"Ceritakan mereka berdua padaku Oppa?"

"Kau tidak ingin menemui mereka, mereka sangat merindukanmu, hampir 6 tahun kau tidak bertemu dengan Taeyong. Ibu macam apa kau ini!"

Yunho hanya menggelengkan kepalanya, menatap Boa dengan perasaan campur aduk. Tidak mengerti dengan jalan pikiran istrinya ini.

"Nanti aku akan menemui mereka jika waktunya sudah tepat oppa, jadi ceritakan bagaimana Taeyong dan Jaehyun?"

"Untuk apa aku bercerita kembali, bukankah aku selalu mengirimu video mereka?"

"Aku hanya ingin mendengar dari ceritamu saja" lirih Boa. Sebenarnya tak masalah jika Yunho bercerita, lagipula dia juga senang jika Boa masih peduli dengan mereka. Walaupun kepedulian Boa tidak pernah secara langsung ditunjukan, namun Yunho yakin jika Boa masih sangat mencintai kedua anaknya itu. Tuntutan pekerjaan yang di lakukan Boa memang sangat beresiko jika dia tidak memiliki suami yang setia sepertipadaku.

Yunho, mulai bercerita tentang Taeyong yang selalu mengomeli Jaehyun, tentang Taeyong yang menunjukkan kasih sayangnya pada Jaehyun. Begitu juga Jaehyun yang selalu overprotektif terhadap Taeyong. Bercerita tentang minggu lalu dimana Jaehyun sakit karena disiram Taeyong, hingga membuat Jaehyun tidak sekolah selama beberapa hari. Begitu juga dengan beberapa kejadian diantara mereka, kejadian dimana Taeyong pulang terlalu malam dan lupa mengabari Yunho serta Jaehyun. Membuat panik semua orang.

Tidak lupa juga menceritakan tentang Jaehyun yang bertengkar dengan teman sekelas Taeyong, karena Mingyu membohongi Jaehyun jika Taeyong berkencan dengan orang itu. Hingga berakhir dengan Taeyong yang mendiami Jaehyun dan Mingyu selama beberapa hari.

Boa yang mendengarkan itu hanya tersenyum, namun ada hal aneh di dalam hatinya tentang cerita Yunho.

"Oppa, sebegitu pedulikah mereka bertiga?" Boa menyesap kopinya sedikit sebelum melanjutkan kata-katanya, "Aku takut jika,," ucapan Boa tertahan mana kala tangan Yunho mengenggamnya

"Aku tau jalan pikiranmu, tapi tidak bisakah kita percaya pada mereka. Biarkan mereka manjalaninya sendiri. Disini aku hanya ingin menjadi pengawas mereka bukan sebagai pengatur mereka. Aku tidak ingin membatasi mereka, biarkan mereka memilih kehidupan mereka. Boa-ya, sebenarnya aku malah berterimakasih kau membawa Jaehyun pada kehidupan Taeyong. Aku.."

"Apa sebaiknya aku membawa Jaehyun kembali padaku"

"What..?" Yunho memekik saat Boa menyelesaikan kalimatnya, sontak Boa membolakan matanya terkejut atas respon dari suaminya itu. Bahkan beberapa pengunjung juga melirik ke arah mereka

"Ada apa denganmu oppa?" melirik ke sekeliling, Boa menunduk pada pengunjung lain

"Taeyong akan membencimu seumur hidup jika kau membawa Jaehyun"

Boa menyadarkan punggungnya pada kursi, matanya menerawang jauh jalanan disampingnya. Bukan seperti ini tujuan Boa menitipkan Jaehyun, apa ini kesalahan?

"Jika kau tidak ingin mengawasi mereka, bukan dengan cara kau membawa Jaehyun kembali. Boa, sudah cukup kau menyakiti Taeyong dengan cara meninggalkannya. Jangan membuat Taeyong semakin membencimu"

"Kau tau sendiri aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku. Itu impianku" Boa memelankan suaranya.

Yunho selalu mengerti keadaan Boa, dia juga tidak ingin Boa kehilangan mimpinya. Bagi Yunho kebahagian Boa adalah segalanya. Walaupun dia harus melepaskannya, berpisah beda benua bukanlah hal yang mudah. Setidaknya itu untuk pertumbuhan Taeyong yang tidak ada sosok ibu di sampingnya

"Sayang?" ucap Yunho lirih, membuat Boa sedikit merinding mendengar kata-kata itu

"APA?"

"Ayo kencan?"

Brother Complex (End)Where stories live. Discover now