[015] Blind pt.2

1.2K 77 9
                                    

Sudah dua bulan semenjak Jungkook memutuskan secara tiba-tiba untuk tinggal bersama dengan Hoseok dan Taehyung merasa frustasi karena intensitas waktu dirinya dengan Jungkook menurun drastis.

Yang ia inginkan hanya Jungkook yang tetap tinggal bersamanya, ia ingin pemuda itu tetap menjadi wajah pertama yang ia lihat saat membuka mata. Tapi ucapan lembut dan tatapan lelah dari Jungkook yang diberikan padanya membuat lidah Taehyung kelu dan tidak bisa menolak permintaan Jungkook.

Mereka masih sering bertemu sebenarnya, hanya saja Taehyung terlalu serakah. Tidak cukup jika ia dan Jungkook hanya bertemu saat makan siang setiap hari atau terkadang mereka akan keluar berdua saat akhir pekan. Bahkan ini rasanya sama seperti saat keduanya baru pertama kali memulai karir dan super sibuk sampai tidak bertemu.

Ia tidak ingin kembali terbiasa dengan situasi ini dan ia merasa kesal bukan main, tapi Taehyung tidak berbuat apa-apa.

Selama dua bulan itu, Taehyung sering mencuri waktu untuk bertemu Jungkook. Misalnya saat ini, Taehyung sedang menunggu Jungkook pulang. Ia duduk di salah satu kursi ruang tunggu sambil memainkan ponselnya membalas pesan dari Jimin atau email dari asistennya.

"Kim Taehyung-ssi?"

Suara serak laki-laki itu menarik atensinya cepat. Ia mendongak menemukan salah satu kolega bisnisnya berdiri di hadapannya. Taehyung berdiri sambil memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku celana.

"Min Yoongi-ssi? Wah, tidak aku sangka kita akan bertemu ditempat seperti ini." ucapnya kemudian menjulurkan tangan untuk menjabat salam dari Yoongi.

Yoongi menyeringai kecil mendengar perkataan Taehyung. "Sejujurnya, aku juga terkejut saat melihatmu sedang duduk santai di sini." Mereka berdua akhirnya duduk di kursi ruang tunggu rumah sakit sambil membahas beberapa topik membosankan tentang pekerjaan.

"Aku penasaran. Tujuanmu kesini karena apa, Tuan Min?"

"Terapiku," Taehyung mengangguk mengiyakan, ia tahu direktur muda di depannya memiliki pengalaman pahit saat ia kecil yang menyebabkan trauma hingga dewasa ini. Ia mengetahuinya juga karena Yoongi sendiri yang membeberkannya di majalah bisnis besar tahun lalu dan menjadi headline di mana-mana.

"Aku biasanya datang ke sini karena itu. Tapi hari ini aku datang untuk menjemput seseorang, kami akan kencan malam ini." jawab Yoongi dengan seringai jahil miliknya.

Sebenarnya ia tidak ada kencan sama sekali. Ini hanya sebuah makan malam biasa tapi Yoongi boleh berharap sedikit bukan?

Taehyung tergelak saat melihat seringai milik Yoongi. Ia tidak menyangka direktur dengan citra tanpa ekspresi itu bisa menyeringai lebar kepalang senang. "Tidak pernah tahu kalau kau akan menaruh hati pada seseorang, Tuan Min. Ini benar-benar suatu kejutan! Siapa orangnya? Apa dia salah satu dokter di sini?"

Belum sempat Yoongi menjawab pertanyaan Taehyung, suara panggilan lembut dari arah kanan mereka menarik cepat atensi keduanya.

"Tuan Min, maaf membuatmu menunggu lama." ucap Jungkook kalem sambil tangannya merapihkan kerutan yang ada pada pakaiannya.

"Gguk-ah, kau terus memanggilku Tuan Min. Sudah berapa kali harus aku katakan panggil aku Yoongi hyung."

"Sejujurnya kau banyak sekali permintaannya hyung, sampai aku hampir lupa apa saja permintaanmu." balas Jungkook jahil dengan kekehan yang keluar setelahnya. Mata bulat Jungkook kemudian bergulir dan menangkap kehadiran Taehyung yang berdiri tepat menatapnya.

Jungkook baru akan menyapa pemuda itu tapi Taehyung sudah keburu mencuri startnya untuk berbicara, "Tuan Min, sepertinya teman kencanmu sudah datang. Aku sebaiknya pergi sekarang." ada penekanan dalam nada bicara Taehyung dan Yoongi menangkapnya jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

+ kookie [taekook;R18]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang