Chapter 19 (Tersihir gadis aneh)

2.3K 164 10
                                    

Kritik Dan sarannya sangat di butuhkan!

Enjoy the story 📖
__

Ji Hyuk hanya bisa menatap pintu apertemen di depannya. Sudah hampir sejam dia melakukan hal itu. Pria itu datang ke apertemen Syafa karena gadis itu tidak datang bekerja seperti biasa.

Sepertinya, Syafa benar-benar marah pada Ji Hyuk.

"Apa aku harus mengirim pesan padanya ?"

Ji Hyuk bergumam sambil menatap ponsel yang dipegangnya.

"Apa dia akan membalas pesanku ?"

Pria itu kembali bergumam. Detik berikutnya jari tangan pria itu terlihat mengetikan sesuatu.

"Hey.. gadis cantik "

"Ah, ini terlalu berlebihan"

Ji Hyuk berkata dalam hati saat melihat pesan yang baru dia ketik. Pria itu segera menghapusnyadan berusaha mencari kalimat apa yang tepat.

"Hey .. gadis bodoh"

"Ah, Tidak. Bukankah ini akan membuatnya bertambah marah ?"

Ji Hyuk terus mencari kalimat yang lebih baik lagi.

"Aku diluar. Keluarlah"

"Ah, sudahlah. Sepertinya ini cukup"

Pria itu bergumam pelan kemudian segera mengirim pesan itu pada Syafa.

Ji Hyuk terus menatap layar ponselnya.

1 menit ...

2 menit...

3 menit...

Ji Hyuk menghembuskan napasnya pelan. Sepertinya usaha pria itu gagal.

Ji Hyuk akhirnya beranjak dari tempatnya sekarang. Sebelum menuruni anak tangga di depannya pria itu kembali berbalik dan berharap gadis itu sudah membuka pintu apertemennya atau bahkan sudah berdiri di belakangnya.

Kosong.

Pria itu kembali menghembuskan napasnya pelan. Sepertinya dia butuh ketenangan sekarang.

****

Hae In terus menatap aliran sungai di depannya. Entah mengapa saat melihat aliran sungai di depannya membuat hatinya menjadi tenang.

"Kau disini ?"

Suara seorang pria tiba-tiba mengagetkannya. Gadis itu pun segera berbalik.

"Hyukee-ah"

Hae In berkata pelan.

"Duduklah"

Gadis itu mempersilahkan Ji Hyuk untuk duduk di sampingnya.

"Tadinya aku kesini karena ingin menenangkan pikiranku. Padahal dulu aku berjanji tidak ingin kesini lagi karena pikiranku pasti kacau setiap ke tempat ini. Tapi, setelah makhluk kecil dan gadis aneh itu kembali membawaku kesini entah mengapa aku kembali merasa tenang"

Padahal Hae In belum banyak berkata-kata tapi perkataan Ji Hyuk sekarang sudah seperti seorang ayah yang sedang membacakan dongeng tidur untuk anaknya. Entahlah, setiap melihat Hae In, Ji Hyuk seperti ingin merangkai kata-kata sedih. Mungkin bagi orang lain berlebihan, tapi tidak untuk Ji Hyuk.

"Karena kau yang duluan tiba disini. Jadi, aku akan mengalah"

Ji Hyuk kembali menyambung perkataannya kemudian melangkahkan kakinya namun langkahnya tertahan saat Hae In sudah menahan tangannya.

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDМесто, где живут истории. Откройте их для себя