5

10.2K 218 1
                                    

"antrian dua puluh silahkan" teriak dira memanggil nasabah.

"selamat siang mbak" sapa nasabah dira ketika berada di depannya.

Aku tertegun, tiba-tiba saja menghentikan gerak tangan ku diatas keyboard saat mendengar suara yang tidak asing di telingaku.

"dengan bapak siapa mohon maaf?" tanya dira pada nasabah tersebut.

"dengan arlan, mbak"

Aku melirik dira yang langsung refleks menoleh ke arahku saat tahu nasabah di depannya saat ini adalah arlan. Aku berpura-pura acuh dan tetap fokus melayani nasabah di depanku.

"oh iya MAS ARLAN ada yang bisa dibantu?" dira menekankan nama arlan dan menaikkan sedikit volume suaranya untuk mengecoh konsentrasiku.

Aku menoleh hanya untuk memanggil bu ning yang berdiri di tempat fotocopy tepat membelakangi dira. Sekilas aku menatap arlan yang sedang fokus bertransaksi dengan dira tanpa menyadari keberadaan ku.

"eh ada mas arlan. Apa kabar mas nya? Saya kabag cso, ningsih" bu ning berjabat tangan dengan arlan, aku tahu dia cuma basa-basi sebenarnya.

"transaksi nya sudah selesai ya bu. Ini buku tabungan, atm dan ktp nya saya kembalikan. Hari ini hanya bisa transaksi tarikan tunai yaa bu. Untuk transaksi transfer, setor tunai dan yang lainnya baru bisa 1x24 jam" kataku menjelaskan kepada nasabah.

Aku tidak lagi memanggil nasabah karena sudah tidak ada antrean. Tapi aku tahu dira sengaja memperlambat proses transaksi dengan arlan untuk bisa menggodaiku.

"yuna, mas arlan sudah punya asuransi disini belum ya?" tanya bu ning tiba-tiba. Dia tahu aku sedang mencari kesibukan sendiri dengan kertas diatas meja dan pulpen ditanganku.

"belum bu ning" jawab ku sopan setelah melihat kertas daftar nasabah k1.

"tolong di follow up dong na kan tugas kamu. Gih tawarin mas arlan nya" ucap bu ning manis semanis-manisnya didepan arlan yang membuat dira sedikit terkikik.

Tapi untungnya arlan tidak melihat interaksi kami, karena sibuk dengan handphone nya.

"sudah selesai, mbak dira?" tanya arlan.

"sudah mas arlan nanti internet banking nya bisa dicoba dirumah"

Arlan tersenyum dan mengambil barang-barangnya untuk dimasukkan kedalam tas nya. Dia berdiri dan menyalami bu ning dan dira tapi dengan ku tidak.

"saya permisi selamat siang" sapa nya sambil memberikan senyum simpul pada bu ning dan dira. Aku pun ikut tersenyum menatap nya tapi sepersekian detik senyum manis itu hilang saat mata kami berpapasan.

Lah? Aku keheranan.
Ada yang salah dengan nya?
Atau aku yang salah melihat sikapnya.



                           
                         🍁🍁🍁



"ciee yang happy banget hari ini ketemu sama arlan. Pas banget lagi transaksi nya di gue. Jadi gue gak penasaran lagi sama muka nya. Ternyata bener yang lo bilang kalo dia itu ganteng banget. Untung gue gak sampe 'love of the first sight' ke dia kayak lo"

"woy na kok lo bengong sih" dira menepak punggung ku dengan cukup keras membuat aku sedikit merintih.

"apaan sih dira sakit tahu" teriak ku sambil mengusap-usap punggung yang tadi ditepak dira.

Dira memasang tampang kesal sambil menyeruput ice chocolate favorite nya di starbucks "lagian elo sih gue ngomong panjang lebar gak didengerin malah bengong"

Aku memang tidak mendengar ucapan dira tadi karena sedang sibuk membayangkan tatapan tajam arlan padaku tadi siang.

"yaa maaf" kata ku singkat.

"lagian lo tuh kenapa sih. Abis ketemu arlan kok malah bengong bukannya harusnya lo seneng trus girang-girang kayak orang gila"

Aku menyeringai "itu sih elo kali kalo ketemu toni kayak orang gila"

Dira tertawa tanda mengiyakan dan alhasil aku jadi ikut tertawa melihat tingkah dira yang memalukan.

"oh iya tadi gue ngorek informasi dari arlan. Ternyata dia itu seorang dokter na" kata dira sukses membuat ku tercengang.

Arlan seorang dokter??
Daebaakk!!!

"yaa tapi gak tahu sih dokter spesialis atau umum. Tapi yang harus gue pastiin sama lo itu kalau si arlan fix lajang"

informan satu ini memang bisa diandalkan. Batinku senang.

"lo gapapa pulang sendiri na?" tanya dira saat kami berada di lobby utama mall dekat kantor.

Aku mengangguk yakin "tumben gak dijemput toni" kataku saat melihat supir dira membuka kaca mobil.

"dia lembur bagai kuda na buat modal nikah katanya. yaudah gue duluan ya na. Hati-hati dijalan" pamit dira saat mobilnya sudah tiba di depan lobby.

Aku melambaikan tangan pada dira saat dia membuka kaca mobil dan memberi isyarat untuk menelpon nya saat aku sudah berada di rumah nanti.

Dira memang termasuk anak orang kaya. Dari wajah dan fashionnya saja sudah terlihat berkelas untuk ukuran cso bank. Seharusnya lulusan s1 di universitas bergengsi di jakarta seperti dira lebih layak ditempatkan di cabang pusat dibanding kan di cabang pembantu yang gedungnya kecil seperti kantor kita dan hanya menjadi karyawan magang. Kalau aku jadi dia mungkin sudah melamar di perusahaan-perusahaan besar dengan gaji yang lebih menjanjikan

Sebenarnya Dira menjadikan pekerjaannya ini hanya selingan saja dan gajinya pun hanya untuk jajan dan shopping. Tidak seperti aku yang bekerja demi sesuap nasi dan sebongkah berlian.

Maklum saja keluarga dira mempunyai perusahaan mebel yang cukup terkenal di jakarta. Dan dia mempunyai pacar tampan dan baik yang bekerja di perusahaan telekomunikasi terbesar di indonesia.
What a lucky woman!

Jam menunjukkan pukul 20.15. Tapi aku masih berada di mall tepatnya masih berdiri ditempat yang sama di depan lobby utama.

Aku bukannya tidak ingin pulang, tapi aku hanya malas melangkahkan kaki. Aku yakin pasti bapak dan ibu mengkhawatirkan aku di rumah apalagi handphone ku baterainya low dan benar-benar tidak bisa ku nyalakan lagi. Untung saja ini hari jumat.

Tapi besok aku harus weekend banking. Huftt

Bukannya pulang, aku kembali masuk kedalam dan duduk di bangku yang disediakan mall ini.
Aku melihat lalu lalang orang-orang yang sibuk membawa belanjaan, makanan, minuman, bersenang ria dengan teman, keluarga dan juga pasangan mereka.

Ngomong-ngomong pasangan, mata ku mengarah ke kedua orang yang baru saja naik eskalator. Tiba-tiba saja mataku tajam seperti elang saat melihat seorang laki-laki yang sepertinya aku kenal dengan seorang wanita cantik. Sangat malah.
Mereka terlihat akrab sampai tertawa lepas bersama seperti pasangan kekasih.

"arlan"









Comment and vote yaa!!!
Kritik dan saran boleh juga kok

My Ahjussi (Complete) TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now