Part 1

53 27 25
                                    

Cerita pertamaku di wattpad. Semoga suka. Selamat membaca.

Aul's pov.

Hai, perkenalkan aku Shihab Aulia Nisa panggil saja Aul. Duduk di kelas 12 SMA membuatku sedikit berlega, satu tahun lagi aku akan bebas dari penyiksaan selama ini. Libur hanya 2 hari dalam seminggu, bahkan 2 hari itupun dihabiskan untuk mengerjakan tugas, Oh Tuhan. BULIIIIIRRRR ( iklan bentar, -author )

"Aul, bukannya kamu mesti ke warung Bu Entin?", tanya Dara. Hadeuh nih anak ganggu aja.

"Ngapain ke sana?, males ah!", jawabku

"Eh udah pikun nih", ucap Dara

"Apaan sih?", ucapku

"Bayar utang !", ucap Dara mengingatkanku

Oh iya kemarin aku traktir temen-temen, iya aku ulang tahun, eh dompet ketinggalan, ngutang deh.

"Gampang, nanti aja!", balasku santai

"Kata guru ngaji aku, kalo utang gak dibayar terus dibawa mati bakalan ......", ujar Dara

"Iya-iya", ucapku singkat

Di kantin seperti biasa, ramai, ada yang jahil goda-goda cewek, ada yang pura-pura ngingetin bayar utang padahal mah mau lihat doi, siapa lagi kalo bukan Dara, btw mau tau gak doi dia? Ya doi dia adalah siswa kelas 11, John namanya, maklum Dara memang penyuka brondong. Ada yang lagi tebar pesona,gibas-gibas rambut, wajah menor khas tante girang, tentunya Clara and gank. Bisa gak sih itu gank ngilang aja, ditelen bumi kek, atau apalah, sungguh membuat dunia semakin sesak.

"Aul, warung Bu Entin rame banget nih. Gak usah bayar deh, eh nanti bayarnya maksud aku",ucap Dara

"Lah tadi pas di kelas suruh cepet bayar, katanya -Kata guru ngaji aku....", jawabku meniru ucapan Aul saat di kelas

"Masalahnya ada Clara di situ", ucap Dara memotong perkataanku

"Apa hubungannya?Udah lah", ucapku

"Aul,kamu kaya gak tau dia.Dia itu kan titisan lambe turah", ujar Dara

"Apaan dah? Ayo lah!", jawabku

"Bu, ini uangnya buat kemarin maaf ya bu", ucapku kepada Bu Entin

"Iya neng, kali-kali teh lihat dompet dulu neng kalo mau traktir temen. Biar gak ngutang", jawab Bu Entin dengan logat sundanya.

"Iya,bu. Makasih yah bu.....", ucapku

"Oh jadi yang kemarin itu utang, sok-sok an traksir padahal orang miskin, kere. Kaya aku dong nih traktir temen gak perlu ngutang, langsung dibayar kalo perlu kembalian buat yang dagang", ucap Clara sombong.

"Neng Clara, kemarin aja kurang loh neng!", ucap Bu Entin yang membuat semua siswa di kantin menertawainya dan membuat Clara kincep.

"Tuh denger, lo sendiri masih ngutang malah ngurusin orang lain. Nih yah gue ingetin lo kalo ngomong tuh jangan asal ceplos!", ucap Dara sedikit membentak.

"Udah,Ra. Aku gak papa", ucapku menenangkan Dara

"Tuh dia aja gak papa tuh. Ikut-ikutan aja. Kampungan!", ucap Clara ke Dara

"Lo tuh ya!", ucap Dara tidak dapat menahan amarahnya.

"Ra, udah ayo ke kelas. Anak macam dia gak usah digubris, gak penting!", ucapku.

Aku yang merasa kejadian ini menjadi bahan tontonan langsung mengajak Dara ke kelas dan yang paling penting kalo mereka berlanjut, udah deh kelar tuh kantin.

"Ra,kamu ke kelas duluan aja aku ada urusan.", ucapku saat berjalan menuju kelas

"Toilet?", tebak Dara

"Tau aja.", jawabku sambil nyengir

"Hobi boker kok dipelihara, yaudah duluan.", ucap Dara

Aul's pov end.
.
.
.
.
.
.
.................

Author's pov.

Bel tanda masuk sudah berbunyi,tapi Aul belum juga menyelesaikan urusannya.

"Haduh kok ya rasanya wc itu jauh banget kalo dalam keadaan mendadak gini.Tuntasin dulu ah.", ucap Aul

Setelah menyelesaikan urusannya, Aul menyernyitkan dahi saat melihat sepasang kaki yang memakai sepatu pantofel yang biasa dipakai laki-laki dan benar ada laki-laki di sampingnya. Gak kok, Aul gak salah tempat malah laki-laki tersebutlah yang masuk toilet perempuan.

"Ngapain kamu di sini?",ujar laki-laki tersebut

"Harusnya aku yang nanya gitu,tuh lihat (menunjuk papan bertuliskan toilet putri). Jangan-jangan Anda ini pengedar narkoba yang mau nyebarin ke anak-anak SMA di sini. Mesti dilaporin nih.", ucap Aul

Aul langsung saja tanjap gas menuju ruang BK untuk melaporkan hal ini.

"Heh! heh! jangan asal tuduh. Aduh kenapa pake salah masuk toilet sih",ujar laki-laki tersebut

Aul berniat menceritakan semua kejadian di toilet ke guru BK (bokernya nggak lah). Ketika Aul sedang berbicara dengan salah satu guru BK, tiba-tiba ada seseorang masuk ke ruang BK.

"Permisi", ucap seseorang setelah membuka pintu.

"Loh,Al!", ucap Bu Erta ( guru BK )

"Loh ibu kenal? Lah ini bu orang yang saya maksud", ucap Aul

"Dia itu Al, anaknya Pak Rasyid", ucap Bu Erta

"Pak Rasyid kepala sekolah ini?", tanya Aul ke Bu Erta
"Aduh malu banget nih", ujar Aul dalam hati

"Iya.", jawab Bu Erta

"Saya akan jelaskan semua,saya bukan pengedar narkoba. Saya tadi mau ke toilet tapi salah masuk ke toilet putri.Kalo tidak percaya silahkan cek sendiri.", jelas Al kepada Bu Erta

"Iya saya paham, Al. Aul,kamu mungkin salah paham.", ucap Bu Erta

"Ya saya mana tahu,Bu. Kan sekarang lagi marak tuh pengedar narkoba sudah mulai mencari mangsa di lingkungan sekolah.", ucap Aul

"Iya,saya tahu maksud kamu itu baik.Tapi lain kali jangan asal tuduh begitu. Habis ini kamu langsung ke kelas. Untuk Al, kami minta maaf. Kalo kamu mau cari Pak Rasyid, beliau sedang tugas ke luar kota.", ujar Bu Erta

"Oh begitu terima kasih,Bu.", ucap Al

"Maaf,Bu.", ujar Aul

Author's pov end.
.
.
.
.

BERSAMBUNG.........

Hai, salam kenal 😄
Jangan lupa vote, komen juga apa yang perlu diperbaiki dari tulisanku.
Aku usahakan update 1 part setiap minggunya
Terima kasih😄😄😄😄😄

True Love? Maybe!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang