Fourteen

18 2 0
                                    

Alena berjalan dengan muka kesalnya. Dila yang menunggunya dari tadi gerbang merasa bingung. "Lo kenapa?" tanyanya. "

Jangan tanya!" bentak Alena. Lalu Dila terdiam, Alena yang sadar dengan apa yang dikatakannya barusan langsung menoleh kepada temannya itu.

"Duh Dil, sorry!!!" Dila langsung pura-pura memasang wajah cemberut membuat Alena langsung memeluk Dila dengan sangat erat.

"Jadi lo kenapa sih??" Dila kembali bertanya.

"Gue cerita sambil jalan!" Ucap Alena. Mereka berdua kemudian memanggil taksi lalu pergi meninggalkan kawasan sekolahnya itu.

"APA??!! Jadi hp lo gak ada?" Dila setengah berteriak, membuat pengunjung didalam toko melirik kearahnya.

"Lo jangan teriak dong!!" Tegur Alena sambil membolak-balikkan halaman sebuah buku novel.

"Maaf. Gue kaget aja, emang ya Elios tuh harus dikasih pelajaran!!" geram Dila.

"Emang lo berani?" tanya Alena memandang temannya itu dengan ragu.

"Hehehe..enggak!" Dila tertawa membuat Alena melayangkan buku kekepalanya itu.

"Duh!! Sakit Len!!" Dila mengelus-elus pucuk kepalanya.

"Udah ah, cepet, lo beli yang mana??" ucap Alena jengah menatap temannya satu itu.

🍂🍂🍂

Elios menatap benda pipih itu dengan senyum tipis di wajahnya. Dia menatap ke layar yang berlatar belakang foto gadis.

"Dasar! Bego, punya hp gak di sandi." Elios mulai membuka aplikasi chat yang terdapat di handphone itu lalu menscroll pesan-pesan yang ada disana.

Kemudian tak lama, ada sebuah pesan masuk yang membuat Elios penasaran.

"Hey, Lena. Aku sangat merindukanmu, besok akan ada kejutan yang menantimu! Tunggu saja!"

Elios menatap pesan itu dengan seksama. "Siapa?" batinnya lalu membanting ponsel itu keranjang. Ia mengambil kunci motornya di meja dan beranjak pergi.

🍂🍂🍂

Elios kini terduduk di meja sebuah bar. Dia melihat kesekelilingnya dengan malas. Dia kemudian mengambil secangkir alkohol dan langsung meneguknya.

Lalu, seorang pria menghampirinya. Pria itu tersenyum ramah padanya. "Boleh gabung?" tanya pria itu tapi Elios sama sekali tak menjawab.

"Gue anggep diem lo itu adalah ya." Pria itu langsung duduk berhadapan dengan Elios.

"Lo bukan anak sini!" Elios akhirnya bersuara.

"Iya..gue baru dateng." Pria itu meminum gelas alkoholnya.

"Jepang." tebak Elios, pria itu memincingkan kepalanya.

"Kok lo tau." ujarnya.

"Keliatan dari muka lo." Pria itu tertawa, lalu mengulurkan tangannya. "Deon."

Elios sama sekali tak menjabat tangan pria itu, "Elios." ucapnya singkat. Pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan kemudian mereka sama-sama diam lagi.

INVOLUTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang