• TPM| 39 •

10.3K 526 37
                                    

1 Bulan Kemudian.

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Beberapa dari tamu undangan sudah ada yang hadir. Acara hari ini sangatlah meriah, hampir semua kolega yang bekerja sama dengan Davren maupun Axel datang semua.

Ernata dan Almira mereka berdua juga datang bersama dengan Allano dan Valda. Semua sudah berkumpul sebentar lagi acara akan di mulai dalam beberapa menit kedepan.

"Huh, ponakanku sudah besar ternyata?" tanya Alex terkekeh pelan. "Dengan yang mana?"

Davren tertawa. "Tentu saja dengan kekasihku!"

"Kekasihmu, Kavanya?"

"Oh ayolah, Om tentu tahu kekasihku itu siapa bukan?"

Alex terkekeh seraya menepuk-nepuk pundak Davren pelan. "Tentu saja, Vebby bukan? Gadis cantik yang kau tinggalkan di Brazil."

Davren yang mendengar itu tertawa terbahak. "Kenapa kau mengingatkanku tentang itu? Sungguh Om, kau tahu? Itu sangat membuatku menyesal karena hampir kehilangannya!"

"Tapi bukankah akhirnya kau berhasil memilikinya?"

"Eum...." jeda Davren tersenyum kecil. "Sebentar lagi dan aku akan memiliki dia seutuhnya."

"Kalau begitu kau harus menjaganya dengan baik!"

"Tentu saja, aku akan menjaganya seperti Om menjaga Tante Selly."

"Yaampun, kau mengingatkanku akan keberadaan istriku. Huh, dimana istriku itu? Ya sudah, aku akan mencarinya lebih dulu." ucap Alex tersenyum. "Selamat untukmu, dan berbahagialah."

"Terima kasih!" Davren tersenyum dia merasa sangat gugup hari ini. Ia melangkahkan kakinya ke lantai bawah untuk menemui beberapa kolega.

Seseorang datang menghampiri Davren dari belakang, dia menyentuh pundak Davren membuat pria itu membalikkan tubuhnya karena terkejut.

"Apa aku mengejutkanmu?" tanya pria itu tersenyum hangat.

"Oppa?" gumam Davren langsung memeluk tubuh pria itu.

"Apa kau sibuk sekali sampai datang ke Mexico saja sampai harus di tunda-tunda?" tanya Allano melepaskan pelukan Davren.

"Maaf Oppa, disini banyak urusan yang harus aku urus. Dan semuanya baru selesai beberapa hari yang lalu." jawab Davren.

"Tidak apa, Oppa sudah tahu. Oppnat sudah menceritakan semuanya kepada Oppa." timpal Allano tersenyum. "Dimana calonmu?"

"Masih di atas dengan Mommy, mungkin sebentar lagi akan turun!" Davren melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Apa Oppa, sudah bertemu dengan Mommy?"

Allano mengangguk. "Sudah!"

"Dimana Alby dan Ommda?"

"Alby? Entahlah tadi dia ada bersamaku, tapi tiba-tiba saja dia menghilang. Kalau Ommda dia bersama Mommymu."

"Ooo begitu!"

"Davren, kau bertunangan dengan seseorang maka sudah menjadi hakmu untuk menjaga dan melindunginya. Setelah pernikahan nanti kau akan memiliki tanggung jawab yang besar. Nak, jangan sampai ada kata perpisahan. Jadikan apa yang terjadi kepada Daddy dan Mommymu sebagai pelajaran untuk rumah tanggamu nanti." terang Allano merasa sesak mengingat gagalnya pernikahan Valya. "Sebisa mungkin jika kalian berdua memiliki masalah di selesaikan dengan baik, Davren. Di dalam pernikahan sangatlah penting kejujuran dan kepercayaan satu sama lain. Jika di antara kalian tidak ada yang bisa mempercayai maka taruhannya adalah rumah tanggamu. Oppa berbicara seperti ini hanya ingin memberitahukan dirimu agar tidak melakukan kesalahan."

The Perfect Match [SUDAH DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang