiga lagi" jawab Jaehyun

"Kenapa bisa begitu?"

"Woozi hyung itu memiliki kekasih tapi orang tuanya tidak tau,"

"Semacam backstreet gitu?"

"Iya begitulah hyung. Lagi pula kan orang tua mereka juga menjodohkan Woozi hyung dengan Mingyu. Tapi sepertinya Mingyu akan menolak"

Jaehyun kini menegakkan tubuhnya, memutar badan hingga menghadap Taeyong sepenuhnya. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca. Entah apa yang di pikirkan Jaehyun, namun Taeyong dpaat melihat jika ada segaris rasa iba dan sedih di mata Jaehyun

"Hyung, aku tidak ingin seperti Mingyu"

Dahi Taeyong berkerut, apa maksud Jaehyun 'tidak ingin seperti Mingyu'.

Ingin bertanya tentang apa yang dirasakan Jaehyun saat ini, namun pergerakan Taeyong terhenti saat Jaehyun dengan tiba-tiba menciumnya

Ciuman yang sangat lembut hingga membuat Taeyong terbuai dengan kecupan yang di lakukan Jaehyun

Menikmati apa yang Jaehyun lakukan padanya, kini tangan Taeyong memeluk pundak Jaehyun, tangan kirinya memainkan rambut belakang Jaehyun

Cukup lama mereka melakukannya. Merasa cukup, Jaehyun menarik dirinya dari Taeyong

"Aku tidak ingin kehilanganmu hyung, aku tidak ingin orang lain ada disini. Aku hanya ingin kau" ucap Jaehyun, matanya menatap Taeyong namun tangannya mengengam tangan Taeyong. Menempatkan tangan Taeyong di dadanya

Taeyong dapat merasakan detak jantung Jaehyun saat ini, cukup cepat dan tak beraturan. Sama seperti dirinya

Namun Taeyong tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa diam dan menatap Jaehyun

Dirinya tidak tau harus melakukan apa dan menjawab apa. Taeyong sama sekali tidak ada niatan untuk meninggalkan Jaehyun. Dia memang ingin selalu bersama Jaehyun

Tapi jika takdir harus membuat mereka berpisah, apa yang bisa dia lakukan. Bukankah dia hanya bisa menerima.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Jaehyunie" ucap Taeyong sambil mempererat gengamannya pada Jaehyun "Walaupun mungkin kau yang akan pergi" batin Taeyong


Brother Complex (End)Where stories live. Discover now