PROLOG

280 28 0
                                    

Teruntuk  Aldebara Gilbert Bahtera

Aku tidak pernah tau, untuk apa aku diciptakan. Hingga kita dipertemuakan sebagai dua orang asing, namun sayangnya kita juga berakhir sebagai asing

Mungkin aku terlalu egois, tidak pernah menceritakan kisah ini dari sudut pandang mu. Bahwa ada orang yang lebih terjatuh saat kau sedang terpuruk, bahwa ada orang yang mencintaimu tanpa tapi dan kecuali saat kau sedang memperjuangkan.

Bukannya kamu pernah bertanya

"Kenapa waktu tak pernah berpihak pada kita?"

Karna sampai kapan pun matahari tak pernah bisa bersatu dengan Bulan.

Kamu itu matahari bar, kamu sempurna sebagai laki laki, kamu paling didamba semua orang.

Berbeda dengan Bulan. Aku berada didalam gelap, terus berdusta dengan menerima cahaya sang bintang

Tapi malam ini, bersama malam tak bertepi Aku menuliskan bait bait paling sedih, menyadari bahwa Aku kehilanganmu, merasakan bahwa aku tak bisa bersama mu

Terimakasih Aldebara

Terimakasih, telah menganggap seorang pecundang ini berharga
Terimakasih telah mencintai, memeluk dan tidak membiarkanku jatuh saat Aku sendiri sudah terjatuh

Dari suara yang tak sempat disampaikan kayu sebelum menjadikannya Abu, isyarat yang tak mampu disampaikan angin sebelum menjadikannya tiada

     seseorang yang mencintai mu lebih lama daripada selamanya dan lebih abadi dari pada waktu

-

About TimeWhere stories live. Discover now