Bermula

7 0 0
                                    

"guys, guru rapat."kata ketua kelas

"hueeeeee,wagelaseh gak sih." Ucap salah satu siswa

Seluruh siswa bersorak seakan sudah siap untuk di traktir makan mie ayam milik pak de yang rasanya tidak kalah dengan penjual diluar sekolah.

Setelah mendengar informasi paling penting ini mareka langsung berhamburan ada yang masih stay di kelas ada juga yang mengendap-ngendap keluar kelas dengan alasan ke ketua kelas mau ke wc tapi saat kembali ternyata ditangan tergantung keresek hitam yang berisi sarapan pagi mareka.

Saat fara mendengar pelajaran ekonomi tidak masuk dia menjadi tidak semangat seperti beberapa waktu lalu, jadinya dia hanya mengerjakan tugas selanjutnya tanpa ada guru dan juga tanpa ada nilai untuk hari ini.

"fara temenin aku ke perpus dong, lagi gabut banget nih di kelas." Ajak rafa

Fara yang sedang mengerjakan tugas terganggu karena kehadiran rafa yang mengajaknya ke perpustakaan "palingan sampai sana pergi tidur doang." Balas fara cuek

"nggak lah, aku kesana tu mau pinjam buku novel untuk adek ku si kutu buku romance."

" lagi mager."

Fara yang sudah siap menulis seketika terhenti karena tangan rafa yang menahannya lalu menarik keluar kelas dengan sedikit paksa yang pada akhirnya fara pun ngalah. Sampai di perpustakaan fara menarik tangannya dari genggaman rafa dengan paksa "kenapa sih raf."

"apa ya kenapa! Kan aku sudah bilang temenin aku pinjam buku diperpus, emang susahnya kalau ngajak orang yang pengennya semua punya alasan."

Fara diam dan mareka hanya saling pandang beberapa saat setelah siswa lain lewat menyenggol fara. "emang mau cari novel yang seperti apa." Ucapnya sambil berjalan di koridor perpustakaan

Langkah rafa berhenti lalu melirik kearah fara yang sedang mencari buku novel "aku cuman mau berdua dengan kamu tanpa ada sarah atau pun yang lainnya."balas rafa. Seketika fara terdiam setelah mengutak-atik buku tanpa berbalik kearah rafa yang menunggu balasan fara.

Tangan rafa memegang kedua bahunya membuat fara berbalik menatapnya "aku harap kamu tidak memilih menunduk saat aku bertanya satu hal" lanjut rafa " apa kamu sudah melupakan kejadian 1 tahun lalu?" tanya rafa

Fara diam mencoba untuk menahan air matanya, dadanya terasa sesak mendengar pertanyaan itu. Tanpa keraguan fara memilih tidak menunduk dan malah menatap rafa dengan penuh keyakinan bahwa rafa akan percaya apa yang dia katakan itu benar.

"apa aku boleh memelukmu"

Fara terkejut tapi tetap mengiyakan rafa yang ingin memeluknya, Perpustakaan yang masih sepi dan penjaga perpus yang masih stay di tempatnya." Aku mohon jujurlah saat aku bertanya, karena sampai saat ini hanya kamu yang ingin aku lindungi." Lanjur rafa "jangan pernah maafin aku fara."ucapnya mempererat pelukannya. Tanpa sadar fara menangis

***

Fara berusaha menutup matanya yang sedikit bengkak karena menangis "puas, buat aku nangis tadi" ucap fara "pake ngambil kesempatan segala."ketusnya

"kan sudah ijin"

Fara diam kembali mencari novel dan akhirnya mendapatkan novel berjudul vergeten in het verlenden. "ini bukunya,beritahu kalau aku suka."kata fara menyodorkan buku novel ke pada rafa

"yakin banget sih kalau kutu buku mau baca karena kamu suka." Ejeknya

Mulut fara berubah jadi monyong dan tangan yang terlipat di dada "gak percaya, coba aja nanti" senyum sinis fara"kalau dia sampai baca, mie ayam pak de plus 1 cup es krim,oke."

vergeten in het verledenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora