Nine

26 2 0
                                    

Alena, gadis itu tengah berdiri didepan pintu gudang sekolah. Pikirannya sedang berkecambuk. Tentang kenapa dia disuruh kemari oleh sang monster.

"Jangan-jangan dia mau bunuh gue, ato gak..." Alen bergidik ngeri membayangkan banyak hal yang mungkin terjadi.

"Alen..lo harus positif thinking jadi orang.." ucapnya menenangkan dirinya sendiri.

Dengan cepat dia membuka pintu gudang, kemudian dia terbatuk-batuk karena debu yang keluar.

"Sial nih orang, mau bunuh gue!" dia mengumpat sambil terus berjalan masuk.

"Mana sih?" Alena mengedarkan pandangannya kepenjuru dalam gudang, tapi yang ditemukannya hanyalah tumpukan barang-barang bekas.

Ingin beranjak dari tempat itu, tiba-tiba dia mendengar suara. "Eh babi..gue disini!" Alena sontak terkejut saat mendapati Elios yang terbaring dilantai.

"Ngapain lo tiduran disitu?" belum sempat reda keterkejutannya, dia mendapati luka-luka ditubuh indah sang monster.

"Lo kenapa?" Alena seketika panik melihat darah yang keluar dari tubuh Elios. Tidak banyak memang, hanya dibagian dahi sebelah kiri, hidung dan mulutnya. Tapi yang namanya darah, tetap saja membuat siapapun khawatir.

"B*cot..bantuin gue!"

Alena dengan segenap keberanian yang dia kumpulkan membantu Elios berdiri. Dan memapahnya.

"Keparkiran."

"Loh..kok? Ke uks aja ya?"

"Diem! Turutin aja..aww."

Lagi dan lagi, Alena tak mengerti jalan pikiran pria satu ini.

Sampai diparkiran, dengan segera Alena membukakan pintu.

"Mata lo, lo taruh mana? Yakali gue nyetir!" Elios setengah berteriak memandang gadis itu.

"Lo yang nyetir!" tambahnya lagi.

Dengan perasaan dongkol Alena memapah lnya kembali dan mendudukan dikursi penumpang samping kursi pengemudi.

"Kurang ajar, dikira gue supirnya.. Mana gue belum punya sim..Anjirr!" Alena langsung masuk kedalam mobil dengan membanting pintu. Sedang Elios, dia sama sekali tidak peduli dengan sikap Alena.

"Kunci mobilnya mana?" Alena menatap Elios yang nampak kesakitan.

Elios lalu membungkuk dan mengambil beberapa kabel, dia lalu menghubungkan kedua kabel menjadi satu. Tak lama, mobil itu pun menyala.

"Gila! Ini bukan mobil lo? Anjir, lo ngajarin gue nyolong mobil orang. Gak..gue gak mau!" Alena hendak turun lalu tangannya dicekal oleh Elios.

"Ini mobil temen gue, udah lo nurut aja!" ucap Elios dingin.

Damn, cowok ini benar-benar kriminal, batin Alena

"Jalan!" ucap Elios lagi, dia kini menyenderkan tubuhnya dikursi dan memejamkan mata. Alena menghembuskan nafas dengan kasar.

"Kemana?" Tanya Alena dengan sinis.

"Gue bakal ngasih tau arahnya."

Alena langsung mengemudikan mobil meninggalkan kawasan sekolahnya dengan hati bercampur aduk.










Kritik n Saran slalu ditunggu
Thnks for u attantion💞

INVOLUTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang