3. Basket dan Gelang.

58 1 0
                                    

"Why would i be. Strained by the rain of those memories of you."
.
.
12 Maret 2028

"Pass hier auf!" Sahut Alex meminta bola kepadaku. Hei dia tidak dijaga !
Setelah gue mengoper bola ke Alex yang gue oper agak tinggi karena tinggi Alex lebih tinggi dari lawan yang ia hadapi, ia segera memutar badan dan dengan mudah menceploskan bola ke dalam ring.

"Guter Schuss Alex !" Teriak gue memuji shoot Alex. Alex hanya terkekeh karena merasa itu mudah baginya. Oh iya, Alex adalah teman satu kantor gue di Jerman, dia asli dari Jerman , gue mengenalnya karena jarak rumah kami yang ternyata berdekatan dan gue masuk ke kantor berbarengan dengan dia, jadi kami sering pergi kerja sama-sama atau hanya sekedar menghabiskan waktu bermain basket seperti ini bersama teman-teman sekantor.

"Prit prit prittt!!!!"

Pertandingan telah selesai dan dimenangkan tim gue dengan skor 45-40. Skor yang lumayan sengit untuk orang kantoran yang pekerjaan nya sehari-hari berkutat di depan komputer.

"Was machst du Haidar? Wieder krank?" Sahut Alex sambil memegang pundak gue. Dia bertanya kenapa gue tadi tidak bersemangat seperti biasanya, tidak enak badan? Yang benar saja, gue sudah terbiasa dengan iklim disini karena sejak kuliah sudah disini.

"Mir geht es gut, ich habe viele Gedanken."

"Hey, du erinnerst dich nicht an die Frau, die du gestern gesagt hast, oder?"

Sialan si Alex. Dia bertanya sama gue kalo gue nggak mengingat tentang cewek yang gue ceritain kemarin sama dia.

"es sieht so aus, als könntest du meine Gedanken lesen Alex. Ja, ich erinnere mich an ihn, das Problem war, Basketball wurde zu einem Ding, das mich nahe an ihn brachte."

"Basketball?"

Bohong sekali kalau gue nggak mengingat soal dia ketika bermain basket.

15 Februari 2016

-Ask fm-

Question (Ameilasa06) : aku nggak mau tau, pokoknya nanti titip gelang basket !
Answer (Haidaraltair32) : insyaallah yaa hehe

Itu adalah question yang diajukan oleh Ame semalam melalui aplikasi yang sedang ngetrend saat itu : Ask fm. Awal kenal, kami lebih sering menggunakan platform tanya jawab itu, namun kami malah lebih sering memberikan question tanpa kami harus answer karena jika kami answer maka orang lain akan tau kalau kami lagi ngobrol.

"Hei pertandingan sudah mau dimulai, dia nonton gak ya? Ah gue baru ingat kan kelas satu nggak semua dibolehin buat nonton hm, yaudahlah ya." Pikirku.

"Mas ini gelangnya berapa?" Tanya gue ke mas penjual gelang basket.

"15 ribu mas satunya"

"Yaudah mas gak papa yang item itu aja dua"

"Ini mas gelangnya, jadi 30 ribu ya mas"

"Ini uangnya mas, makasih mass"

Akhirnya dapet juga ini gelang, gue langsung memasukkan gelang itu ke dalam tas karena pertandingan sebentar lagi udah mau mulai

"HAIDAR SEMANGATTT !!!"

"AYO HAIDAR JANGAN LOYO-LOYO" Teriak kak Putri. Ah,dia memang berisik seperti biasanya.

"Iya-iya, doain aja ya kaputt genduutt"
Kataku meledek.

"KAMU YA HAIDAR UDAH DISEMANGATIN MALAH NGELEDEK"

"Gue tanding dulu ya kak dahh" kata gue.

Pertandingan berjalan sulit di quarter pertama dan kedua. Lawan kami sangat sulit untuk dilewati pertahanannya plus kami yang masih demam panggung karena ternyata supporter tim lawan hampir tiga kali lipat dari suporter sekolah gue yang membuat mental kami jatuh diawal quarter.

"Ayo semuanya! Kenapa kalian malah demam panggung? Santai aja, anggap ini seperti latih tanding biasa kita, kalian semua bisa ! Bapak yakin!" Teriak pak Husein meyakinkan, pak Husein adalah pelatih sekaligus guru olahraga disekolah gue.

"Tapi pak, suporter lawan melebihi jumlah suporter kita pak"

"Lalu apa salahnya? Kita bertanding lima lawan lima, bukan kita melawan suporter mereka, ayo semuanya, bapak yakin kita bisa !"

