Bagian 17 ; Terbongkar sudah

1.9K 313 16
                                    

"Aduh nona bener udah gak papa?"

Yerin tersenyum pada Hani dan mengangguk.
"Udah bi, elah Yerin kan strong! Lagian cuman luka didahi doang yang belom kering!" tunjuknya pada dahinya yang masih dililit perban.

"Ya udah kalo gitu tunggu Tuan Taehyung aja nona, bentar lagㅡ"

"Halah gak usah bi, Yerin bisa kok berangkat sendiri. Its oke. Udah ah Yerin berangkat ya bi, bye!"

"Eh! Nonㅡ"

Terlambat gadis itu keburu berlari pergi meninggalkan rumah.

Yerin berangkat kuliah tanpa menunggu Taehyung.

Setelah sampai dengan taxi ia memasuki gedung kampus dengan perlahan. Namun ia mulai merasa ada yang aneh?

Soalnya semua orang natap dia agak aneh dari biasanya gitu, jelas membuat Yerin risih. Didepannya ia liat Jennie dan Joy sedang mengobrol, dengan wajah masam dan sebal karena kedua sahabatnya itu tidak menjenguknya dirumah sakit ditambah sulit dihubungi.

"Lo berdua tega ya? Gak ngejengukin gue!" dengusnya saat didekat mereka.

Mereka berdua menoleh namun dengan wajah datar menatapnya, membuat Yerin gak jadi kesal dan menatap mereka berdua bingung.

"K-kenapa?"

Bukannya menjawab Jennie malah berbalik pergi gitu aja, diikuti Joy yang sempat meliriknya sebentar lalu pergi juga.

Membuat Yerin tambah kebingungan dan kembali melihat orang-orang disekelilingnya yang masih saja trus menatapnya dengan tatapan aneh bikin dia risih.

"Apaan sih?! Lo semua!" bentaknya.

Prok! Prok! Prok!

"Wah.. Wah.. Ciee ada yang lagi kezel." tawa Sinbi membuat Yerin menoleh melihat gadis itu baru saja bertepuk tangan kemudian melipat kedua tangannya didada.

"Lo ketinggalan berita deh kayanya." ucap Sinbi saat melihat mimik wajah Yerin yang kebingungan.

Eunha mengangguk setuju,
"Diliat dari raut mukanya, keknya iya deh bi, maklum baru kena musibah juga." komennya.

Yerin mendenguskan tawanya,
"Itu juga kan gara-gara elo, iyakan? Lo kan yang nyeting semuanya biar gue celaka?"

Sinbi melotot dan menatap tajam Yerin.
"Hey.. Sorry ya! Kan gue juga jadi korban! Gak usah fitnah deh lu, buktinya mana kalo gue yang nyeting?!"

"Gak usah sok jadi korban juga lah lo bi, busuk tau gak?"

"Lo yang busuk Yer! Lo udah kehilangan segalanya aja masih sok berkuasa?! Ngaca dulu gih!"

Ucapan Sinbi membuat Yerin terdiam dan menatap Sinbi bingung lagi.

"Gak punya kaca kali ya?" tanggap Eunha sinis.

Yerin menggelengkan kepalanya tak mengerti, dan menghembuskan nafas berat.
"Serah lu deh.. Males debat gue.." ucapnya kemudian berbalik pergi.

"Nona Jung Yerin yang terhormat! Ternyata udah kebangkrutan ya?"

Deg

Yerin langsung menghentikan langkahnya saat mendengar itu, jelas membuat Sinbi semakin melebarkan seringaiannya.

"Berarti selama ini dia bohongin semua orang kan? Kasian.. Gue turut prihatin ya.."

Dengan cepat Yerin kembali berbalik.
"Lo kalo bikin gosip jangan aneh-aneh sialan, kata siapa gue kebangkrutan? Hah?!" bentaknya.

Sinbi masih menyeringai kemudian tertawa kecil,
"Semua orang juga udah tau dari kemaren kali Yer, gak usah lo tutup-tutupin lagi lah."

Sinbi melihat sekeliling mereka,
"Lo gak liat tatapan mereka? Mereka juga udah tau Yerin sayang, jadi percuma kalo lo mau ngelak lagi juga."

HONESTY [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang