Chapter 22 (Perasaan yang tertolak 2)

2.3K 165 25
                                    

Silahkan mengambil posisi nyaman kalian. Entah mendengar lagu sedih yang kalian sukai atau apapun.

Enjoy the Story 📖
__

Syafa menatap pria yang duduk disampingnya.

Sudah hampir 15 menit mereka duduk di tempat itu tapi Ji Hyuk bahkan belum bersuara sedikitpun.

"S...sebenarnya apa yang..."

Syafa memberanikan diri untuk bersuara namun perkataannya terhenti saat pria itu berdiri dan berjalan ke arahnya. Pria itu sekarang berdiri tepat di depannya. Syafa bahkan terkejut saat pria itu mulai merendahkan tubuhnya di depan Syafa yang sekarang masih terduduk di kursi berwarna coklat itu.

"Aku sudah memikirkan semuanya beberapa hari ini. Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa semua ini hanyalah kebohongan. Tapi semakin aku memikirkannya , mengapa aku semakin yakin kalau perasaan ini nyata ? Kau harusnya bertanggung jawab dengan perasaan yang kau buat dalam diriku"

Ji Hyuk berkata sambil berlutut di depan Syafa. Pria itu menatap gadis di depannya dengan pandangan serius.

Syafa mengambil napas sebelum berkata.

"Aku tidak tahu harus melakukan apa dengan semua yang Anda rasakan. Tapi kita benar-benar tidak bisa bersama"

Ji Hyuk menutup matanya saat mendengar jawaban Syafa barusan.

Mengapa ini begitu sulit ?

"Tidak bisakah kau melihatku walaupun sebentar ? Apa kau benar-benar membenciku ? Apa yang aku lakukan selama ini begitu jahat ?"

"Bukan seperti itu Choi daepyonim. Tapi sepeti yang aku katakan malam itu. Kita berbeda. Keyakinanku dan keyakinan Anda berbeda. Kita ...."

Syafa menggantung kalimatnya entah mengapa sambungan dari kalimat itu sangat menyakitkan.

".... tidak bisa bersama"

Syafa meneruskan kalimatnya yang sempat terputus. Apapun yang terjadi inilah kenyataannya. Mereka berdua mempunyai sisi kehidupan yang sangat berbeda.

Ji Hyuk menundukkan kepalanya. Entah mengapa rasa sakit itu kembali menghampiri hatinya.

"Disini terlalu sakit"

Ji Hyuk berkata masih dengan menunduk sambil memegangi dadanya.

"Aku tidak mendapat jawaban yang aku harapkan darimu. Sepertinya kau benar. Kita mempunyai kehidupan yang sangat berbeda. Kita tidak bisa bersama. Benar-benar tida bisa bersama. Mengapa aku harus bertemu denganmu ? Mengapa Tuhan mempertemukan kita berdua lalu memisahkan kita berdua ? Kita tidak seharusnya bersama, bukan ?"

Ji Hyuk mengambil napas sebentar.

"Baiklah. Aku akan berhenti sampai disini saja. Hiduplah dengan baik dan bertemulah dengan pria yang lebih baik"

Ji Hyuk kemudian berdiri setelah menyelesaikan perkataannya dan segera beranjak meninggalkan Syafa yang hanya mampu terdiam.

"Aku benar-benar akan pergi"

Syafa berbalik saat mendengar perkataan Ji Hyuk barusan.

"Gadis bodoh"

Ji Hyuk membalikan tubuhnya setelah mengatakan Syafa bodoh sementara Syafa hanya mampu menatap punggung pria itu. Gadis itu kemudian kembali berbalik dan menatap cahaya matahari sore yang terpantul di aliran sungai Han. Gadis itu kemudian menutup wajahnya memakai kedua tangannya. Kenapa dibagian dadanya juga terasa sakit ? Kenapa dibagian itu terasa sangat sakit ?

Syafa tidak bisa menahannya, air itu jatuh sendiri dari matanya tanpa dia perintah. Gadis itu sadar kalau dia juga menyukai pria itu. Tapi dia tahu dia tidak bisa melangkah lebih jauh. Dia dan Direktur Choi berbeda. Mereka tidak bisa bersama.

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang