[5] Unforgettable Love

💕 [EPILOG] 💕

"WOYYY! BAGUS BANGET LOH YE! GAK ADA SOPAN SANTUNNYA SAMA TETANGGA YANG UDAH BAIK HATI NGANTERIN MAKANAN! MANA GAK BILANG MAKASIH! HEH! AWAS LOH YE, GAK BAKALAN GW ANTERIN MAKANAN LAGI!"

Anna kembali memasuki rumah setelah puas berteriak, ia sangat-sangat kesal. Anna memasuki kamarnya dan duduk di ranjangnya. Namun tak disangka dari jendela kamarnya muncul lelaki, Anna baru menyadari jika kamarnya di lantai 2 memang berdekatan dengan kamar di seberang rumahnya, lelaki bernama Nakula itu tampak sedang mengetuk kaca jendela kamar Anna. Dengan kesal Anna menghampiri, wajahnya tertekuk sebal.

"Makasih"ucap Nakula datar.

"Telat!"sahut Anna ketus.

Anna pun berniat menutup jendelanya namun sebelah tangan Nakula menghalanginya.

"Maaf. Aku gugup berhadapan dengan gadis secantik kamu. Aku Nakula, salam kenal"

DEG.

Anna terdiam beberapa saat kemudian menatap uluran tangan Nakula sampai kemudian ia menjabatnya singkat.

"Anna. Lain kali jangan gitu lagi, gak sopan"

"Iya"

Kemudian Nakula pun berlalu dari hadapan Anna. Anna melihat tangannya lalu melihat kamar di hadapannya.

"Apa barusan dia bilang gw cantik? Hihi... Akhirnya ada yang mengakui kalau gw ini cantik"batin Anna kemudian kembali ke kasur.

💕💕💕

Apartments.

Anggota Lunafly sedang berkumpul untuk merayakan kelulusan mereka di terima di universitas masing-masing. Terutama untuk Alaric yang di terima di universitas ternama di New York. Setelah menemui Elana, Alaric bergegas menuju apartemen, teman-temannya sudah berkumpul dengan hidangan di depan mereka.

"CONGRATULATIONS!! YEAYYYYY! Akhirnya kita semua bisa lulus ujian. Terutama lu Vo, otak setengah tapi ternyata bisa lulus masuk UGM"ucap Farid dengan senyum meledek.

"Gw menyembunyikan jati diri gw yang sebenarnya, Rid"sahut Revo santai.

Mereka masih bercanda hingga kemudian Fadi datang dengan wajah tertekuk.

"Tapi, ada satu orang yang tidak pernah belajar dari kesalahan"celetuk Daffa sambil melirik Fadi.

"Ada apa lagi lu? Berantem sama Anna?"tanya Abri yang sejak tadi diam.

"Iya. Gw udah janjian tapi gw lupa kalo kita juga udah buat janji sebelumnya. Akhirnya gw batalin janji sama dia. Dia pasti kecewa banget sama gw"jawab Fadi dalam satu tarikan nafas.

"Udah telvon dia?"tanya Revo.

"Udah. Tapi gak diangkat"jawab Fadi semakin menyesal.

"Coba lagi"ucap Farid menyemangati.

Fadi mengangguk lalu mulai mengambil ponselnya dan menghubungi Anna. Kali ini dijawab meski Anna hanya diam. Fadi terus berbicara dan mengabaikan sejenak sahabatnya. Alaric sudah tiba bersamaan dengan Jeje.

"Kenapa dia?"tanya Alaric.

"Biasa. Anna"jawab Daffa cepat.

Alaric mengangguk paham kemudian duduk melingkar. Ini adalah waktu bersama sahabat, Alaric sedikit tak suka bila ia bersama sahabatnya, namun sahabatnya justru mementingkan hal lain. Bukankah selain waktu ini semua waktunya sudah di berikan pada keluarga dan pacar? Apa masih kurang?