Prolog

121 6 0
                                    

Gadis rambut coklat itu menyeret tasnya dengan malas. Tak lama, dilemparkannya tas itu ke ranjang king sizenya. Lalu dia merebakan dirinya.

Beberapa menit kemudian, seorang cowok masuk kedalam kamar tersebut. Melemparkan sebuah kaos bertuliskan "Don't Touch Mine." ke muka gadis itu.

Raut wajah gadis itu berubah. Dari raut malas menjadi raut wajah yang memperlihatkan ekspresi terkejut dan marah.
"What the hel.."

"Bicaranya ya adek ku."

"Lo apa-apaan sih!" gadis itu bangun dan duduk ditepi ranjang. Sedangkan cowok yang tadi melemparinya dengan kaos mengambil kursi lalu duduk dihadapannya.

"Pliss..jangan buat mood gue tambah ancur!" gadis itu mendesis pelan.

"Hahaha..muka lo tolong dikondisikan." cowok itu tertawa.

"Kakak!!! Rese!!" gadis itu melempar bantal kearah cowok yang dipanggilnya kakak itu.

"Come on Len, bercanda." cowok itu menangkap dengan sigap bantal yang hampir mengenai wajah tampannya itu.

"Now.. Why're you upset today?"

"You know the answer."

"Yes I know. Hahaha. Nah sekarang siapa yang membuatmu kesal? Rey, Dilara atau Mr. Kevin?"

"Bukan mereka. Tapi, lo tau lah apa yang buat gue selalu kek gini setiap hari. Gue benci banget, harus pindah kesekolah macem itu. Huh!" gadis itu memasang wajah cemberut.

"Lah salah sendiri siapa yang mau pindah?"

"Lah gue kan kagak tau. Kalo gue tau dari dulu ya gak bakal kali pindah kesono." gadis itu mulai kesal.

"Kakak tau sendiri. Pertama, tuh sekolah nerapinnya kurtilas. Rese bin eneg tau gak. Kedua, pulangnya malem banget. Ketiga, kagak ada kakel yang cogan gitu disana. Ya gue dapet apa setiap hari, isinya cuma cecurut-cecurut gak guna gitu. Kerjaannya gombalin cewek-cewek yang pada lewat didepannya. Cowok ganjen."

"Kalo kayak gini tiap hari, gue mati berdiri di toilet kali kak!" lanjut gadis itu.

"Alena Fransisca. Lo lagi curhat?" kakaknya memasang ekspresi datar.

"Kakak!!!! Nyebelinnnn" Alena berteriak sambil mencakar-cakar tubuh kakaknya itu.

"Oh..oh may god..sorry baby..pliss..forgive me... Pliss stop...this is hurt..aduh..alen..ALENA!.." kakaknya berteriak tapi apa daya gadis itu terus menyerangnya tanpa ampun.

Dan seperti itulah kegiatan rutinitas yang dilakukan Alena dan kakaknya, sehabis pulang dari sekolah.

Hai..readers.. Jumpa lagi ya sama aku😊 pasti pada bosen ya ketemu aku lagi😂 btw this is my new story. you all love it😇. Thank for stay with me in here😘 suara kalian kunantikan.

INVOLUTEWhere stories live. Discover now