Bagian 29 ; Adik Tiri

2.2K 329 11
                                    

Ada yg kngen?:)



















Brak

"Kamu bilang apa? Sekolah diluar?"

Jennie tersentak saat melihat sang Ayah menggebrak meja dihadapannya,
"Jennie cuman minta persetujuan Papa doang kok, Jennie bisa cari bea siswa biar gak ngerepotin papa."

"Engga, kamu itu anak cewe. Dan walau kamu dapet bea siswa bagaimana dengan biaya hidup disana?"

"Lisa juga bisa mandiri disana kenapa aku engga?"

Brak

"Maksud kamu, kamu mau pergi nyusul anak itu?! Di Thailand?! Kamu udah gila ya?!" bentaknya makin keras.

"Memang apa salahnya kalau Jennie mau nemuin adenya ha? Setidaknya dia punya rasa peduli?"

Jennie menoleh pada seseorang yang muncul dibalik pintu ruang kerja sang Ayah, yaitu Ibunya yang mendekati mereka.
"Kamu aja udah berhenti kasih biaya buat dia, padahal dia hidup sendirian disana."

Jennie membelalakan matanya dan menatap marah sang Ayah.
"Papa apa? Kenapa papa ngelakuin hal itu?! Gak cukup kah dengan mengirim dia kesana seorang diri hah?!"

"Jennie! Dia bukan adik kandung kamㅡ"

"Ya terus kenapa?! Papa dan Ibu menikah bukannya dengan sebuah komitmen?! Papa menerima Ibu itu berarti Papa juga harus menerima Lisa sebagai anak papa begitu pula sebaliknya!"

"Anak kamu aja tau apa yang harus dilakukan?! Kenapa kamu lebih bodoh dari pemikiran gadis muda sepertinya!"

"Cukup! Baik, akan ku tanda tangani surat cerai kita." ucap Sang Ayah.

"Papa!"

"Jennie kamu masuk kamar sekarang."

"Kalo papa cerai dengan ibu, Jennie akan ikut ibu dan akan pergi ke Thailand buat tinggal sama Lisa."

"Apa? Jenㅡ"

Jennie berbalik pergi keluar dengan membanting pintu kasar. Dia masuk kedalam kamarnya dengan nafas berburu, sejenak ia memijit pelipisnya.

'Lo jelek kalo lagi marah kaya gitu'

Deg

Jennie mengangkat wajahnya saat ia mendengar suara itu, namun nihil tidak ada siapapun didalam kamarnya. Kenapa dia jadi terbayang dengan suara lama pria itu?

Dia mengeluarkan ponselnya dari dalam kantong nya, ternyata banyak telfon masuk ditambah spam chat, ponselnya ia silent sedaritadi.

Matanya terbelalak lebar saat melihat siapa yang berusaha menghubunginya sejak tadi. Dia meraih jaket nya lalu berlari keluar dari kamarnya.


~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Sesampainya di bandara dengan sebuah Taxi, dia berlarian mengelilingi bandara dengan ponsel di telinga.

Klik

"Haㅡ"

"Lo dimana?!" panik Jennie.

"Kakak?"


~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Jennie masuk kedalam sebuah restoran dan ia melihat adiknya yang duduk bersama orang yang sedang dijauhinya saat ini, dengan ragu ia menghampiri meja itu.

HONESTY [TaeRin][End][✔]Where stories live. Discover now