Chapter 31

5.4K 386 59
                                    


Wanita di balik jendela besar itu tersenyum miring dengan mengangkat setengah gelas berisikan anggur yang hampir tandas setelah ia minum.

Semua nampak terlihat, aura gelap menyelimuti hati sang empunya yang mempunyai pemikiran licik.

Cara dia menatap pria yang tak lain adalah tunangannya sendiri dari kejauhan, dia seperti medusa dapat berubah kapan pun dirinya mau.

Dirinya tidak mempunyai riwayat penyakit yang menganggu akal sehatnya, dengan kesadaran penuh dia melakukan itu hanya untuk kepuasan semata.

Ya. Apa lagi? Viola menganggap Keith adalah pria yang pintar dan bodoh di saat bersamaan. Bahkan dia benar-benar telah membuat wanita yang mencintainya pergi.

Gelegar tawa yang tertahan, membuat kepuasan untuk batinnya tersendiri. Hatinya berseru senang karena tidak ada lagi yang menganggu dirinya untuk rencana jahat yang telah ia susun.

"Mengapa gampang sekali membodohi pria itu?" Viola terkikik dengan penuh anggun, dengan gerakan tangan menutup mulutnya yang terbuka.

"Hanya selangkah lagi Viola kau akan mendapatkan seluruh harta kekayaan keluarga Howard." Viola menyeringai tajam dengan segala pikiran gelap yang mengalir deras hingga darahnya.

"Sedang apa di sini?" tiba-tiba saja suara pria yang ia kenali membuatnya terkejut.

Viola menoleh ke arah suara yang ternyata Keith yang ada di belakangnya. Kapan pria itu menghampirinya?

"Sayang, kau membuatku kaget." Viola merajuk mengerucutkan bibirnya. Seraya mengelus dadanya yang terus berdebar karena takut Keith mendengar apa yang ia katakan.

Keith mendekati Viola dan memeluknya dari belakang, Tetap Keith tidak merasakan dadanya berdebar saat bersama Viola dan dia telah kehilangan debaran di dadanya saat Jasmen tidak pernah muncul di hadapannya.

"Maaf..." Keith mengatupkan bibirnya. "Aku sudah membelikanmu apartemen, sebaiknya aku mengantarkanmu kesana secepatnya."

Viola membalikan badannya hingga tatapan mereka bertemu. "Aku ingin tinggal di sini saja bersama mu Keith." Viola kini menubruk Keith dengan pelukannya yang membuat Keith menarik napas.

"Aku tidak bisa tinggal bersamamu sebelum ada ikatan pernikahan, lagi pula pernikahan kita sebentar lagi." ucap Keith yang membelai tubuh Viola. Tubuh yang begitu mulus dan sexy ini siapa pun pasti akan tergoda.

Tetapi Keith, dia tidak ingin melakukannya sebelum ikatan pernikahannya dengan Viola di nyatakan sah.

"Itu lama Keith! aku ingin lebih di percepat agar aku bisa terus bersamamu." dalam hati Viola terus menggerutu. Dia hidup dimana sepasang kekasih tinggal bersama tanpa sebuah ikatan itu hal yang lumrah, dan Viola seakan merasa muak kepada Keith.

Mereka belum pernah tidur bersama. Dan beberapa kali Viola mengajaknya, Keith tetap menolak.

"Aku telah mengurusnya Viola." Keith masih dengan kesabarannya menghadapi sikap Viola yang terus seenaknya saja, pemikirannya dan Viola itu tidak sejalan.

"Aku mau makan Keith." tiba-tiba saja Viola merasakan perutnya terasa lapar.

"Mom sudah memasak untukmu," Keith melepas pelukan Viola dan menuntunnya untuk pergi keruang makan.

"Tidak! hari ini aku ingin makan di luar." tiba-tiba saja yang terdengar dari Keith adalah suara tarikan napas.

"Tapi Mom sudah memasakan masakan kesukaanmu Viola."

"Keith, jangan paksa aku."

"Baiklah Viola."

Sonia tersenyum melihat Keith dan Viola menghampirinya, dia telah menyiapkan beberapa makanan lezat untuk Viola.

Complicated Heart(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang