Problem (Yoona-Jonghyun)

636 66 35
                                    

Dentuman music mulai terdengar ketika sosok wanita mulai memasuki kawasan tersebut. Sejam yang lalu, setelah melakukan banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk memasuki ruanga tersebut. Akhirnya ia memilih untuk masuk juga.

Akhir-akhir ini harinya terasa kacau, begitu berat  dan sangat menguras emosi. Pergolakan batin begitu menyiksa kala amarah, sedih, kecewa dan rasa bersalah menguasai dirinya. Sudah hampir seminggu ia terus mengurung diri dirumah, menangisi semua yang terjadi padanya.

Sedikit memijit pelipis dengan gerakan berulang. Muncul pikiran bahwa mungkin sedikit minum bisa menghilangkan sedikit bebannya. Namun perubahan rencana ketika ia tak menemukan satu botolpun minuman di kulkas.

Yoona- wanita itu- lantas mengambil kunci motor yang berada di meja ruang tengahnya. Tak ingin membawa mobil karena khawatir terkendala dengan macet. Yaah. Mungkin tidak terlalu macet sih, tapi entahlah, yoona lebih memilih membawa motor saja agar lebih cepat.

Tanpa harus keluar dari rumahnya, yoona menuju garasi lalu masuk kedalam mobil.

Loh ?

Bukannya tadi yoona berkata tak ingin naik mobil ?

Dan bukan kah tadi yoona mengambil kunci motor ?

Lalu kenapa yoona bisa masuk kedalam mobil dan sepertinya berencana mengendarainya ?

Jawabannya, tanya sendiri pada Yoona.

Hahaha

Ok, kembali pada Yoona.

Terlihat Yoona mulai menghidupkan mesin. Melanjutkan rencana keduanya. Yaitu menghilangkan rasa pusing yang membuat kepalanya terasa hamper pecah.

Tak sampai setengah jam, kini Yoona telah tiba di club. Club biasa yang akhir-akhir ini tak dikunjunginya. Menuju tempat parkir dan memarkirkan mobilnya disamping mobil Audi yang terlihat juga baru sampai. Terbukti dari nyala mesin yang tadi masih berbunyi kemudian mati. Mobil yang  seharusnya tak asing baginya namun enggan untuk melihat siapa yang keluar dari pintu mobil tersebut.

Yoona memilih mengambil langkah cepat tanpa niatan harus menunggu lelaki yang mengendarai mobil Audi tersebut dan mengajaknya masuk bersama. Aaah, bahkan Yoona enggan menyebut nama mantan lelakinya itu.

Mantan lelaki ?

Iya, lelaki yang mengendarai Audi A8 tadi adalah mantan lelaki Yoona. Salah satu sosok yang hampir seminggu ini membuat hati Yoona melakukan pergolakan batin.

Yoona bahkan  tak menoleh sedikitpun ketika mereka bahkan membuka pintu mobil secara bersamaan, sehingga menyebabkan suara decihan tak suka kala sang lelaki melihat Yoona dengan penampilannya yang terbilang cukup menggoda justru mendahuluinya. Ayolah, jika pamer kekayaan dia ahlinya, tapi kalau pamer tubuh seksi wanitanya, ia sanggup menjamin tak satupun lelaki waras mau melakukannya.jika ada yang suka memamerkan tubuh seksi wanitanya itu bisa dikatakannya bahwa lelaki itu tidak waras.

Tak ingin tertinggal jauh sang lelaki segera melangkahkan kaki jejangnya mengejar wanita yang sejak mengajukan tuntutan perpisahan seminggu yang lalu tak ditemukan keberadaannya. Bukan ia tak berniat selama berhari-hari kemarin, hanya saja ia sudah hapal betul bagaimana sikap Yoona jika sedang tak ingin di ganggu.

Jadi daripada memperkeruh masalah, ia memutuskan tidak menemui terlebih dahulu. lalu ketika sudah tiga hari Yoona tak kunjung memberinya kabar. Lelaki tersebut beranggapan bahwa Yoona benar-benar marah padanya. Jadilah dia setiap malam datang ke club favorit Yoona dengan penuh harap agar bertemu dengannya. Meluruskan semua masalah yang hanya diputuskan oleh Yoona tanpa mau mendengar penjelas lelaki tersebut.

Yoona sudah melewati dua penjaga yang ada di depan pintu clup disusul sang lelaki beberapa detik setelahnya. Yoona lantas melangkahkan kaki menuju lantai dansa dengan menawan tanpa memperhatikan banyak pasang mata yang memperhatikannya dengan pandangan memuja, dan sang lelaki memilih duduk di dekat bartender guna mengawasi Yoona. Bukan apa, ia hanya tak ingin mengganggu kesenangan Yoona, dan akan melangkah jika dirasa diperlukan.

OneshootWhere stories live. Discover now