The Superior (4)

495 9 2
                                    

"Apa?" Jinhyuk menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadapnya.

Apa dia bisa membaca isi hatiku?

"Apa kau ingin?" Jinhyuk berbalik berjalan ke arahnya perlahan-lahan.

"Ingin apa?" Mizuki bereaksi dengan jalan mundur, mempertahankan rentang jarak di antara mereka tetap sama.

"Bersamaku... sepanjang malam ini." Sampai pada akhirnya, tumit Mizuki bersentuhan dengan sisi ranjang, yang membuatnya terjatuh telentang di atas kasur empuk. Walau demikian, Tatapan tajam mata Jinhyuk begitu menghipnotisnya, dan ia masih belum sadar telah melakukannya sejak lama. Menelan air ludah menjadi hal yang tersulit untuk dilakukan saat ini. Ia pun mulai merasa nafasnya tercekat. Terlebih lagi, saat Jinhyuk mulai mengurunginya, dengan jarak pandang yang semakin dekat.

"M-maksudnya?" Tanya Mizuki, lagi.

"Kau dan aku bersama-sama pergi ke Belgia."

Kalimat itu benar-benar membangunkan Mizuki yang berkhayal jauh tentang Jinhyuk dengannya.

"Belgia? Apa maksudmu?"

Mizuki tertunduk malu, menyadari pikirannya yang terlalu kurang ajar. Namun, ia berusaha terlihat biasa saja agar tidak mengundang rasa penasaran Jinhyuk untuk bertanya. Jinhyuk yang lenyap dari pandangan setelah ia mengangkatkan kepalanya, kini kembali dengan menenteng kotak P3K. Sambil mengobati luka Mizuki, Jinhyuk menjelaskan lebih rinci mengenai ajakannya, Mizuki berkalut dalam pikirannya, menimbang antara ikut atau tidak.

Siapa Mizuki bagi Jinhyuk? Baginya ia  hanya berpapasan sekali saja saat dipertemukan secara terpaksa. Jinhyuk memang berbeda dari lelaki hidung belang yang biasa Mizuki layani. Jinhyuk bahkan pernah menolongnya dari perjaka tua psiko. Berbeda dengan Heo Sangwon, ayahnya, Jinhyuk seperti apel yang jatuh bukan dari pohon terdekatnya.

Dipercayakan sebagai yang menemaninya menjalankan misi Geng Roger, itu suatu hal mustahil. Bagaimana seorang pangeran Roger begitu mempercayainya untuk melakukan misi ini?

Apa rencana Geng Roger terhadapnya? Setelah kehidupannya yang hancur karena terjebak di antara mereka. Hidup dengan terkepung asap rokok, bau alkohol, dan seks yang menyiksa selama setahunan lebih. Apa Geng Roger akan melenyapkan hidupnya dengan cara seperti ini?

"Aku sudah pernah memberitahumu, bukan? Kalau ada misi rahasia yang harus kujalani. Kau bisa memikirkannya lagi. Aku tunggu keputusanmu malam ini. Di sini." Jelasnya setelah selesai mengobati lukanya, meletakkan kembali obat dan perlengkapan ke dalam kotak. Ia pun meninggalkan Mizuki yang sendiri, bertarung dengan pikirannya.

Siang ini, Jinhyuk berangkat ke pemakaman ibunya. Hari ini merupakan peringatan kematian ibunya yang kedua tahun. Ibunya, satu-satunya wanita yang ia cintai mati mengenaskan di rumahnya. Saat itu merupakan saat Jinhyuk hendak bertandang ke rumah setelah perjalanan pesawat dari Paris. Jinhyuk yang ingin melepaskan rasa rindu pada ibunya berubah menjadi saksi kematian ibunya sendiri. Sampai sekarang, pelaku ibunya masih menjadi misteri. Kasus kematian ibunya perlahan-lahan meredup dan tidak diusut sampai tuntas. 

Ditemani Bang Minsoo, seorang lelaki yang usianya telah menginjak kepala empat berangkat bersamanya ke pemakaman ibunya. Lelaki yang tak pernah ia sapa "paman" itu sudah sedari dulu menemaninya dan bisa disebut sebagai satu-satunya sahabat yang dimilikinya. Bang Minsoo selalu menjadi supir setia yang mengantarkan Jinhyuk kemana pun Jinhyuk pergi. Ia juga dipercayai Heo Sangwon untuk selalu berada di sisi pangeran Roger.

Menyusuri perjalanan yang padat akan kendaraan hingga jalan yang sepi kendaraan menjadi hal yang biasa bagi Jinhyuk yang telah berkali-kali mengunjungi makam ibunya. Perjalanan yang harus ditempuh sekitar lima jam dari pusat kota, yakni Seoul. Pemakaman khusus marga Nam berada di desa Neori, yang merupakan kampung halaman ibunya.

MAKE LOVE (FF Short Part Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang