[002] Darling

31K 1.5K 135
                                    

Hingar bingar ibu kota Seoul dimalam hari memang hal biasa namun tetap menakjubkan. Melihat lampu-lampu yang berkelip seperti bintang, bukankah ini seperti sebuah refleksi dari langit malam?

Aku melangkahkan kakiku menuju sebuah kedai kecil yang cukup ramai, pertama kali aku masuk suara ramah dari pegawai kedai menyambutku. Aku memesan coklat panas dan crème brûlée dengan siraman caramel menggoda diatasnya. Bahkan rasanya aku mau menangis hanya karena mencium harum manisnya pudding.

Satu potongan kecil masuk kemulutku, merasakan tekstur lembut makanan itu. Aku cukup menikmati acara camilan malam hariku, namun semuanya berantakan saat aku melihat pemuda yang belakangan ini selalu bertemu denganku tanpa sengaja.

Awalnya memang dia tidak mengganggu, tapi setelah pertemuan kedua ia terus saja menggodaku. Bahkan dia pernah memegang bokongku! Dasar orang mesum. Saat aku bercerita pada Jimin;sahabat seperpokokanku ia malah mengatakan kalau itu wajar.

'Itu wajar. Bokongmu itu memang menarik, menonjol ditempat yang tepat.'

Bocah kurang ajar. Ingin sekali aku mengikatnya lalu menenggelamkannya dia sungai Han.

Aku mengalihkan pandangan kearah luar jendela, mencoba untuk berpura-pura tidak melihat si orang mesum itu. Tapi hidup memang suka sekali mempermainkanmu, demi Zeus yang berkuasa dinirwana sana sebenarnya apa salahku?

"Wah, bukankah ini sebuah takdir? Kita selalu bertemu seperti ini, sepertinya Tuhan sudah menentukan kalau kita berjodoh!" ucapnya, ia mengambil tempat duduk tepat dihadapanku, tersenyum konyol menatapku.

"Dalam mimpimu, Kim Taehyung-ssi."

Sial. Aku ingin pulang saja! Tapi jika aku pulang, aku tidak akan bisa tidur. Si kepala merah muda itu menginap dirumahku, ah rumahku dan Seokjin hyung. Dan aku tidak mau lagi pendengaranku ternodai oleh suara melengking Seokjin hyung ditengah malam.

"Mau menginap di apartemenku tidak?" Aku menatap Taehyung, heh kenapa tiba-tiba ia berkata seperti itu? Apa dia bisa membaca pikiranku? Lihat, kau bahkan berpikiran bodoh Jungkook-ah. "Huh? Memangnya kau siapa? Lagi pula kau itu orang asing dan aku juga punya rumah, untuk apa aku menginap ditempatmu?"

Taehyung terkekeh, ia menumpukan dagunya ditelapak tangan lebar miliknya. Memberikan tatapan remeh padaku, "Aku tahu, Namjoon hyung sedang ada dirumahmu bukan?" alisku mengerut, balik menatap orang yang ada dihadapanku.

"Kau kenal Namjoon hyung?" perkataanku meluncur begitu saja, rasa penasaran kini memenuhi pikiranku. Sebenarnya Taehyung ini siapa? Kenapa dia bisa tahu tentang Namjoon?

"Dia sepupuku dan kekasih Seokjin hyung yang tinggal satu rumah denganmu."

Cih, pantas saja saat aku bercerita pada Seokjin hyung dia terlihat santai, padahal biasanya ia yang akan langsung heboh dan mencoba mencari siapa saja yang berani menggodaku.

"Jadi mau menerima tawaranku?" ucapnya dengan sebuah senyum tipis dibibir tebal itu.

--

Mungkin aku memang sudah gila. Bagaimana bisa aku mengiyakan ajakan pria berotak mesum seperti Taehyung! Ya Tuhan tolong lindungi aku.

Tidak perlu diperjelas kalian pasti sudah tahu aku sekarang ada dimana. Taehyung tengah mandi sementara aku berbaring diranjangnya dengan pikiran penuh dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

+ kookie [taekook;R18]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang