"Baru aja kumpul kemarin," cibir Adira.

"Yaudah sana mandi dulu. Nanti kita pesan pizza untuk ngobrol cantik," ucap Putri sambil mendorong kecil tubuh Adira agar segera bangkit.

"Iya, iya." Adira bangkit menuju kamar mandi.

Ketiga sahabatnya sudah sibuk masing masing di dalam kamarnya. Putri sibuk memesan pizza, Amira sibuk bercermin di meja rias milik Adira, sedangkan Syabila sibuk melihat koleksi novel milik cewek itu. Tidak lama dari itu, Adira keluar dengan pakaian ganti yang sudah melekat ditubuhnya.

"Mau minum apa?" tawar Adira yang masih mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Apa aja deh. Tapi kita yang buat," usul Syabila.

"Yaudah yuk." mereka berempat turun ke bawah menuju dapur, disana terdapat Rahma–Mamanya Adira tengah membuat sarapan.

"Tante Rahma, kami bantuin ya?" ucap Amira yang berdiri disamping Mamanya Adira itu.

"Eh, gak usah, udah mau selesai juga."

"Gak pa–pa Tante, jarang jarang dibantuin anak anak kece kayak kita. " Putri ikut menimpali, membuat Rahma tertawa diikuti yang lainnya. Sedangkan Adira hanya mencibir, teman temannya sudah biasa heboh seperti itu.

Amira sibuk mengambil alih wajan, sedangkan Putri dan Syabila sibuk membuat minuman. Bel rumah berbunyi, membuat mereka saling pandang.

"Biar Tante yang buka." Rahma berjalan menuju pintu utama. "Dir, ini ada pesanan datang," ucap Rahma dari arah pintu.

"Iya Ma," sahut Adira.

"Pizza kita dateng guys," kata Putri, cewek itu berjalan menyusul Mamanya Adira.

Setelah mendapatkan Pizzanya, Rahma menyuruh mereka agar duduk duduk di halaman belakang rumah Adira, yang terdapat taman dan gazebo disana.

"Oh iya, Abang lo kemana? Pas kita sampe sini tadi dia udah siap siap naik motor," tanya Amira, kepada Adira yang sibuk bermain gitar.

"Biasanya dia main sih." Amira mangut mangut sambil mengunyah potong pizza.

Tiba tiba terdengar suara kegaduhan dari dalam rumah dan berakhir di pintu belakang.

"Eh, ada cewek cewek. Tempat kita udah di booking," ucap Jeka, membuat sahabatnya memasang wajah bertanya.

"Temen Bang Faiz, anak komplek." jelas Adira.

"Pantesan gak pernah liat," bisik Putri, tidak lama datang lagi dua orang. Febby dan Farhan datang bersamaan juga dengan Faiz.

"Cewek gue itu," ucap Farhan mengarah pada Amira, lalu berjalan menuju tempat mereka berada.

Teman Faiz yang lain mengikuti menuju taman belakang itu.

"Abang pake yang ini ya?" tanya Faiz menunjuk gazebo yang kosong.

"Iya Bang, pake aja," ucap Adira, lalu melirik Febby yang asik dengan earphone nya.

"Woy balik lo Han! Gak usah gangguin cewek lo terus," sahut Jeka membuat Farhan cengengesan lalu berbalik menuju mereka.

"Lo belum ngikutin kak Febby ternyata," sahut Syabila, yang memang sedari tadi meminjam ponsel milik Adira.

Adira melirik ke ponselnya, dengan sengaja Syabila memencet tanda follow disana lalu memencet love disalah satu foto Febby yang di post setahun yang lalu, hal itu membuat Adira memekik kecil.

"Syabila! Ah lo mah! Gue ketara ngestalk," ucap Adira kesal dengan sedikit berbisik.

Syabila cengengesan "Gak pa–pa, kita liat dia bakalan follback lo apa enggak."

Tidak lama sebuah notif masuk 'Febby_anggara mulai mengikuti anda'

"Uwuw, langsung guys. Apakah ini sebuah pertanda?." Syabila heboh sendiri, membuat Adira melirik Febby yang asik dengan ponselnya. Cewek itu menatap tajam Syabila.

"Apaan sih apaan?." Amira yang sibuk makan langsung beralih menuju ponsel Adira, cewek itu menutup mulut dengan kedua tangan menahan mulutnya agar tidak memekik kegirangan.

"Gue yang setahun udah follow dia gak di follback," ucap Amira, Syabila pun mengangguk menyetujui. Putri yang penasaran ikut melihat.

"Norak!" komentarnya

"Apaan sih Put," balas Amira sewot.


TBC

Yuhu... Wkwk apaan sih gaje!

Heheh, maapkeun saya.

Jangan lupa vote dan comment :)

Instagram : DilaWahidatu.
Ngode;)

My Ice Senior [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang