Chapter 6

6K 333 15
                                    


Gadis cantik dengan bulu mata yang lentik menggeliat dalam tidurnya. Alarm berdering tepat pukul enam pagi hari, sehingga mampu membuat sang empunya terbangun.

Jasmen mengangkat tubuh sehingga ia terduduk di kasur empuk miliknya seraya meregangkan otot-otot lengan yang terasa lebih rileks, tidurnya sangat nyenyak sehingga mampu membuatnya tersenyum menyapa sinar mentari yang menyelusup malu-malu dalam jendela kamar.

Jasmen meminum segelas air putih yang berada di atas nakas hingga tandas. Kata orang tuanya sih, meminum air putih di pagi hari sangat bagus untuk kesehatan dan kecantikan kulitnya, sampai sekarang meminum air putih di pagi hari sudah menjadi kewajiban untuk Calista.

Jasmen berdiri berjalan ke arah jendela kamar, dia membuka jendela kamarnya yang bersebrangan dengan balkon kamar Keith. Lalu ia akan berkata 'selamat pagi Keith sayang' seraya malu-malu berharap Keith akan membalas sapaan menggelitik di pagi hari. Hampir setiap pagi ia seperti itu.

Rasanya baru kemarin dia bertemu dengan Keith tapi rasanya dia sangat merindukan pria itu. Ah, bisakah dia mengulang waktu agar dia bisa selalu bersama Keith?

Saat dimana Keith menawarkan tumpangan untuknya kesekolah, di situ Jasmen hampir berteriak kepada lelaki itu, apa dia tidak salah dengar? Dan ternyata Keith serius mengantarkannya kesekolah hingga semua siswa berdecak kagum padanya saat dia keluar dari mobil bugatti berwarna biru milik Keith.

Jasmen mendengus, menghentakan kakinya kesal, saat para wanita di sekolahnya menatap kagum dan beliur ke arah Keith seperti ingin menelanjangi Keith secara terang-terangan di hadapannya! oh sungguh apa mereka ingin menjadi santapan makan malam Jasmen? Ia cemburu! dan hanya dia yang boleh menatap Keith dengan tatapan memuja.

Sontak Jasmen segera menyuruh Keith untuk pergi dari sana, ya walaupun tanpa di suruh pun dia memang akan pergi dengan segera jika tidak terus di halangi oleh Jasmen karena tak henti berterimakasih padanya, sampai-sampai Keith harus keluar dari mobil dan menyuruh Jasmen untuk segera masuk kedalam kelas sendiri.

Lalu, yang membuat gadis cantik itu bergelinjang seperti cacing Alaska adalah saat Keith memegang tangannya. Really?! sampai sekarang Jasmen masih mengira itu mimpi. Tapi dia akan berulang kali menepisnya, karena itu nyata saat dia mencubit lengannya sendiri hingga memerah.

"Sepertinya cuaca pagi ini sangat cocok untuk lari pagi," serunya riang dan dia segera untuk mengganti baju.

"Morning Calista," sapa Rury yang sedang menyantap sarapan sereal dengan susu, saat Jasmen menemui keluarganya yang sedang sarapan di ruang makan.

"Morning too Rury," jawab Jasmen mengacak rambut Rury asal, lalu dia berjalan ke arah Ayahnya yang sedang membaca koran."Morning Dad, Mom.." sembari mengecup pipi Gustavo dan Brylana secara bergantian.

"Morning honey," Gustavo yang tersenyum ke arah Calista yang sedang melahap roti panggangnya.

"Jogging?" Brylana bertanya pada Jasmen, saat melihat putrinya memakai setelan untuk berolahraga.

Gadis cantik yang rambut di kuncir kuda itu mengangguk,"Iya Mom, hanya mengelilingi beberapa blok saja kok. Rasanya sudah lama tidak lari pagi." ucap Jasmen seraya memamerkan gigi putihnya.

"Okaay honey, kau boleh pergi jogging tapi jika langit sudah menunjukan awan hitam sebaiknya kau segera pulang." ucap Brylana."Sepertinya akan turun hujan untuk beberapa hari kedepan," katanya lagi yang memperingati Jasmen.

"Baiklah, aku pergi dulu ya. Bye..."

---------------------------------

Jasmen menarik napasnya seolah menghirup udara pagi dengan rakus, Tuhan begitu baik dan ia patut bersyukur karenanya dia bisa merasakan nikmatnya menghirup udara pagi yang segar ini.

Complicated Heart(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang