Chapter 09

6K 577 65
                                    

Tiga hari belakangan ini Elora sangat sibuk, pasien yang ingin berkonsultasi dengannya berdatangan dengan jumlah yang tidak sedikit. Hal itu membuat Elora menyesali keputusannya membiarkan Aron—Ayahnya meninggalkan rumah sakit ini selama satu setengah bulan ke depan.

Jam sudah menunjukan pukul dua siang. Elora sudah menangani tiga pasien selama enam jamnya bekerja. Gadis itu memijit pelipisnya sambil merebahkan punggungnya, berharap pikiran dan raganya yang lelah mampu kembali bangkit hanya dengan lima belas menit beristirahat.

Ponsel Elora yang berada di saku jas putihnya bergetar. Tertara nama Malik pada layar ponselnya. Senyum Elora mengembang karena hal itu.

"Hai Malik." Sapanya berusaha tenang, "Begini ya rasanya menangani banyak pasien."

Diseberang sana Malik terkekeh, "Pantas tiga panggilanku sebelumnya tidak dijawab."

"Ponselku ada pada mode silent." Balasnya, "Ada apa?"

"Malam ini kosong?"

"Ya, karena aku sengaja tidak mengambil pekerjaan. Aku butuh istirahat."

"Hmm begitu ya." Malik merendahkan nada suaranya, "Sebenarnya malam ini aku ingin mengajakmu ke DGA. Kau tahu hari ini adalah ulang tahun Edward, semua karyawan disini sedang mempersiapkan kejutan ulang tahun untuknya. Awalnya ini ide Pamela namun semua karyawan ikut berpartisipasi menghias ballroom menjadi tempat pesta. Itu ide gila bukan?"

"Edward berulang tahun hari ini?"

"Aku pikir kau sudah tahu."

Elora menggelengkan kepalanya, "Tidak. Belakangan ini aku benar-benar sibuk dan aku sudah lama tidak bertemu dengan Edward setelah makan malam itu."

"Jadi kau bisa datang malam ini? Hitung-hitung supaya aku membawa pasangan, supaya semua karyawan tahu jika aku memiliki kekasih yang sangat cantik."

"Malik," Elora terkekeh mendengar rayuan itu, "Baiklah, aku datang."

Malik bergumam antusias, "Aku jemput jam 7 malam. Oke?"

"Oke sayang."

"Satu lagi, El." Cegah Malik padanya, "Tolong beritahu Nyonya Helena untuk datang karena sepertinya Pamela tidak berani memberitahunya secara langsung."

"Baiklah, aku akan menelepon Nyonya Helena sekarang. See you, Malik."

"Aku mencintaimu."

Setelah menyudahi panggilan dari Malik, ia kembuka kembali ponselnya. Seharusnya dia mencari nama Helena disana namun entah mengapa tangannya mengetik nama Edward. Dengan sedikit keraguan Elora mengurungkan niatnya untuk menghubungi Edward dengan alasan takut menganggu aktivitas CEO tersebut. Akhirnya Elora menuliskan pesan singkat untuk Edward.

Happy Birthday Edward.

Send.

Hanya tiga kata dan tak berselang satu menit setelahnya ponsel Elora bergetar dan menampilkan nama Edward disana. Dengan antusian Elora mengangkatnya.

"Hai, El." Sapa Edward. Elora tersenyum senang, itu adalah suara yang sudah lama tak ia dengar. Dia merindukannya.

"Maaf."

"Untuk apa?"

"Menganggu waktumu."

"Tidak."

"Dan tidak mengetahui hari ulang tahunmu." Balas Elora gugup, "Happy birthday, Ed."

"Helena yang memberitahumu?"

THE DEPRESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang