Chapter 29

5.7K 473 118
                                    

Jasmen mencengkeram ujung jas yang di kenakan Matthew, para tamu undangan begitu nampak terlihat berdatangan dan selebihnya sudah memenuhi gedung pesta yang akan di selenggarakannya acara pertunangan Keith dan Viola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jasmen mencengkeram ujung jas yang di kenakan Matthew, para tamu undangan begitu nampak terlihat berdatangan dan selebihnya sudah memenuhi gedung pesta yang akan di selenggarakannya acara pertunangan Keith dan Viola.

"Aku tidak bisa." Jasmen berkata lirih, dalam hati bergejolak merasa lemah. Dia tidak akan sanggup melihat Keith dan Viola bahagia, katakan lah ia tega tetapi ini masalah hati yang tidak bisa menerima sepenuhnya.

Satu langkah lagi Jasmen menginjak lantai yang akan mengantarkannya kepada duka dan kepahitan, carpet berwarna merah lebih terang dari gaunnya ini, yang akan mengantarkan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam untuknya.

"Terlambat. Karena aku akan memaksamu masuk." dengan tatapan mata yang tegas namun melembut seketika, Matthew melihat mata Jasmen yang lemah tersirat rasa kesedihan yang mendalam.

Jasmen menundukan kepalanya, ini tidak akan baik untuk hatinya.

Tak sadar dia mendongak wajahnya hingga bola matanya menatap Matthew, karena ada tangan yang menyentuh dagunya menyuruh untuk tegap dan menatap ke dua mata Matthew.

Pria di hadapannya ini yang melakukannya. Dia menyebarkan senyum manis dengan ketampanan maksimal yang ia miliki. Siapa yang tidak menolak saat melihat senyum manis pria di hadapannya ini. Matthew memang tampan tetapi rasanya dia tidak bisa untuk membuka hati selain pada Keith.

Untuk saat ini...

Seketika Jasmen mengatupkan mulutnya saat Matthew menggengam tangannya yang sangat dingin.

"Aku akan selalu di sampingmu."

Akhirnya dengan bujukan Matthew, Jasmen mengangguk menyetujui. Matthew tidak akan meninggalkannya sendiri jadi dia tidak perlu cemas untuk masuk ke dalam pesta.

Ia harus melawan perasaan ini, dia harus bisa membuktikan bahwa dia bisa mencampakan Keith seperti pria itu lakukan padanya.

Mencampakan! kata itu terus saja terngiang di benak Jasmen.

Dia harus bisa melawan perasaan yang tidak terbalaskan ini. Sudah cukup dia memperjuangkan hal yang sia-sia.

Untuk apa mempertahankan, semua telah berakhir...

Semua mata seakan tertuju pada satu titik dimana gadis dengan gaun berwarna merah marun itu berjalan begitu anggun dengan seorang pria tampan yang senantiasa merangkul pinggang sang wanita posesif.

Para tamu undangan nampak terpesona dengan wanita yang ternyata baru saja mendapatkan nilai kenaikan kelas dengan hasil memuaskam. Bahkan mereka melupakan wanita yang terpenting dalam pesta ini yaitu Viola.

Wanita itu belum juga menampakan batang hidungnya di acara pesta pertunangannya.

Jasmen menatap Matthew dengan senyum manisnya.

"Aku percaya kau bisa." bisik Matthew tepat di telinga Jasmen, membuat semua wanita yang sedang menatap keduanya berbisik-bisik karena melihat mereka adalah pasangan yang serasi.

Complicated Heart(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang