💘💘💘
Andra
….
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: “34. (Kaum lelaki menjadi pemimpin) artinya mempunyai kekuasaan (terhadap kaum wanita) dan berkewajiban mendidik dan membimbing mereka (oleh karena Allah telah melebihkan sebagian kamu atas lainnya) yaitu kekuasaan dan sebagainya (dan juga karena mereka telah menafkahkan) atas mereka (harta mereka. Maka wanita-wanita yang saleh ialah yang taat) kepada suami mereka (lagi memelihara diri di balik belakang)) artinya menjaga kehormatan mereka dan lain-lain sepeninggal suami (karena Allah telah memelihara mereka) sebagaimana dipesankan-Nya kepada pihak suami itu. (Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyus) artinya pembangkangan mereka terhadap kamu misalnya dengan adanya ciri-ciri atau gejala-gejalanya (maka nasihatilah mereka itu) dan ingatkan supaya mereka takut kepada Allah (dan berpisahlah dengan mereka di atas tempat tidur) maksudnya memisahkan kamu tidur ke ranjang lain jika mereka memperlihatkan pembangkangan (dan pukullah mereka) yakni pukullah yang tidak melukai jika mereka masih belum sadar (kemudian jika mereka telah menaatimu) mengenai apa yang kamu kehendaki (maka janganlah kamu mencari gara-gara atas mereka) maksudnya mencari-cari jalan untuk memukul mereka secara aniaya. (Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar) karena itu takutlah kamu akan hukuman-Nya jika kamu menganiaya mereka.” (QS. An-Nisa’:34)
“Shadaqallahul’adzim.”
Aku menutup Al-Quran milikku setelah selesai membacanya. Kemudian aku terdiam memikirkan apa yang terjadi dalam rumah tanggaku. Aku sadar dengan semua yang sudah kulakukan pada istriku—Sakila selama satu bulan ini. Tetapi bukan tanpa alasan aku mengabaikannya. Salahkan sifat burukku—cemburu dan posesif.
Semua berawal ketika aku mendapatkan pesan dari Laras—wanita yang dulu dengan terang-terangan mengatakan ketertarikannya padaku. Malam di mana dia menjadi pengantin baru. Dia mengirimkan pesan untukku:
Pak Andra saya kira kamu bakalan datang ternyata hanya diwakilkan istri. Bapak kok tega biarin Sakil datang sendiri. Di sini dia tidak memiliki kenalan untung ada Arga jadi dia tidak terlalu jenuh dan terkesan bosan. Tapi, makasih ya Pak sudah menghargai undangan kami.
Itulah isi pesan dari Laras yang membuatku naik pitam. Hanya dengan nama Arga tertera di sana membuat seluruh tubuhku menegang. Pertanyaan negatif mulai bermunculan dalam otakku.
Apakah Sakil meminta Arga menemaninya?
Itu ada pertanyaan yang teramat sangat membuatku geram. Jika benar Sakil meminta Arga untuk menemaninya pergi undangan. Bukankah itu keterlaluan? Tidak seharusnya dia meminta pria lain untuk pergi bersamanya terlebih pria itu adalah masa lalunya. Cinta pertamanya! Lelaki mana yang tak berang dengan fakta itu.
Aku termasuk pria yang pencemburu dan terkesan posesif. Aku tak menyukai milikku dekat dengan orang lain. Dan salahkan sifat burukku itu yang selalu mendatangkanku pada pemikiran negatif dan kekanak-kanakan. Ditambah lagi tidak ada penjelasan apa pun dari Sakil. Malam setelah aku mendapatkan pesan itu tak lama kemudian dia menghubungiku. Aku mencoba bersabar dan menahan mulutku untuk tidak berbicara hal itu karena aku ingin dia yang menjelaskan apa pun seperti biasa. Dia selalu menceritakan hal apa pun yang sudah ia lalui sepanjang harinya. Dan aku menyukainya.
YOU ARE READING
P E R F E C T (END)
RomanceIni tentang mereka yang selalu yakin jarak bukanlah hambatan untuk hubungan. Ini tentang mereka yang selalu percaya pada rencana Allah. Selalu yakin jika keajaiban akan datang. Ini tentang mereka yang percaya takdir itu 'kita'. Dan tentang Sakila be...
