Adira pasrah saja dan mengikuti langkah teman temannya. Tak perlu sampai kelasnya untuk bertemu cowok itu, ketika hampir sampai kelas tersebut, Febby keluar dari kelasnya bersama Farel sambil membawa map berwarna merah.

Saat itu juga moment yang mereka tunggu. Adira di didorong pelan agar berjalan diluan sendirian, sedangkan mereka berada dibelakangnya. Awalnya Adira tak mau, karena Febby sudah hampir berjalan mendekat, akhirnya dia mengalah.

Saat itu, Febby melewatinya. Tapi nyatanya dugaan mereka salah, cowok itu tetep dingin, dan dia sama sekali tak melihat keberadaan Adira, padahal saat itu Febby berpapasan dengan Adira.

Adira, terdiam. Nyatanya harapannya salah, mungkin dugaannya benar ucapan cowok itu kemarin tidaklah serius. Lantas, Amira, Putri dan Syabila berjalan mendekati Adira.

"Kan apa gue bilang, udah ah yuk ke kantin," kata Adira, mencoba menutupi rasa kecewanya.

"Kalo gak ada harapan untuk apa ditunggu lagi Dir. Mending berharap sama cowok yang selama ini dekat sama lo," kata Putri tiba tiba. Setelah dipikir kata kata itu ada benarnya juga.

"Apasih lo Put, jangan gitu dong," Ucap Amira kesal.

"Udah, jangan berantem. Benar apa kata Putri, guenya aja yang bego," kata Adira, lalu cewek itu berjalan duluan menuju kantin.

"Tuhkan lo sih," kata Syabila menyalahkan Putri.

"Sorry, gue keceplosan. Abisnya gue greget banget sama tuh cowok," ucap Putri merasa bersalah.

Lalu ketiganya menyusul Adira. Setelah sampai di kantin, Amira mendapati Adira yang tengah duduk di meja sendirian sambil meminum jus jeruknya. Disaat ia ingin memberitahu untuk menghampiri cewek itu kepada, Putri dan Syabila yang sedang memesan makanan untuk Adira sebagai permintaan maaf, tiba tiba Arif datang dan duduk di meja Adira.

"Ini yang buat gue bingung. Disatu sisi gue dukung lo sama kak Febby, tapi disisi lain ada seseorang yang selalu disamping lo selain kita," gumam Amira "Dan dibalik ini juga ada seseorang yang rela berkorban."

"Eh, gimana Adira udah ketemu?" tanya Syabila yang sudah berdiri disamping Amira.

"Jangan ganggu, mungkin dia lagi butuh waktu. Gue yakin dia gak marah sama kita," ucap Amira, mendengar ucapan Amira kedua cewek itu mengangguk. "Yaudah yuk kita cari meja."

"Tapi ini gimana? " tanya Putri sambil mengangkat kresek berisikan dua buah roti dan sebotol minuman dingin.

"Nanti kita kasih di kelas aja."

"Oke." saat itu juga mereka duduk di meja yang kosong.

***

"Sendirian aja?" tanya Arif, cowok itu duduk didepan Adira sambil membawa sebotol minuman miliknya.

"Eh, iya nih, Amira gak tau kemana belum sampe sampe," ucap Adira, lalu menyedot jus jeruknya.

"Gak baik duduk sendirian, gue temenin bolehkan?" ucap Arif, membuat Adira mendelik.

"Ya boleh lah," ucap Adira lalu terkekeh. Arif mampu membuat dirinya tertawa setelah kecewa. "Lo kok juga tumben sendirian, yang lain kemana?"

"Ke ruang guru, tadi dipanggil wali kelas."

"Lo sendiri gak ikut?"

"Enggak, males enakan dikantin," ucap Arif. Cowok itu merogoh saku seragamnya, mengeluarkan ponsel berwarna hitam miliknya. "Oh iya, gue udah nemu lagu yang cocok untuk perform di malam api unggun."

"Lah iya gue gak kepikiran, persami kan sebentar lagi," ucap Adira, lalu cewek itu menggeser kursinya agar duduk disebelah Arif. "Lagu apa?"

"Flashlight, lagunya Jessi-J." cowok itu memutar lagu tersebut, dengan volume kecil.

"Wah, lagu ini, bagus tuh. Tapi gue rada lupa sama lirik lagunya."

"Kita latihan dulu, ntar buat jadwal latihan dirumah gue atau dirumah lo nya."

"Oke oke," ucap Adira setuju. "Gimana kalo pulang sekolah nanti. Lo gak ada urusan kan?" tanya Adira, siapa tau aja dengan musik, hatinya kembali membaik.

Arif terlihat menimang nimang. "Sok mikir lo, kayak orang sibuk yang banyak jadwal aja," cibir Adira

"Gue memang orang penting yang sibuk," kata Arif bangga. "Hari ini Gak ada, yaudah ke rumah gue ya?"

"Iya." akhirnya mereka memutuskan akan memulai latihan hari ini.

TBC

Pengen pake visual gak nih?

Kalo pengen, saya akan pake visual yang baru. Untuk pembaca lama pasti ngerti:))

Jangan lupa vote dan comment, biar gak sider

My Ice Senior [Complete]Where stories live. Discover now