Bagian 7 : Berjumpa lagi

4.5K 361 11
                                    

Ketika hendak pulang, Noya menyempatkan diri bertanya pada salah satu pelayan kafe mengenai lowongan pekerjaan.

"Jadi kamu mau kerja sampingan di sini?" Tanya seorang pelayan bernama Lina.

Noya mengangguk. "Iya. Saya butuh dana tambahan untuk biaya sekolah. Kedua orang tua saya sudah ..." Ia tak mampu melanjutkan perkataannya.

"Ba-baiklah ... Saya akan antar kamu ke ruang pemilik kafe. Ayo?"

Noya mengangguk kemudian mengikuti Lina ke sebuah ruangan.

Lina mengetuk pintu.

"Masuk!" Perintah sang pemilik kafe dari dalam.

Lina membuka pintu. "Selamat siang, Pak, ada yang mau melamar freelance di sini," ucapnya pada seorang pria yang tengah duduk di kursi meja kerjanya.

Noya termangu melihat pria yang disebut Lina sebagai pemilik kafe.

O-orang itu??

Kimyoo terbengong beberapa detik kemudian mengembangkan senyum. Ia lalu menunjuk kursi di seberang meja kerjanya.

Lina mengangguk dan menyuruh Noya duduk di kursi itu.

Lina keluar seraya menutup pintu meninggalkan Noya sendirian bersama sang pemilik kafe.

"Halo, nama saya Kim Yoo Jung. Kamu?" Sapa Kimyoo seraya bangkit dan mengulurkan tangan pada Noya.

Noya berdiri meraih dan menjabat tangan Kimyoo. "Saya Noya Shakaela. Salam kenal, Pak ..."

Kimyoo tersenyum. Dulu kau merahasiakan namamu. Kau ingat? Tanyanya dalam hati.

Kimyoo melakukan wawancara pada Noya dengan formal seperti layaknya ia mewawancarai calon karyawan lainnya. Matanya tak lepas dari wajah anggun yang tampak tegang menjawab setiap pertanyaannya.

"Di sini ada beberapa posisi yang akan saya tawarkan. Yakni greeter, dan pelayan ..." Kimyoo menjeda perkataannya lalu membayangkan jika Noya menjadi karyawan di dua posisi tersebut. Noya akan digoda oleh para pengunjung pria.

"Ah ... Tet-tapi ... Sepertinya kamu lebih cocok di kasir. Kamu mau?" Lanjut Kimyoo.

"Emm ... Boleh, Pak ..." Jawab Noya.

"Oke. Saya akan memberikan serangkaian tes terlebih dahulu. Ya ... Tesnya hanya seputaran matematika saja. Siap?"

Noya mengangguk. "Saya siap!"

***

Layla dan Lussy menunggu Noya di halaman depan kafe.

Begitu yang ditunggu sudah tampak batang hidungnya, mereka berdua melangkah menghampirinya.

"Gimana tesnya?" Tanya Layla.

Noya tersenyum. "Alhamdulillah, aku lolos," jawabnya.

"Alhamdulillah, syukurlaaah ..." Ucap Layla dan Lussy bersamaan.

"Tapi ... Apa kamu gak capek, pulang sekolah langsung kerja?" Tanya Lussy.

"Enggak. Soalnya, Pak Kim bilang, jam tujuh aku udah boleh pulang. Dan gajinya juga lumayan," jawab Noya seraya tersenyum.

"Berapa?" Tanya Layla.

"Dia kasih aku delapan puluh ribu perhari."

Layla dan Lussy melongo.

"Hah? Be-berarti, satu kali gajian dapat dua juta empat ratus, dong?" Tanya Layla.

Noya mengangguk.

"I-itu ... Gaji yang cukup besar untuk pekerjaan freelance yang jam kerjanya hanya empat jam ..." Ungkap Layla heran.

KEMBANG DARAH (MLG 3)Onde histórias criam vida. Descubra agora