Bagian 34 ; Australia

2.3K 268 25
                                    

Australia.

"Hanbin!" pria yang dipanggil Hanbin itu menoleh pada seorang gadis yang memanggilnya.

"Kenapa Dahyun?"

Gadis bernama Dahyun itu merengut sebal,
"Lo jadian sama steffy gak bilang-bilang!"

"Ha? Siapa yang jadian sama dia? Kan gue pernah bilang cewe bule bukan tipe gue, tipe gue kan elo beb" goda Hanbin seraya mencolek dagu gadis dihadapannya ini.

Pipi gadis itu memerah bak kepiting rebus dan memukul pelan bahu Hanbin,
"Ishh.. Bohong ah.. Buktinya lo suka nempelin steffy terus Bella juga"

"Aku gak boong kok beb, mereka yang deketin aku. Pokoknya cuman Dahyun seorang yang slalu bikin diriku kepikiran setiap harinya."

Dahyun terkekeh malu.

"Kalo gue bin?"

Hanbin menoleh saat mendengar suara itu, dan matanya sukses terbelalak ditambah mulutnya menganga lebar saking kagetnya.

Pletak

"Kerdusnya gak ilang ya lo malenn!!" bentaknya setelah menjitak Hanbin yang kini mengelus kepalanya.

"Dia siapa?" dengus Dahyun gak suka.

"Gue? Gue tunangannya Hanbin dikorea puas? Lo siapa? Selingkuhannya?" ucap gadis itu membuat Dahyun kaget dan melotot pada Hanbin lalu menamparnya dan pergi.

Hanbin kini mengusap pipinya yang memanas.

Cekrek

"Pffttt"

Dia menoleh kaget saat melihat dua gadis lain yang berdiri tak jauh darinya seorang dari mereka yang ia kenal baik baru saja memotretnya, kemudian melambai padanya dengan senyuman kecil.

"Lo gak mau nyapa gue?"

Hanbin kembali menatap gadis didepannya yang mengaku sebagai tunangannya ini.
"K-kenapa lo disini?"

"Gue disini mau minta pertanggung jawaban elo."

Hanbin semakin terperanjat dan menutup tubuhnya tiba-tiba.
"Kita terakhir ketemu sekitar 4 tahun yang lalu! Dan terakhir bobo bareng pas kita umur 12 tahun Jen! Mana mungkin dia anak gue!"

Plakk

Jennie menamparnya.
"Pikiran lo ya!"

Sementara Joy dan Yerin tertawa dari kejauhan.


~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Hanbin menatap Yerin dan Joy yang duduk agak jauh darinya lalu kembali menatap Jennie yang duduk dihadapannya.
"Tapi.. Kalian gak papakan?" tanyanya ragu.

Jennie mendengus sebentar,
"Gak papa apanya? Gue hampir ngebunuh dia."

"Ha? Maksudnya?" Hanbin tersentak.

Jennie hanya menggelengkan kepalanya seraya menghela nafasnya,
"Gue sama dia habis bertengkar hebat, dan berakhir fatal."

Hanbin cuman terdiam.
"Lalu?"

"Sepertinya dia benar-benar memegang janjinya ke elo bin, apapun yang gue lakukan? Dia gak marah sama gue, dia nempel kaya perangko ke gue." jelas Jennie lagi membuat Hanbin terkekeh kecil seraya diam-diam melirik Yerin disana juga.

"Beruntung kan gue titipin lo ke dia?"

Jennie mendengus,
"Kenapa lo bohong?"

"Soal apa?"

HONESTY [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang