💞 RUPA YANG TAK JAUH BEDA💞

Start from the beginning
                                    

"Jadi lo yang selama ini ngikutin gue?"

Ken menggangguk lemah.

"Enggak, Ken, ini salah. Mungkin Lo salah mengartikan perasaan lo itu. Kita gak saling kenal sebelumnya. Maafin gue." Gladis pergi meninggalkan Ken yang mematung.

Gue tau Dis, gue emang nggak pantes dapetin cinta lo,batin Ken

     ******

Pagi itu Gladis berjalan ke kelas dengan novel di tangannya. Luka di hatinya sudah pulih seiring berjalannya waktu. Itu dikarenakan Gladis tak pernah bertemu Army. Army sibuk belajar karena sebentar lagi UN. Dari kejauhan samar-samar terdengar dua orang yang berdebat di kelas X IPA 1. Gladis menghentikan langkah di ambang pintu ketika tahu Chaca dan Ken yang sedang berdebat.

"Kenapa lo nemuin Gladis sih, Ken? Lo tau kan Gladis orangnya penakut." Nada bicara Chaca terdengar meninggi.

"Dia nggak takut sama gue, Cha. Justru dia percaya sama gue," bela Ken.

"Lo tau resikonya Gladis deket sama lo? Otomatis dia akan kena bahayanya, lo mikir dong, Ken." Chaca mengacak rambutnya dgn frustasi.

"Gue tau Cha, gue bukan cowok yang baik. Gue sadar." Ken menundukkan kepalanya.

"Yah, lo itu bandel, tukang bikin onar, dan nyusahin banyak orang!!" cela Chaca tersenyum sinis.

"Tapi apa salah kalo gue cinta sama Gladis? Gue juga punya rasa cinta, Cha."

"Cinta nggak salah, Ken. Tapi lo yang salah karena udah masuk dalam kehidupan Gladis!" bentak Chaca.

"Gue cuma pengen hibur Gladis, Cha." Ken menatap Chaca. "Gue nggak tega liat dia patah hati."

"Wajah lo emang nggak jauh beda sama Kak Army, Ken. Tapi etika dan moralitas lo seratus delapan puluh derajat dari Kak Army." Chaca menunjuk muka Ken. Ken hanya mampu terdiam dihina oleh sepupunya itu.


"Gue ingetin sekali lagi ya, Ken. Lo harus jauhin Gladis," perintah Chaca dengan nada mengancam.

"Gue nggak bisa, Cha. Sorry. Gue udah terlanjur mencintai Gladis."

"Gue nggak peduli. Pokoknya lo harus jauhin Gladis."

Bruk!

Gladis menjatuhkan novel yang ada di genggamannya. Secara bersamaan, Chaca dan Ken menengok ke sumber suara.

Mereka tersentak saat mengetahui Gladis yang berada di ambang pintu.

"Gladis, lo udah dari tadi?" Chaca menghampiri Gladis.

"Gue mau lo pergi dari sini." Gladis menunjuk Ken.

"Tapi, Dis ....." Ken sangat berat untuk meninggalkan Gladis.

"Tolong, Ken. Lo pergi. Please." Gladis terlihat datar namun terdengar sangat tegas.

Dengan berat hati Ken meninggalkan Gladis. Gladis beralih menatap Chaca dengan gurat kekecewaan di matanya.

"Dan lo Cha, kenapa lo rahasiain ini dari gue?" introgasi Gladis.

"Lo tau soal Ken. Tapi kenapa lo nggak kasih tau gue? mau lo itu apa sih, Cha." Gladis mengacak rambutnya dengan kasar.

"Dis ... gue nggak mau lo kena masalah. Ken itu anaknya tempramen. Gue nggak mau lo kena masalah karena dia."

"Cha, apa yang dilakuin Ken itu pasti ada penyebabnya. Nggak mungkin ada asap tanpa ada api." Gladis berbicara dengan serius. Chaca terusik dengan apa yang dikatakan Gladis.

Mencintai Tanpa dicintai [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now