"AYO SEMUANYA KITA BISAA!!!!" teriak kapten tim basket sekolah gue kak Rinaldi.

Quarter ketiga dimulai, kami mulai bisa membalikkan keadaan, kak Rinaldi yang menjadi andalan di tim basket ku mencetak banyak angka, gue juga nggak mau ketinggalan dengan mencetak beberapa angka juga. Haris tidak mau kalah. Ia bermain dengan sangat baik. Posisi point guard yang diberikan pelatih kepadanya tidak dia sia-sia kan begitu saja, banyak operan-operannya yang menjadi kunci dari pertandingan hari ini. Sampai akhir quarter keempat, kami benar-benar berhasil membalikkan keadaan dan berhasil memenangkan pertandingan pertama hari itu dengan skor 21-6, telak.

"HAIDAR NGGAK SIA-SIA KAKAK NONTON KANN" teriak kak Putri saat aku mau keluar dari lapangan.

"Iya-iya ah cerewet." Jawabku ketus karena sudah sangat lelah.

"NANTI TRAKTIRIN MAKAN YA HAIDARR"

"Ehm, BARU JUGA PERTANDINGAN PERTAMA WOI" kata gue yang kebawa emosi jadi ngegas juga.

Setelah berganti pakaian dan membuka sepatu untuk segera diganti dengan sandal, aku bersama tim langsung segera masuk kedalam bis khusus pemain untuk segera kembali ke sekolah.

"Widih bukan main lu dar hari ini, gak percuma gue passing ke elu terus." Kata Haris.

"Yah elu mah kebanyakan ngoper ke kak Rinaldi terus, gue nggak kebagian anjir."

"Gue kasih yang pasti-pasti masuk aja sih dar ehe."

"JADI LU PIKIR GUE GAK MASUK GITU HAAA"

"Yah begitulah hehe"

"KAMPRET LU HARIS WOI JANGAN KABURR"

Sesampainya disekolah, kami langsung mengambil makanan yang telah disiapkan oleh pihak sekolah khusus tim basket yang bertanding hari ini, semua murid yang tidak pergi ke pertandingan tadi masih berada dikelas masing-masing karena jam pelajaran sore belum selesai.

"Kak Rinaldi, besok latihan jam berapa? Tanya Haris.

"Kaya biasa ris, jam 7 ya udah ada di GOR." Jawab kak Rinaldi

"Berarti habis apel pagi langsung pergi aja ya kak"

"Iya gitu aja, ntar pas ngikut apel pagi langsung pake pakaian basket aja jadi langsung bisa pergi ke gor."

"Oke kalo gitu kak"

"Oh iya buat semua, jangan lupa ibadah karena hasil kemenangan kita hari ini bukan semata-mata hasil kerja keras kita, tapi ada andil tuhan didalamnya, jadi jangan lupa untuk bersyukur untuk hari ini ya"

"Siap capt!"

"Benar seperti yang dikatakan Rinaldi, kalian semua harus berlatih lebih baik lagi agar kedepannya kita mendapat hasil yang baik karena lawan kita berikutnya merupakan kandidat juara yang difavoritkan oleh banyak orang. Jadi, untuk latihan mungkin kita akan siapkan strategi buat pertandingan nanti. Sekarang, kalian semua istirahat aja, jangan terlalu banyak kegiatan. Oke semuanya?" Kata pak Husein menambahkan.

"Siap pak!" Jawab kami satu tim kompak.

Setelah selesai makan, kami satu tim langsung kembali ke asrama dan segera mandi agar bisa langsung istirahat.

"Ah gelangnya masih di gue, atau gur kasih nanti malam aja ya?" Pikir gue.

"Yaudahlah nanti malam aja, sekarang gue mau tidur aja, capek bangett."

-Ask fm-

Question (Haidaraltair32) : Gelangnya udah gue beliin, ntar malem gue kasih, jangan cerewet.

Answer (Ameilasa06) : Asikkkkk, nanti malem yaa di kelas aku tungguuu.

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

J : Alhamdulillah karena kesibukan author semakin kesini semakin berkurang, namun tugas author makin bertumpuk, author sempet-sempetin buat nulis karena kalau Ilham itu tiba-tiba Dateng ya langsung nulis aja haha.

Seperti apakah reaksi Ame ketika menerima gelang dari Haidar? Apakah tim basket Haidar dapat menang melawan tim kandidat juara?
Nantikan kisah Haidar dan Ame yaa!!

AmeWhere stories live. Discover now