Thirteen

19 2 0
                                    

"Oh, matamu kenapa Alena?" tanya Dila, memperhatikan teman semeja nya itu dengan khawatir. Yah, mata Alena sembab karena menangis tadi.

"Gue gak papa kok, tenang. Ini, ini bekas kemarin gue nonton drakor." Alena segera duduk dan memposisikan dirinya menghadap Dila.

"Yakin??" Dila belum sepenuhnya yakin dengan jawaban Alena.

"Atau, ini gara-gara Elios? Lo diapain sama dia? Jawab gue Len!! Biar gue buat perhitungan sama dia!!" ucap Dila dengan emosi mulai meninggi.

"Kok jadi dia? Gak ada hubungannya. Dil, dengerin gue ya. Gue itu emang nangis gara-gara drakor, bukan karna Elios atau siapapun."

"Em..yaudah deh!!" Dila akhirnya menyerah dan tak mau memperpanjang urusan ini. Dia tau, ini pasti suatu privasi bagi Alena.

"Tapi kemarin lo kemana?? Masa lo ngilang gitu aja sih sampe bel pulang sekolah?? Gue kira lo keuks tapi gak ada? Gue khawatir. " ucap lirih Dila.

"Sama, gue liat kemarin barang-barang lo dibawa temennya Elios. Itu tambah bikin gue ngerasa lo ada masalah."

"Dan Handphone lo juga gak aktif. Gue jadi dag dig dug sendiri kemarin"

"Lo bener gak diapa-apain Elios kan Len?" tambah Dila menatap temannya itu dengan sedih.

"Oh, kemarin...kemarin gue..gue bantu Elios. Dia jatuh kemarin dari motor." bohong Alena.

"Serius??" Dila membulatkan matanya sampai-sampai mau keluar

"Emm..iyaa," Alena menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Lalu teringat, "Duh Hp gue!!" Alena menempuk jidatnya sendiri.

"Hp lo kenapa emangnya?"

"Em..gak, gak apa-apa kok, lupa bawa." ucap Alena sambil menyengir. Kemudian keheningan menghampiri mereka selama beberapa menit.

"Eh iya Len, pulang sekolah temenin gue yukk!!" ucap Dila antusias.

"Kemana?"

"Ke toko buku,, yayayaya???"

"Iya deh." ucap seadanya Alena yang disambut tepukan tangan Dila yang sangat keras.

🍂🍂🍂


Alena kini berdiri di depan kelas Elios. Menunggu si monster keluar. Dia sih berharap tak akan ada drama kali ini.

Tak lama semua anak keluar tak lupa membawa tasnya. Yah, ini sudah memasuki waktu pulang.

Kemudian, si monster yang dinantikannya mucul. Sedetik menatap Alena dengan keterkejutan. Lalu, kembali pada sifat muka datarnya.

"Ngapain lo kesini?" tanyanya dingin.

Alena menatap disekitarnya, kini dihadapannya ada Elios dan kedua temannya. "Em..itu..hp gue. Kemarin ketinggalan di mobil." ucap Alena agak risih.

"Oh..gak ada."

"APA?? KOK BISA??" teriak Alena

"Kecilin suara lo, badan sekecil itu gak pantes punya suara gede!" ucapnya masih dengan gaya datarnya.

Alena geram. Ingin sekali berteriak tapi diurungkannya. "Yaudah sih." ucapnya lalu melangkah pergi.

INVOLUTEWhere stories live. Discover now