kedua

57.8K 3.8K 51
                                    

Audora menuruni tangga dengan senyum senang. Sebentar lagi kakaknya akan kembali padanya. Dia sungguh tidak sabar.

"Tumben kamu senyum sayang. Ada apa?" Tanya pria paruh baya itu.

"Bentar lagi kak Azka akan pulang. Aku gak sabar nunggunya." Ujar Audora bersemangat.

"Ngapain kamu masih ketemu sama dia? Dia itu pembunuh Mama kamu. Dia penyebab nya. Papa gak akan biarin dia masuk ke sini lagi. Rumah ini tertutup untuknya." Ucap Raihan emosi.

"Walaupun Papa gak izinin aku bakal tetap ketemu sama Kak Azka. Gak ada yang bisa cegah aku." Balas Audora tak kalah emosi. "Dan ya. Aku juga gak mau Kak Azka satu rumah sama Papa. Jadi aku bakal pergi sama Kak Azka dari rumah ini." Ujarnya.

"Kamu mulai melawan apa kata Papa ya. Ini pasti gara-gara orang itu. Dia bawa pengaruh buruk untuk kamu!" Bentak Raihan.

Audora menggeram. Dia tidak terima Kakaknya di jelek-jelekkan. "Apapun yang terjadi sama aku itu gak ada hubungannya sama Kak Azka! Dia gak salah apa-apa! Papa jangan pernah menghina dia! Dia Kakak aku!" Teriaknya sengit.

Sebelum Raihan membalas, Audora pergi terlebih dahulu. Dia sudah tidak mood untuk sarapan.

Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Tidak perduli dengan makian orang yang ia lewati. Pikirannya sedang kacau saat ini. Air matanya ingin keluar. Tapi terus ia tahan. Ia tidak mau di anggap lemah.

"Ma. Kenapa Mama ninggalin kita? Aku dan kak Azka masih terlalu lemah untuk menghadapi dunia yang keras ini." Lirihnya.

★♣★

Jam sudah menunjukkan pukul 8:45. Tapi Audora baru tiba di sekolah. Setelah kebut-kebutan di jalan ia memutuskan untuk ke sekolah. Padahal jam sudah lewat.

Karena yakin di kelas sudah ada guru, Audora memutuskan untuk pergi ke kantin. Percuma masuk ke kelas. Toh guru tidak akan mengizinkan.

Dan perutnya juga lapar karena tidak sarapan tadi pagi.

Setelah duduk di singgasana nya. Dia memanggil penjaga kantin. "Mang. Nasi goreng nya satu. Pake ayam goreng trus teh manisnya ya. Oh iya. Nasi goreng nya ekstra banyak ya mang. Soalnya lagi laper berat ni." Ujarnya.

"Oke neng. Otw." Sahut Mang joko-penjaga kantin.

Setelah Mang joko pergi, dia melamun. Ketika Azka keluar dari rehabilitasi nanti, dia akan memasukkannya ke sekolah ini. Agar dia bisa memantau Kakaknya itu.

Dia juga harus mencari tempat tinggal untuk mereka nanti. Karena Papanya tidak akan mau menerima Azka di rumah. Dan dia juga tidak ingin tinggal jika tidak bersama Kakaknya.

Kemudian dia ingat dengan apartemen yang pernah ia beli dulu. Meski tidak mewah tapi bisa untuk tempat tinggal mereka.

"Nih neng nasgor nya." Seketika lamunannya buyar saat Mang Joko datang dengan sepiring nasi goreng.

Dia tersenyum. "Makasih ya mang."

Tanpa menunggu lagi, dia langsung menyantap makanannya. Dari tadi cacingnya sudah demo.

Tidak perlu waktu lama makanan itu sudah habis. Tehnya juga tinggal seperempat.

Setelah kenyang muncul masalah lain. Sekarang dia ngantuk.

My Childish [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang