[1]

1.5K 160 58
                                    

Dua tahun sudah kau pergi,
Dua tahun sudah kau lebih memilih mengakhiri kisah ini,
Kisah yang singkat ini. Bahkan, sangat singkat.
Dan, dua tahun juga aku belum bisa melupakanmu.

Entah karena terlalu cinta atau memang belum sepenuhnya ikhlas.

Sebab, kau pergi saat aku sudah benar-benar memilihmu untuk menjadi duniaku.

Banyak hal hal kecil yang bisa membuatku langsung teringat padamu. contoh paling sederhana adalah, makan mie instan. Kau ingat tidak?waktu itu, aku, kau, dan ke-empat teman kita sedang kelaparan?kita semua menyerahkan semua uang sisa yang ada dikantong dan setelahnya dibelanjakan mie goreng isi dua sebanyak tiga bungkus. Aku yang memasak. Satu piring besar dengan enam sendok dan dua garpu sudah menancap di tumpukan mie yang sudah siap santap. Kau makan dengan sangat lahap. Dan, aku suka melihatnya.

Ah, aku jadi rindu momen itu.

Malam ini, aku ingin meminta izin padamu, tapi kau tak perlu menjawab. Karena kalaupun kau menolaknya, aku akan tetap melakukan itu. Maaf mungkin aku egois. Lagipula, aku tidak meminta izin langsung. Aku hanya meminta izin lewat tulisan ku ini.

Maaf, aku ingin menuliskan kisah singkat kita.
Kisah yang sangat membuatku merasakan betapa bahagianya memiliki seorang kekasih yang benar-benar ku cinta.
Juga kisah yang membuatku tahu betapa sakitnya ditinggalkan oleh orang yang sangat sangat ku cinta.

Jangan tanya kenapa, sebab akupun tidak tahu, kenapa aku ingin menuliskan kisah konyol yang membuatku sakit hati ini.

Aku berharap kau tidak keberatan aku menuliskan kisah yang bahkan sudah berakhir dua tahun yang lalu ini.

Sekali lagi, aku meminta izin kepadamu dari sini, bukannya tidak berani meminta izin langsung. Aku hanya takut kalau kau tidak mengizinkannya. Karena itu menambah rasa sakit dihati ini.

Sepertinya, tujuan ku menulis kisah ini supaya saat aku rindu, aku bisa membacanya kembali. Iya, bernostalgia sendiri. Dan berharap dalam hati supaya kau juga mau menemaniku. Bodoh. Masih saja aku mengharapkan mu.

Malam ini, aku hanya ingin menulis izinku.
Esok akan ku sambung tulisanku ini.


Untukmu, yang ku sebut Senja.
Yang pernah hadir membuatku bahagia kemudian menorehkan luka.
Mulai malam ini, dan malam malam seterusnya, aku akan mengingat mu.
Kemudian menuliskan semua yang pernah kita alami bersama.
Tenang, aku tidak akan mengingat mu selamanya, aku hanya mengingat mu sampai tulisan tentang kisah ini kau akhiri waktu itu. Selebihnya, mungkin hanya tulisan tulisan menyedihkan tentangku setelah kepergianmu dua tahun lalu.

Tertanda, perempuan bodoh yang masih saja merindukan mu.




********

Ada yang minat baca?
Tapi, kalo gada juga gapapa.
Aku ikutin kata ikan paus si motivator ku. Kak Tsana.

Kata-katanya ku simpan dalam kepala.
Intinya, kalau suka menulis, menulislah untuk diri sendiri. Tidak perlu melihat seberapa banyak yang membaca.

Tapi, bagi kalian yang bersedia membaca, aku minta dihargai boleh kan?hanya menekan bintang saja. Itu tidak membuat jempol atau jari jari kalian buntung kok.

Terimakasih untuk yang sudah bersedia membaca kisah konyol ini. Sun jauuuh💋alay w kumat njir!

Salam, Amel.e17
situkang ngayal
Hehehehe 🐄

SENJAKUWhere stories live. Discover now