Bagian 4 ; Masalah

2.2K 321 12
                                    

Tap.. Tap.. Tap..

Yerin berlarian di lorong rumah sakit, dan akhirnya bisa menemukan ibunya yang tengah menangis di luar ruang ICU.

"Ma! Papa kenapa?" tanya Yerin bergetar.

Jessica pun segera memeluknya sambil bercucuran air mata,
"Dokter bilang, Papa mengidap kanker otak."

Deg

Yerin membeku seketika "h-hah? S-sejak kapan? Papa.. Papa kan terlihat sehat-sehat aja, dia baik-baik saja.. "

Jessica tak mampu lagi berkata apapun, dia hanya terus menerus menangis di pelukan Yerin.

Yerin terus menggeleng kan kepalanya,
"Impossible.. I-ini pasti bohong! Papa gak mungkin sakit.. " ia melepas paksa pelukan sang ibu dan menatapnya tajam.
"Ma! Papa gak sakit kan? Iyakan? Dia cuman pingsan, dan besoknya dia akan baik-baik aja."

Jessica tak menanggapi nya dan terus menerus terisak,

"Mommy! Stop jangan nangis lagi! Daddy baik-baik aja!" Yerin menggoyang-goyangkan bahu ibunya.

Jessica menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan Yerin, "maaf, Yerin... "

Yerin mendenguskan tawanya, bulir air mata mulai terkumpul di ujung matanya. Kepalanya terasa pusing, perasaannya kini mulai berkecamuk, kakinya mulai lemas dan ia pun mulai berjongkok lalu terisak.


~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Ilwoo sudah dipindahkan dari ruang ICU ke kamar VIP. Yerin hanya menatap wajah sang Ayah yang mulai pucat.

"Yerin, mending kamu pulang aja sama Pak Hong. Besok kamu kan harus kuliah, biar Mama yang jaga Papa.. " ucap Jessica.

Yerin menggelengkan kepalanya, "gak mau, Yerin mau disini aja."

Jessica menarik lengan Yerin agar berhadapan dengannya.

"Papa pasti bakal marah kalo dia tau kamu bolos, dan dia bakal senang kalo kamu tetap kuliah. Besok kamu boleh datang kesini lagi ya?"

Yerin menatap sang ibu lalu melirik Ayahnya yang terbaring, dia menghela nafas panjang dan menganggukan kepalanya,
"Ah.. Ya udah.."

"Kamu harus nurut sama bibi Hany dan jangan bolos kuliah, trus juga jangan berbuat macam-macam. Mama akan trus telfon kamu setiap saat. Ok?"

Yerin menatap Jessica bingung, "Mom, ngomongnya kok kaya seolah kita gak akan ketemu lagi?"

Jessica cuman tersenyum dan mengecup dahi Yerin lembut, "kamu ini, Mama menyayangimu sayang.. "

Yerin masih menatap ibunya tak mengerti, lalu ia di bawa Pak Hong untuk di antar pulang.

~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~

Pagi harinya Yerin hendak pergi untuk kuliah, ia turun dari lantai dua rumahnya lalu menatap seisi rumah.

"Kok perasaan gue aneh gini ya? Kenapa gue ngerasa gelisah gini?" gumamnya.

Yerin pun berangkat setelah sarapan, perasaan tak enak itu masih mengganjal di hatinya, sesampainya di kampus dia menelfon Ibunya.

"Nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungi~"

HONESTY [TaeRin][End][✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora