Chapter 26

5.1K 336 45
                                    


Suara ketukan pintu membuat sang empunya mengernyitkan dahi, dia segera mematikan keran air yang sedang ia gunakan untuk menyiram tanaman di halaman belakang rumahnya.

Dengan sedikit berlari dia mencoba untuk cepat membuka pintu rumahnya yang terus berbunyi bel dan ketukan.

"Ya, sebentar." ucapnya seraya membereskan tatanan rambutnya yang sedikit beratakan.

Saat pintu terbuka dia begitu terkejut atas ke datangan seseorang yang begitu berantakan dengan wajah sembab seperti habis menangis.

"Calista, ya Tuhan..." Jenia memekik. Penampilan sahabatnya itu benar-benar membuatnya terkejut.

Jenia langsung memeluk Jasmen yang mulai menangis sejadi-jadinya di dalam pelukannya. Ia lalu mengelus punggung Jasmen untuk menenangkan.

"Masuklah dulu Calista." Jenia langsung membawa Jasmen masuk ke dalam rumahnya dan membawa langsung ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Jenia tidak akan bertanya dengan kondisi Jasmen yang begitu datang dengan menangis histeris, yang dia lakukan membuat Jasmen nyaman dan berhenti menangis lalu setelah itu dia akan mencoba menanyakan apa yang sedang terjadi dengan temannya itu.

"Pakailah ini. Aku sudah menyiapkan air hangat untuk kau mandi." Jenia memberikan Jasmen satu stel baju hangat miliknya. Badan mereka hampir sama jadi kemungkinan baju miliknya cukup untuk di pakai Jasmen.

Jasmen menghapus air mata yang terus saja keluar dari matanya, dengan senyum masam dia mengambil baju hangat itu dan segera membersihkan diri. Tidak lupa ia berterimakasih.

Sepertinya dia harus berendam air hangat untuk menenangkan ke adaannya sekarang ini.

"Jangan kunci kamar mandinya, aku takut kau melakukan sesuatu yang gila." Jenia memperingati dan dia begitu mengkhawatirkan Jasmen sekarang!

Gadis itu hanya mengangguk. Lalu menutup pintu kamar mandi, membuat Jenia mampu menggeleng dan memegang keningnya yang berdenyut.

Apa yang sebenarnya terjadi, ia terus bertanya dalam hati.

Jasmen tatap wajahnya yang sebab di hadapan cermin, wajahnya begitu tidak karuan dengan mata dan hidung yang memerah.

Dia melepaskan ikat rambutnya dan menyisir rambut dengan jari tangan yang ia miliki.

Perasaan hancur dan berantakan. Tidak ada yang bisa menjelaskan hatinya terluka, jelas dia terluka. Semua yang ia lakukan hanya lah kesia-siaan untuk sebuah pengakuan. Demi seorang pria yang ia cintai.

Apa ini akhir dari kisah cinta seorang anak SMA yang akan patah hati dengan sebuah ikatan pertunangan seseorang yang begitu berarti namun dia melabuhkan hatinya pada orang lain?

Bahkan kau telah melakukan segala cara agar ia menyadari betapa dirimu begitu menginginkannya.

Jasmen lelah untuk menangis setiap malam, menangis dan mengadu bahwa dia begitu ingin bahagia dengan pilihannya, mengapa semua itu begitu sulit untuk ia raih.

Selembar surat membuat hatinya hancur berkeping-keping. Semua tahu bahwa dia begitu mencintai Keith.

Keith...

Jasmen membenamkan wajahnya ke dalam bathtub dan semuanya berputar menjadi kaset kenangan buruk yang telah ia lakukan.

Sebuah kesalah pahaman yang membuatnya menjadi seperti ini.

--------------------------------

Jasmen menaruh teh hangat di atas nakas, ia merasa lebih tenang setelah mandi lalu istirahat.

Complicated Heart(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang