[11]

189 20 7
                                    

Setelah hari dimana aku, Senja dan yang lain berenang, ada saja hal yang membuat ku bahagia.

Setelah ulangan sudah bisa dipastikan bahwa KBM tidak berjalan efektif seperti biasanya. Malah SMA Garuda libur. Oleh karena itu, Senja bilang akan menjemput ku hari Selasa, mengantar aku kesekolah.

Ah, masih ingat sekali rasanya bagaimana, berangkat sekolah diantar kekasih. Sangat menyenangkan rasanya, lebih bersemangat.

Tapi Mira bilang, tidak usah membawa tas. Kita gak berangkat kesekolah. Awalnya aku bingung, tapi setelah berusaha memahami aku mengerti, berhubung disekolah tidak akan belajar dan tidak ada remidi di hari itu, aku dan Mira menjadi anak nakal---cabut sekolah alias bolos--- kalau Senja, Glen dan Riko sih sudah sering melakukan hal itu.

"Mah, Della berangkat, assalamualaikum." Pamitku sambil mencium tangan ibuku.

"Ko tumben si Mira yang kesini?"

"Iya wa(uwa) ayah berangkat siang,"

"Oh, yaudah ati ati lu."

"Iya.."

Memang ganjil sekali rasanya, berbohong pada ibu. Lagi lagi aku berbohong.

🍁

Setelah menunggu hampir 20 menit, akhirnya Senja datang. Tidak hanya Senja dan Glen, sudah bisa dipastikan kalau Riko juga ada.

Aku naik, kita semua langsung berangkat. "Mau kemana ni?" Glen bertanya saat motornya bersisian dengan motor Senja.

"Gatau, bebas si guamah."

"Jangan nanya Ama dia apa a, bocah bebas." Mira seperti bosan mendengar jawaban yang Senja berikan ketika ditanya akan kemana.

"Au!dasar anak bebas!"

Senja hanya cengengesan. Oh iya, kalian mau tau?SMA Garuda kan libur, dan hari itu Senja memakai seragam. Kelihatan sekali kalau dia tidak bilang ke ibunya bahwa sekolahnya libur. Aku juga sempat pura-pura bertanya, "kok pake seragam?"

"Kan mau jemput lu,"

"Alah, bilang aja kalo ga bilang ke mamah lu kalo sekarang sekolah libur. Iyakan?"

Senja hanya tersenyum penuh arti. Dan tiba-tiba senyumnya hilang, wajahnya serius sekali, "lu kalo ketauan gimana?"

"Hah?" Aku kurang paham maksudnya apa, "iya kalo mamah lu tau sekarang lu cabut?"

"Oh, ya ngomel lah."

"Terus gimana?"

"Ya gitu."

🍁

Belum jelas kemana akan pergi, akhirnya kita berhenti di jembatan arah kerumah Glen. Berhenti dibawah pohon. Pohon yang kini ku rindukan kenangannya.

"Terus ini gimana?" Glen mulai bertanya,

"Gak tau."

"Lu mau sekolah Del?"

"Ya emang ini mau kemana?"

"Males sekolah, ga ngapa ngapain juga."
"Yaudah cabut aja Napa." Angga, teman sekelas aku, Mira dan Glen memberi usul. Lebih tepatnya ajakan. Iya, ajakan sesat.

SENJAKUWhere stories live. Discover now