10-1

4.1K 614 5
                                    

Jimin tidak tahu apa tindakannya memutuskan sambungan telepon antara dirinya dengan seseorang yang mengaku adalah Jeon Jungkook, yang adalah solois terkenal sekaligus mantan bos Jimin dan juga ayah dari calon anaknya itu adalah hal yang benar ataukah hal yang salah.

Jimin tentu saja tidak membenci Jeon Jungkook, setidaknya anggapan itulah yang dia percayai.

Jeon Jungkook tidak jahat, dia hanya dingin dan perasaan Jimin  pastinya sedang sangat sensitif saat dia heat waktu itu.

Setidaknya Jeon Jungkook memulangkan Jimin dalam keadaan baik.

Hanya saja, kalau untuk berhubungan lagi dengan Jeon Jungkook saat ini, walau pun hanya lewat telepon, Jimin merasa bahwa dirinya belum siap.

Belum siap untuk bertemu lagi dengan ayah dari calon anaknya, ayah dari janin yang tidak bisa dia jaga.

Suara Jungkook tadi bukan seperti memperkenalkan diri bagi Jimin, tapi seperti mengatakan, 'Halo, Jimin. Ini Jungkook, ayah dari bayi yang tidak kau jaga sama sekali, kau bahkan tidak tahu kalau kau hamil sampai kau keguguran.'

Tapi Jimin tetap harus berpikir dengan logika dan paham kalau kata kata itu cuma ada di dalam kepalanya.

Jadi sebelum Jeon Jungkook menghubunginya lagi, Jimin mematikan handphone-nya dan tidak menyalakannya lagi sampai dia akan pergi tidur.

Telepon singkat yang tadi, walaupun singkat membuat Jimin rasanya tidak bisa tidur.

Jimin ingin menangis, jadi dia menaikkan selimutnya sampai menutupi mukanya dan menangis. Siapa tahu dia bisa tidur setelah ini.

Tiba tiba pintu kamar Jimin di buka.

Jimin memang tidak mengunci pintu itu, jadi dia hanya bersembunyi di balik selimutnya.

"Jimin, apa kau butuh teman?" Tanya Jihye.

Itu Jihye, Jimin kenal dari suaranya.

"Kebetulan aku belum tidur." Kata Jihye lagi.

"Iya." Jawab Jimin.

Jihye akhirnya berbaring di sebelah Jimin, walaupun Jimin memunggunginya, "Sudah lama tidak tidur dengan Jimin." Kata Jihye.

Jihye memeluk Jimin, dia bertanya lagi, "Tidak mau memelukku?"

Dan Jimin langsung memeluk Jihye dan bersandar ke dadanya, walau pun dia masih menyembunyikan wajahnya di balik selimutnya.

(TBC)

I Need Your FavorWhere stories live. Discover now